03 Disaster

676 3 0
                                    

**Clara POV**

Aku kini tak lagi janda, aku sekarang sudah punya suami yaitu Evan anakku tersayang. Dari jurang tempat kecelakaan sampai di rumah barulah aku turun dari gendongannya. Aku terpesona dengan batang kontol anakku yang indah sekali. Kepala kontolnya mengkilap pasti enak kalau di jilat.

Anakku juga sepertinya kagum dengan tubuhku, padahal aku sudah biasa ia mandikan, sudah sering anakku mainain toket dan memekku. Aku di gendongnya lagi dan di bawa ke ranjang kamar, berbaring aku mengangkang lebar agar memekku bisa membuat anakku terpesona.

Di jilatnya memekku dengan lidahnya hingga membuat badanku seper tersetrum kenikmatan, di tambah lagi toketku di raih telapak tangan anakku menangkup bulatannya dan menjepit pentilku di antara jari telunjuk dan jari tengahnya. Semakin nikmat aku di buatnya.

"Ahhhhhh... Sayang enak Embhhhhh..." Aku.

"Slurup... Memek emak enak dan manis Slurup... Akhirnya aku bisa jilatin memek emak" Evan.

"Ahhhhh... Sayang clitorisnya Ouchhhhh..." Aku.

Anakku menjilati memekku dari anusku lidahnya terasa menekan lalu menyapu dari belahan memekku mengenai labia dan berakhir di clitorisku. Nikmat dan enaknya jangan di tanya, aku sampai kewalahan menahan kenikmatan yang datang itu setelah sekian lama. Tak hanya menjilat tetapi memekku di hisapnya dengan rakus.

"Slurup... Embhhhh... Menakjubkan rapet banget kayak memek anak kecil mak Emuachhhh..." Evan.

"Jilat terus nak Ahhhhh... Pentil emak juga Ahhhhh... Enak sayang emak mau sampai nak Ahhhhh... Ahhhhh..." Aku.

*Crut... Crut... Crut... Crut... Crut...*

Badanku menegang saat memekku menuncratkan cairan orgasmeku yang pertama, sangat deras sekali kayak pipis. Anakku menjilatinya lalu mengelap wajahnya yang basah kuyub. Ia naik ke atasku dengan merangkak mencium mesra bibirku dengan dalamnya. Jemari tangan kanannya tak lepas dari memekku.

"Emuachhhh... Memek emak yang terbaik, rapet dan sempit mak, padahal baru pake jariku Emuachhhh..." Evan.

"Ahhhhhh... Embhhhh... Emfthhh..." Aku.

Aku hanya bisa mendesah dan melenguh serta melayani ciuman anakku yang rakus melumat bibirku sambil jari tengahnya memasuki lubang memekku. Di gerakkan jari tengahnya keluar masuk lubang memekku sesekali menekan-nekan clitorisku. Saat aku menatap sayu matanya, anakku mempercepat gerakkan jarinya.

"Ahhhhhh... Ahhhhhh... Ahhhhhh... Sayang emak sampai lagihhhhh..." Aku.

*Crut... Crut... Crut... Crut... Crut...*

Akibat muncratan cairan orgasme, memekku semakin sensitif saat di sentuh dan di usap-usap oleh jemari anakku tersayang. Ku pejamkan mataku sambil membalas ciuman bibirnya yang lembut dan semakin menjalar ke leherku. Evan terus mencium sampai bulatan toketku, pas pentilnya bibir Evan menjepitnya, membuatku kembali melenguh keenakan.

"Ahhhhhhh... Sayang... Embbhhhh..." Aku.

Pentilku sudah ereksi sedari tadi dan sangat sensitif, di emutnya oleh mulut anakku membuat rasanya semakin nikmat. Pentil kanan dan kiriku bergantian di kulum dan di kenyot seperti bayi yang lagi nyusu. Memekku basah nggak karuan dan tak tahan ingin segera memakan kontol anakku.

"Embhhhh... Nak terus Embhhh..." Aku.

Evan naik ke atas badanku dengan merangkak, aku buka pahaku dan mengangkang semakin lebar agar pinggulnya bisa mendekati selangkanganku. Bibir Evan kembali mencium bibirku dan menghisap lidahku di kulumnya. Kepala kontolnya terasa di memekku.

Aku meraih batang kontol anakku sambil menjilati lidahnya di dalam mulutnya, bergantian aku juga menghisap lidahnya dan mengemutnya. Batang kontol anakku aku pegang dan tanganku tak cukup menggenggamnya, kepala kontolnya besar sekali. Aku gesek-gesekkan pas di lubang memekku.

Love story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang