Yuni yang imut dan montok kini semakin besar nafsu birahinya, kadang aku tak boleh ke sawah olehnya karena Yuni memintaku mengentot memeknya apa bila aku menolak maka Yuni akan menangis. Selain sibuk merawat putri. Yuni juga sibuk melayani kontolku yang selalu menghiasi mulut dan memeknya siang maupun malam.
"Ayah sayang, hari ini temenin Yuni di rumah, kemarinkan papanya putri udah pulang, Yuni kangen sama ayah, semalam nggak di entot kontolnya ayah" Yuni.
"Kan cuma emalam nudg" Aku.
"Tetap aja yah, Yuni kangen kontol ayah, urat-uratnya itu lho yah..." Yuni.
"Yaudah deh, Ayah di rumah aja nemenin Yuni sama putri" Aku.
"Hihi... Asik Emuachhh..." Yuni.
"Dari tadi rewel terus putri" Aku.
"Iya nih, tapi udah bobo kok, kenyang habis nyusu, ayah mau susu Yuni?" Yuni.
"Mau ndug" Aku.
"Enaknya sambil ngentot yah. Aduh... Kontol ayah udah ngaceng, bentar yah, Yuni mau boboin Putri sebentar" Yuni.
Yuni membawa Putri ke kamarnya, membaringkannya agar nyenyak tidurnya. Aku ikut bersama Yuni sambil memegangi pantatnya yang semok dan putih lagi kenyal saat aku remas-remas. Yuni dan aku naik ke ranjang menidurkan Putri sambil menyelimuti dengan posisi Yuni merangkak. Aku duduk melihat Putri yang terlelap tidurnya.
"Ayah sini dong, katanya mau susu?" Yuni.
Yuni berbaring telentang sambil mengangkang merentangkan tangan memanggilku, aku naik ke ranjang dan mendekati Yuni. Leherku di rangkulnya dan di turunkan sehingga wajahku terbenam di belahan toketnya yang tambah besar karena menyusui. Putingnya nampak meneteskan susu yang lezat saat aku jilat-jilat putingnya.
"Slurup... Slurup... Cup susumu lezat ndug" Aku.
"Embhhh... Ngisepnya pelan-pelan ayah Ahhh... Ahhhh..." Yuni.
"Ahhhh... Dorong kontolnya ayah Embbhhh... Ke memekkuhhh Ouchhhh..." Yuni.
"Sebentar nudg, batang kontol ayah mau ngesek-ngesek ke memekmu dulu Slurup..." Aku.
"Ayah... Ahhh... Ahhhh... Gantian puting Yuni yang kiri ngisepnya" Yuni.
"Slurup... Slurup... Iya ndug" Aku.
"Hihi... Ayah lucu kalau lagi nyusu ginin Ahhhh... Memek Yuni nggak tahan yah, cepet masukin kontolnya yah... Cepetan ayah Ahhh..." Yuni.
*Blesh...*
"Uhhhh... Ndug memek kamu tambah enak aja, Ouchhh... Kontol ayah udah masuk" Aku.
"Dorong kontolnya ayah, sampai mentok ke dalam memek Yuni Ahhhh... Enaknya kontol ayah bikin memek Yuni Aduhhh.... Ahhhh... Embhhh...." Yuni.
"Embhhh... Ndug susumu lezat, memekmu enak Ahhh... Memeknya sempit banget" Aku.
"Ahhhhh... Ayah gantian puting yang kanan dong, Embhhh... Jangan yang kiri terus, enak banget yah embhhh..." Yuni.
Aku mendorong pelan kontolku ke dalam lubang memek Yuni menantu imutku sampai mentok kepala kontolku menyundul rahimnya. Lalu puting kirinya aku hisap susunya dan aku jepit memakai bibirku sambil menelan susunya Yuni, puting kirinya aku tarik sampai terlepas, bergantian menyusu pada puting kananya, terus berulang-ulang sampai aku puas.
"Ayah udah nyusunya?" Yuni.
"Nanti lagi ya ndug?" Aku.
"Nanti kalau ayah sayang mau susu tinggal ngisep puting Yuni ya?" Yuni.
"Iya ndug, mau ngentot memek Yuni boleh?" Aku.
"Banget ayah sayang, memek Yuni bebas ayah entot sampai kita puas" Yuni.