"Benarkah itu Ken? Embhh... Embhh..." Hana.
"Tentu saja Hana, emut kontolku yang bener Hana" Aku.
*Clup... Clup... Clup... Clup... Clup...*
Hana yang tangan dan kakinya terikat, kini tengah duduk mengangkang bersandar pada matras ujung ranjang. Aku berdiri mengentot mulut Hana menggunakan kontolku, mulut Hana sudah ahli dalam mengemut kontolku. Lama aku melatihnya agar pintar mulutnya, dulu Hana selalu tersedak dan terbatuk-batuk dan selalu memangis, tapi lihatlah sekarang ia malah rakus.
"Embh... Embhh... Embhhh..." Hana.
"Kurang dalam ya?" Aku.
Hana mengangguk sambil menhisap kepala kontolku, aku mencabut kontolku dan Hana menganga mulutnya. Ku masukan kembali batang kontolku sampai bibirnya menempel perut bawahku, batang kontolku meleasak masuk ke mulutnya sampai mentok menembus tenggorokanya. Aku tahan kontolku agak lama di dalam mulut Hana sampai ia kehabisan nafas.
*Clup...*
"Hah... Hah... Hah... Lagi Ken sayang Emuachhh... Kontolmu enak sampai tembus tenggorokanku, masukan lagi Aaaaa...." Hana.
*Clup... Clup... Clup... Clup... Clup...*
Aku masukan lagi kontolku ke mulut Hana lalu aku entot dengan memegang kepalanya. Kontolku keluar masuk mengentot mulutnya, rasanya sangat enak karena Hana yang juga menjilati kepala kontolku di dalam mulutnya. Mata Hana sayu menatapku dengan kontolku di mulutnya. Puas aku menikmati mulut Hana kini bagian lubang lainya yang menunggu batang kontolku.
"Kau mau anusku Ken?" Hana.
"Anusmu dari tadi memanggil-manggil kontolku Han" Aku.
"Tapi ganti posisi ya Ken?" Hana.
Aku mengangguk dan memindahkan tubuh Hana yang terikat menjadi berbaring miring. Pantat Hana aku tampar-tampar sampai memerah lalu dengan mulutnya mengemut kontolku dan memberi air liurnya aku menempelkan kepala kontolku ke lubang anus Hana. Pelan-pelan aku dorong sampai kepala kontolku masuk ke lubang anusnya.
*Blesh...*
"Arghhhh..." Hana.
Karena kaki Hana yang terikat membuatku tak bebas mengentot anusnya. Aku lepaskan tali yang mengikat kakinya, setelah kaki Hana bebas aku menjadi leluasa karena posisi Hana yang lebih baik sekarang. Aku pacu kontolku menggenjot lubang anusnya yang ketat dan licin akibat air liur milik Hana. Sambil menggenjot anusnya aku juga menampar pantat Hana.
*Cpak... Cpak... Plak... Plak... Plak...*
"Arghh... Arghh... Ken anusku geli banget, Ahhhh... enaknya Embhh... bikin memekku enak juga Ahhhh... Ken memekku mau muncrat sayang Ahhh..." Hana.
Klitoris Hana yang dari tadi aku usap-usap sambil menggenjot anus Hana menjadi semakin ereksi menonjol sekali. Aku gosok klitorisnya dan juga memeknya sampai Hana tak kuasa lagi menahan. Dengan tusukanku bergubi-tubi di lubang anusnya, dan juga usapak di memek Hana muncratlah memeknya membasahi tanganku.
*Crut... Crut... Crut... Crut... Crut...*
"Argh... Arghhh...." Hana.
Hana pun amburk ke ranjang dengan tangan terikat ke belakang badanya. Nafasnya ngos-ngosan dan keringat membanjiri badannya. Aku membalikan badan Hana sampai ia telantang lalu aku pun menaikinya dengan merangkak. Kontolku kini berada di atas wajah Hana yang lemas dan kuyu. Aku pegang kontolku dan memasukan dengan paksa ke mulut Hana.
*Clup.... Clup... Clup... Clup... Clup...*
Ketika kontolku sudah masuk ke mulut Hana aku mengentotnya sampai Hana kewalahan. Dan memeknya yang menganggur aku masuki jariku sampai mentok lalu aku mencolok-coloknya dengan cepat sampai Hana berteriak teredam batang kontolku suaranya. Memek Hana basah kuyub sekali karena sudah berkali-kali muncrat. Namun memek Hana masih merespon baik saat aku colok-colok.