Malam semakin larut aku dan tante Rita mulai curhat akan hidupnya yang bahagia dari kecil hingga ia punya suami dan punya anak. Sekarang tante Rita mulai kesepian karena sang suami nggak mau berhenti kerja jadi koki di kapal pesiar. Bahkan tante Rita sudah bosan dengan suaminya yang kontolnya kecil katanya.
"Terus kenapa tante masih bertahan?" Aku.
"Karena tante butuh duitnya dek, perusahaan milik tante belum menjadi milik tante masih milik keluarga, itu sebabnya tante masih bertahan, uhhh... Badan kamu bagus dek, tante suka" Tante Rita.
"Makasih tante, badan tante gede tapi seksi juga kok, apa lagi payudaranya uhhh..." Aku.
"Telanjang sambil curhat gini enak juga ya dek?, soalnya ini lagi musim panas sih..." Tante Rita.
"Iya tan, boleh aku cium tante?" Aku.
"Banget, kamu kan suami kedua tante, jadi kamu juga memiliki hati dan tubuh tante, mungkin nanti semua ini bakal jadi milik kamu aja dek, emuachhhhh... Cup..." Tante Rita.
"Cup... Eemuuuacchhhh... Slurup... Ahhhh... Bibir tante enak di emut" Aku.
"Hihihi... Tante seneng kalau kamu suka, embhhh... Kontol kamu udah ngaceng banget itu dek, mau tante kulum nggak?" Tante Rita.
"Nggak usah tan, aku masukkin aja ya ke memek tante, sambil nerusin curhat tante" Aku.
"Ahhhh... Sini-sini dek kontolnya, tante peggangin biar gampang kontil kamu masuk ke memek tante" Tante Rita.
"Uhhhh... Iya tan, memek tante kecil dan mulus" Aku.
"Ahhhhh... Kamu akan segera merasakan enaknya memek tante ini dek, kamu bakalan mau lagi dan lagi, embhhh..." Tante Rita.
*Blesh...*
"Ahhhhh... Udah masuk tan ouchhhhh... Sempit" Aku.
"Arghhhh... Dorong dek pelan-pelan kontol gede dan panjangmu shhhh... Ahhhh... Enaknya, tante suka kontol kamu dek, suka banget, terus ahhh... Dorong sampai mentok ahhhh..." Tante Rita.
"U-udah tan, ahhh... Rasanya lubang memek itu kayak gini enaknya ya tan?" Aku.
"Kontol kamu baru aja masuk dek, nanti bakalan lebih enak lagi" Tante Rita.
"Memek tante hangat, bisa njepit-njepit gini tan" Aku.
"Kan jarang di gunain dek" Tante Rita.
"Ohhh... Iya suami tante kan kerjanya di laut, embhhh... Ahhhh..." Aku.
"Iya tante sama kamu aja dek mulai sekarang, pokoknya sebagai suami kedua tante kamu tugasnya cuma bikin tante puas terus ahhhh... Kecil-kecil kontol kamu gedenya bikin nagih dek" Tante Rita.
"Tiap hari pun aku siap tante kalau harus ngentotin memek tante, tapi ajarin aku dulu uhhhh..." Aku.
"Oke emuachhh... Sayang, hati tante rasanya seneng banget kalau manggil kamu sayang emuachhh... Ganteng banget ihhhh... Emuachhhh... Tante gemes" Tante Rita.
"Tante ahhhh... Badannya empuk banget, kontolku biar enak dan bisa bikin tante puas, aku harus ngapain tan?" Aku.
"Cukup cabut kontol kamu sampai hampir keluar, lalu dorong lagi sampai mentok ke dalam memeknya tante ini ngentot namanya sayang, ahhhh... nahhhh... Begituhhhh... Ohhhhhh... Enak dan nikmat uhhhhh... Terus dek" Tante Rita.
"Kayak gini ya tan? Uhhhh... Enaknya lubang memek ahhhh... Ahhhh... Kontolku kayak di remas-remas, hangat, basah dan enak ahhhh..." Aku.
"Embhhhh... Ahhhhh... Ahhhhh... Dorongnya yang kenceng sayang embhhhh... Emut bibir tante dek biar desahannya kita nggak keras emuachhhh... Cup... Cup..." Tante Rita.