07 Disaster

454 3 0
                                    

**Evan POV**

Kini aku tahu kalau Cindaku itu punya tugas yang penting yaitu melindungi hutan dari rusaknya alam akibat dari manusia itu sendiri. Akhirnya aku tidak mendapatkan informasi tentang werewolf di sini, tetapi yang aku dapatkan adalah pemandanga pantai yang indah.

Tania sepertinya ingin bergabung dengan Zeva dan Judy yang lagi main air laut sambil pake bikini. Tentu saja aku melarang Tania untuk ikut dengan mereka, karena ia vampir slave yang nggak akan tahan sama sinar matahari langsung. Tania masih memakai spot bra dan leging namun di tambah mantel juga agar terlindung dari sinar matahari.

"Kita nikmati saja dari sini, aku juga pengen tapi jemur di bawah sinar matahari nggak baik buat vampir kayak kita" Aku.

"Aku jadi bosen master" Tania.

"Udah kau telfon supirmu?" Aku.

"Udah dari tadi malam master, pagi jam 8 harus sampai di sini" Tania.

"Bagus deh, males kalau siang-siang larian di hutan" Aku.

Tak lama mobil Tania pun datang, Zeva dan Judy lagi melepas bikininya di depanku, untung mereka berdua itu temanku jadi aku nggak ada keinginan buat rusuh sama mereka. Zeva dan Judy pake gaun tanpa dalaman sama sekali membuat pentil mereka ke mana-mana.

"Kita jadi tahu kalau di jawa masih banyak yang melindungi tanah ini" Zeva.

"Alam indonesia memang indah kayak syurga, pantas saja werewolf sepertiku sangat kerasan di sini, nggak kayak di hutan Amazon di sono ngeri bukan karena demitnya tapi binatang buasnya" Judy.

"Nggak ada titik awal pencarian yang konkret jadi susah, mungkin kalau ke sumatera atau kalimantan kita bakal dapat informasi" Aku.

"Setelah ini gue sama Judy mau berniat ke sumatera, ke kampung halaman gue, lu sebaiknya di sini aja deh kayaknya" Zeva.

"Beres, lagian gue nggak bisa terus-terusan di hutan kayak kalian, meski ada darah binatang tapi kan kebanyakan binatang di indonesia di lindungi, jadi kalian aja berdua yang cari informasi sekalian ngelatih beladiri kalian yang masih berantakan itu" Aku.

"Iya gue sama Judy sadar kok, nggak ada yang ngelatih kita jadi ya kita latihan sendiri" Zeva.

Judy memeluk Zeva, dasar werewolf yang lagi bucin. Badan Zeva lebih kecil dari Judy tapi Judy asik aja ndusel-nudsel dan nempel bangat sama Zeva. Aku lihat Tania menatap jendela sampingnya, sepertinya ia kesepian karena jarang ikut nimbrung. Aku pun memeluknya.

Perjalanan dari pantai ke hotel sekitar setengah jam, jalannya cukup bagus dan enak buat di lewati mobil Xenia milik Tania ini. Sampai di hotel Zeva sama Judy langsung turun dan naik ke lantai tempat kamar yang kami sewa, Judy udah sangek berat kayaknya terus mengecup leher Zeva.

Kami sampai di kamar hotel yang kamar tidurnya ada 2 buah. Aku dan Tania masuk ke kamar kami lalu telanjang bulat dan mandi, dengan telaten Tania membantu menggosok badanku sambil mengocok batang kontolku yang setengah berdiri. Sampai selesai aku dan Tania mandi lalu keluar memakai handuk.

Di meja bundar kecil dengan dua kursi Tania menyiapkan 2 gelas darah manusia yang ia ambil dari kulkas kamar, sekantong darah ia tuangkan ke dala 2 gelas. Tania masih belum kuat meninum darah satu kantong, jadi aku menyuruhnya membagi ke dalam 2 gelas.

"Master, silahkan di minum" Tania.

"Kau juga Tania" Aku.

"Embhhh... Segar sekali rasanya habis minum darah, setelah semalaman berlarian" Tania.

"Embhhhh... Pelan-pelan ngocoknya Tania" Aku.

"Iya master, selanjutnya bagaimana master? Apa master membiarkan mereka berdua yang cari informasi?" Tania.

Love story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang