Kamar kecil dengan ukuran 2 meter persegi luasnya, ada sebuah ranjang kasur busa tipis, lemari baju hanya itu yang ada di kamar tidur kecil namun rapi. Berbaring telanjang bulat seorang gadis yang cantik dengan kacamata yang baru bangun tidur mencari kaca mata. Ada gadis lainya yang telanjang bulat berkacamata berbaring bersebelahan.
Dua gadis itu adalah kembar namun tidak identik, tapi mereka sama-sama memakai kaca mata minus. Sang kakak bernama Revi, gadis cantik berkacamata, rambutnya hitam panjangnya spundak, payudaranya kecil berCup B. Dan sang adik bernama Dila hampir sama dengan kakaknya namun Dila lebih imut, payudaranya hampir sama dengan sang kakak.
Dua gadis remaja itu saling jatuh cinta sejak mereka masih Sd, kini mereka berdua sudah kelas 2 Sma, hubungan mereka tak ada yang tahu kecuali mereka berdua. Revi mempunyai sifat agak pendiam dan selalu menuruti Dila yang manja saat mereka sedang berdua. Tak peduli apapun permintaan Dila, Revi akan berusaha sungguh-sungguh menuruti gadisnya itu.
Seperti saat ini, Revi baru bangun melihat Dila yang tersenyum manja memeluk tangan kanannya sambil mengelus-elus payudara Revi. Dila yang berbaring dengan bantal lengan Revi tak sadar pemilik payudara indah itu sudah membuka mata. Payudara Cup-B milik Revi nampak ceria di elus-elus telapak tangan Dila bergantian.
"Selamat pagi cintakuhhh... Emuachhh" Dila
"Selamat pagi sayangkuhhh... Emuuuuachhh..." Revi
"Embhhh..." Dila.
"Muach... Dila mau apa?" Revi
"Maunya putingku di pencet pelan-pelan, jangan cuekin Dila dong" Dila.
"Pake jari apa pake bibir La?" Revi.
"Terserah..." Dila.
"Oke Dila cintaku lagi pengen ya?" Dila.
"Iya Baby, vagina Dila udah selesai mens" Dila.
"Muachhh... Kenapa Dila nggak bilang dari tadi sih?" Revi.
Dila tersenyum malu-malu memerah pipinya di tutup telapak tanganya karena malu. Revi tersenyum melihat gadisnya malu-malu, Revi merasa gemas dengan Dila. Revi bangun lalu mengikat rambutnya seperti ekor kuda sambil memandangi wajah imut Dila. Revi memiringkan tubuhnya agar bisa menatap gadisnya lebih dekat dan memanjakan dua puting Dila.
"Emuachhhh... Cup... Cup... Ahhh... Revi kangen sama puting Dila," Revi
"Dila juga kangen sama puting Revi shhhh..." Dila.
Revi mencium lembut dan pelan di perut Dila, semkain ke atas ciuman bibir Revi menyusuri dada sampai leher Dila. Yang di cium merasakan sengatan listrik kenikmatan kecupan bibir Revi yang membuat angan Dila seketika terbang tinggi. Lalu tangan Dila memegang dua pipi Revi mengelus-elusnya pelan dan tersenyum Revi sambil memejam menikmati elusan tangan kekasihnya itu.
"Shhhh... Emuach... Cup..." Dila.
"Muach... Cup... Your lips are sweet baby... Cup..." Revi.
Dila merasakan manisnya bibir Revi ketika bibir Revi mengemut bibir atas Dila, di balasnya dengan bibir Revi yang bawah di emut oleh Dila. Ciuman Dila dan Revi pelan, lembut penuh rasa sayang dan cinta. Dila memejamkan matanya merasakan kelembutan ciuman bibir Revi yang mengecup bibir atas dan bawahnya.
"Embhhh... Cup... Shhh... Puting Dila gatal Revi shhh... Cup... ahhh..." Dila.
"Cup... Sabar Dila cup... Nanti aku sembuhkan rasa gatalnya cup... Shhh..." Revi.
Tangan Dila yang tadi mengelus pipi Revi yang halus kini di naikkan ke atas kepala Dila oleh Revi sambil saling mengecup dan mencium serta melumat bibir. Ketika Revi melepas ciuman ada air liur yang menetes dan terhubung bersama air liur Dila. Mereka saling menghisap lalu tertawa pelan penuh kebahagiaan.