06 Bungaku

539 4 0
                                    

Keluar dari toilet gudang alias base camp, aku ganti pakaian dalam, aku suka pake celana dalam modelnya kayak celana renang, dan untuk atasan aku suka pakai sport bra, terasa nyaman dan bebas bergerak. Setelah mandi, badanku menjadi segar tidak lagi panas kayak pas aku lagi emosi. Mila menungguku dengan seragamku. Aku pakai celanaku dan Mila membantuku memakai baju seragamku.

Aku memutuskan membolos sampai waktunya pulang sekolah dan sialnya, Esti membawakanku setumpuk tugas dari bu Fara. Esti dan Jane sudah pulang duluan kata Mila, mereka mau jalan-jalan mencari hotel yang bagus. Sekarang waktunya pulang, aku memeluk pinggang Mila berjalan keluar gudang sampai parkiran, aku tak sabar ingin sampai kamarku dan bermain dengan Mila.

"Ehhh... Yank aku mau nanya, Esti itu cewek tulen kan?" Mila.

"Dulunya iya yank... Tapi pas kelas 11 ia naik ring dan kalah, lawannya curang menendang selangkangan Esti sampai ia harus di rawat di Tahiland, dan keluarganya memutuskan operasi ganti kelamin tapi, keluarganya itu sudah lepas tangan sama Esti sekarang" Aku.

"Kok miris ya yank? Kayak cerita di itu..." Mila.

"Emang sih yank, Esti sama Jane itu banyak dramanya. Jane cinta mati sama Esti, tapi Esti nggak percaya diri karena ia sendirian... Paling-paling aku yang jadi tempat curhatnya" Aku.

"Kalau di bikin cerita kayaknya bagus tuh yank..." Mila.

"Iya sih... Tapi aku nggak jago nulis" Aku.

"Akhirnya sampai rumah juga..." Mila.

Aku langsung menarik pinggang Mila setelah keluar dari mobil ke dalam rumah. Rumah sepi karena mami pasti lagi bantu papi di restoran, udah lama papi nggak minta menu baru sama aku. Mila sudah duluan ke kamar. Aku ke dapur memasak makan siang, sudah ada nasi rice cooker, dan tumis kangkung jadi tinggal bikin lauknya.

Aku memasak 4 buah telur akan aku dadar nantinya dan di campur dengan daun bawang, irisan kubis, bawang bombay cincang, jamur dan irisan daging ayam. Untuk bumbunya garam,lada, gula pasir dan sedikit micin. Minyak sudah panas di teflon, dengan api kecil aku menggorengnya dengan hati-hati agar tetap bagus pas nanti udah matang. Hanya butuh 15 menit untuk membuat telur dadar.

"Yank... Uhhhh... Telur dadar? Jadi laper aku yank..." Mila.

"Kok nggak pake baju yank?" Aku.

"Gerah yank... Enakkan pake bikini begini, seragam kamu aku lepas ya?" Mila.

"Iya yank..." Aku.

Aku berdiri dengan Mila melepas bajuku dan juga celana seragamku, ia melipatnya untuk nanti di bawa ke kamar. Aku dan Mila hanya pakai dalaman saja, aku rengkuh tubuhnya ke dalam pelukan yang erat. Bibir Mila semakin hari terasa menjadi candu untukku, rasa manis bibir tipisnya selalu membuatku tenang dan damai juga kalau lama-lama panas badanku karena nafsu.

"Cuphhh... Laper yank..." Mila.

"Embhh... Maaf jadi lupa" Aku.

"Habis makan nanti terusin lagi?" Mila.

"Iyalah... Kita punya waktu banyak" Aku.

"Kamu udah masak, sekarang kamu duduk aja biar aku yang suapin kamu, Cuphhh..." Mila.

Mila duduk di sampingku, menyuapiku langsung dengan jemari lentiknya, aku perhatikan semua kuku jarinya sudah di potong bersih, tadi masih panjang kukunya. Selain menyuapiku Mila juga makan sepiring berdua, tak terasa kalau makan sepiring berdua gini menghabiskan nasi yang banyak. Sesudah makan dan minum aku mengecup bibirnya Mila dan ia mencuci piring bekas makannya.

Aku mengajak Mila ke kamar sambil gandengan tangan, pipi Mila memerah malu sesudah masuk ke kamar aku kunci. Aku memeluk Mila dan meraba punggungnya mencari pengait branya, aku melepas pengait itu dan menarik branya sampai lepas. Buah dada Mila yang besar dan bulat nampak indah sekali dengan pentil berwarna merah mudanya. Lanjut aku menurunkan celana dalamnya dengan perlahan, aku melihat jembut tipis nan jarang di gundukan perut bawah Mila.

Love story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang