Malam hari ini aku sedang bersama dengan nyonya Mely, sudah seminggu aku terus bermeditasi agar inti sihirku penuh dengan Mana. Dan malam ini nyonya Mely akan membantuku mengembunkan jalur Mana di dalam jiwa dan tubuhku. Kata nyonya Mely, jalur Mana antara jiwa dan tubuh harus selaras, kalau berbeda nantinya pada saat mengeksekusi sihir akan bermasalah.
Aku sedang duduk bersila di tengah-tengah ruangan alias kamar nyonya Mely, di depanku ada gambar siluet gambar orang berdiri dengan jalur atau garis-garis seperti jalur darah atau pembuluh. Dan nyonya Mely sendiri duduk di belakangku, kedua telapak tangannya memegang punggungku.
"Aku hanya bisa membantumu meyalurkan Mana murni milikku ke dalam tubuh dan jiwamu, di depanmu ada gambar pembuluh darah, dan contohlah jalur pembuluh darah ini untuk mengembunkan jalur Mana milikmu. Dan perlu kau ketahui rasanya sangat menyakitkan..." Nyonya Mely.
"Saya akan menanggungnya nyonya..." Aku.
"Baiklah ayo mulai..." Nyonya Mely.
Aliran Mana murni yang terasa sejuk masuk ke dalam tubuh dan jiwaku, Mana ini tentu dari nyonya Mely. Aku sudah merekam gambar jalur pembuluh darah di pikiranku. Dengan memasuki meditasi aku mulai membentuk jalur Mana itu mengikuti gambar pembuluh darah di pikiranku.
"Pertama adalah pindahkam inti sihir ke posisi jantungmu... Lalu keluarkan Mana milikmu ke seluruh tubuh dan jiwamu lalu bentuklah jalur dari mulai kepala lalu turun ke bawah" Nyonya Mely.
Dengan energi Mentalku, aku mengeluarkan Mana berwarna hijau muda seperti cahaya kabut ke seluruh tubuhku. Lalu inti sihirku aku pindahkan ke posisi letak persis di letak jantung. Inti sihir ini tentu berada di dalam jiwaku, memindahkan ke jantung adalah posisinya yang berpindah. Dan rasanya sangat menyakitkan, namun aku bisa menanggung rasa sakit itu.
"Sekarang buatlah jalur Mana mulai dari inti sihirmu, ke tengkorak, jangan lupa kaitkan juga ke mata, telinga mulut dan tenggorokan..." Nyonya Mely.
Dari inti sihirku, aku membuat jalur sihir seperti selang kecil atau pembuluh darah berjumlah 2 buah ke temgkorak atau kepalaku. 2 jalur itu di pecah menjadi beberapa jalur kecil dan barakhir di mata, telinga, hidung, tenggorkkan dan otak. Dan meskipun rasanya sakit, aku mengigit lidahku agar tetap sadar.
"Lalu bagian kedua tangan,kakimu punggungmu, lakukan seperti saat kau mengembunkan jalur di kepala..." Nyonya Mely.
Kini bagian yang paling penting dan saling terkait yaitu mulai dari punggung. Aku membuat 2 buah jalur ke punggung sampai kaki, dan di bagian-bagian tertentu ada jalur kecil yang di pecah ke bagian tertentu seperti pantat, kelamin, jari-jari serta persendian misalnya. Proses ini sangat menyakitkan dan panas, namun Mana murni dari nyonya Mely meredakannya.
"Hah... Hah... Selesai... Selanjutnya salurkan Mana ke seluruh tubuhmu lewat jalur yang sudah kau bentuk di jiwamu, dan pastikan itu selaras dan berhubungan dengan jalur darah di pembuluh darahmu..." Nyonya Mely.
Aku merasakan bahwa Mana di seluruh tubuhku tiada ada bekas sama sekali, namun Mana itu tersimpan kembali di inti sihirku lagi. Dengan energi Mentalku, aku menyalurkan Mana ke seluruh tubuhku dengan santai, Mana itu tidak tersebar secara sembarang arah. Tetapi Mana itu mengalir melalui jalur energi yang baru saja aku embunkan.
"Bagus Vyn... Kau berhasil membuat jalur mana di dalam jiwamu, dengan ini kau tak perlu repot merapal mantra sihir serangan..." Nyonya Mely.
"Hah... Hah... Ini semua berkat nyonya... Dan berapa jenis penyihir itu nyonya?" Aku.
"Ada banyak, tapi yang paling banyak di minati adalah, pemyihir elemen seperti kita, penyihir racun, penyihir kutukan dan juga jangan lupa penyihir hitam. Jangan tanya lagi, kau belum waktunya mengetahuinya..." Nyonya Mely.