07 Rebirth

509 2 0
                                    

Aku bangun pada sore harinya dengan Lona masih berada di bawahku, ia tertidur lelap sekali. Sepertinya vagina Lona sudah di bersihkan karena nggak terasa lengket sama sekali dan aku juga sudah memakai baju. Lona juga mengompres badanku terasa segar sekali, ekorku bergoyang ke sana ke mari, berasa jadi Goku di serial Dragonball.

Bedanya rambutku cepak dan Goku rambutnya panjang serta ia adalah manusia, sedangkan aku kurcaci alias manusia cebol tanpa janggut atau kumis kayak di film-film. Lona meraba-raba tubuhnya, ia pun membuka mata dan bangun. Aku mengemuti bibirnya dengan ganas sampai Lona tersipu malu.

"Uhhhhh... Tuan Emuachhhh... Ahhhhhh... Emfthhhhh... Tuan harus makan malam Emfttthhhhhhh..." Lona.

"Emuachhhhh... Sebentar bibirmu manis sekali Lona..." Aku.

"Emfhthhhh... tuan mau makan malam apa?" Lona.

"Embhhhh... Sup yang bikin hangat dan segar, minumnya kopi hitam, ada nggak?" Aku.

"Lona akan menyiapkan untuk Tuan..." Aku.

"Jangan lama-lama ya Lona, aku mau main pentilmu" Aku.

"Segera tuan kecil... Emuachhhh..." Lona.

Lona memakai lilitan kain lalu keluar dari tempat duduku, aku duduk sambil bersenandung pelan. Agak lama Lona menyiapkan makan malamku, sekitar setengah jam. Saat kembali Lona sudah mandi dan ia membawa nampan makan malam dengan telanjang bulat, rambutnya di gerai indah berwarna cokelat gelap.

"Biarkan Lona menyuapi tuan, sementara tuan bermain pentil Lona ini" Lona.

"Baiklah Lona... Embhhhh... Makanannya enak" Aku.

Dengan di suapi Lona, aku duduk di pahanya sambil memakan sup daging bercampur wortel yang hangat dan menyegarkan. Kedua jemari tanganku sibuk bermain pentil Lona yang kenyal, lembut dan semakin ereksi. Wajah cantik Lona menjadi memerah karena sangek berat, aku suka sekali kalau Lona jadi sangek begini.

"Makan malam sudah selesai tuan... Emuachhhh... Ahhhhhhhh... Ekor tuan bikin geli Hihihi..." Lona.

"Ahhhhhhh... Memekmu udah basah Lona..." Aku.

"Kontol tuan ngaceng ya? Silahkan masuki memek Lona ini tuan Ahhhhhhhh... Andai saja tuan kecil menjadi tuan Lona Ahhhhhh... Pastilah Lona akan bahagia bisa terus menemani kontol tuan yang indah dan perkasa inihhhh..." Lona.

*Blesh... Plak...* Aku.

"Emuachhhh... Tapi kau bukan budakku, dan aku nggak punya koin banyak saat ini" Aku.

"Arghhhhhhhh... Tak masalah tuan, barusan hanya mimpi indah Lona saja kok, Lona ini hanya budak kerajaan Embhhhhhh... Bisa merasakan indahnya kontol tuan kecil sudah bersyukur dan akan menjadi kenang-kenangan indah Lona..." Lona.

"Masih ada waktu sehari semalam lagi Lona, kali ini aku tak akan memberi ampun memekmu..." Aku.

*Plak... Plak... Plak... Plak... Plak...*

Badan Lona langsung meneggang saat aku mulai menusuk lalu menggenjot lubang vaginanya. Lona juga langsung menjerit keras sekali, wajahnya cantiknya meringis menahan peniskun yang terjepit di lubang vaginanya. Lona memelukku dengan erat sambil tersentak-sentak badannya.

Aku peluk badan Lona erat-erat dengan wajahku berada di belahan buah dadanya. Lona seakan ingin mendorong pinggulku agar aku berhenti menggenjot lubang vaginanya namun tentu saja tidak aku lakukan malah aku menggenjotnya semakin keras dan kuat. Lona menjadi mengejang badannya merasakan puncak kenikmatan.

*Crut... Crut... Crut... Crut... Crut....*

"Hah... Hah... Genjotan kontol tuan kecil memang dahysat sekali... Huh... Huh..." Lona.

Love story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang