Keesokan paginya aku bangun dengan masih menindih badan seksi Ulfa cewek yang tadi malam aku beli. Kini Ulfa telah menjadi milikku atau budakku yang cantik, seksi dan montok payudaranya juga memeknya enak banget. Kontolku langsung ngaceng keras melihat Ulfa damai tidurnya. Aku pun bangun dan duduk melihat body Ulfa yang bikin nafsuku naik.
Aku naik ke sebelah dada Ulfa yang melimpah, wajahnya cantik dan nakal sekali meski ia sedang tidur. Aku pegang kontolku dan aku usap-usapkan ke bibirnya yang berwarna merah cery. Kepala kontolku merasakan kelembutan bibir Ulfa, aku usapkan ke pipinya yang halus. Ulfa menghirup dalam-dalam lalu ia membuka matanya yang berwarna hijau gelap.
"Emuachhhh... Selamat pagi sayang? Ohhh... kontol yang indah sayang Hooaamm..." Ulfa.
"Selamat pagi juga Ulfakuhhh... Buka mulutnya aku mau ngentotin mulut kamuhhh..." Aku.
"Sini sayang... pagi-pagi begini enaknya ngemut kontol kamu kayaknya slurup... Ahhh.. baru di jilat aja lezat banget sayang Ahhhh....?" Ulfa.
*Clup... Clup...*
"Arghhhh... Enaknya mulut kamu Ulfa ouchhh..." Aku.
"Embhhhh... Cup... Embhhhh... Cup... Kamu naik aja sayang" Ulfa.
Aku mengangguk dan naik ke atas wajah Ulfa yang cantik dan nakal. Dengan menambah bantal, wajah Ulfa berada di tengah-tengah selangkanganku dengan kepala kontolku ia emut. Di dalam mulutnya, kepala kontolku di jilati lidahnya dengan memutar-mutat. Ini lebih nikmat dari semalam saat Ulfa mengemut karena terburu-buru. Tangan Ulfa meremas-remas pantatku dan mendorong maju agar mulutnya bisa menikmati kontolku sampai ke batangnya.
*Clup...*
"Arghhhh... Uhuk... Uhuk... Lezatnya kontol kamu uhhh... Clup..." Ulfa.
*Clup... Clup... Clup... Clup... Clup...*
"Arghhhh... Enak banget mulut kamu Ulfahhhkuhhhh... embhhh... Kontolku nggak mau berhenti shhhh... Ahhhh..." Aku.
"Embrghhhh... Embrghhhh... Uhuk... Uhuk..." Ulfa.
Aku memasukan batang kontolku ke dalam mulut Ulfa sampai menembus tenggorokanya, lalu aku mengeluarkan lagi sampai hanya kepala kontolku yang tertinggal di hisap mulut Ulfa yang rakus. Terasa enak sekali kontolku keluar masuk mulut Ulfa yang juga menikmati rasa batang kontolku sampai ia batuk dan tersedak. Sampai aku merasakan datangnya kenikmatan di tandai dengan denyutan batang kontolku.
"Arghhhh... Ulfa aku muncrat arghhhh... Enak banget shhhhh..." Aku.
*Crot... Crot... Crot... Crot... Crot...*
"Embhhhh... Glek... Glek... Shhhh... Ahhhhh... Sayang lezat banget kontol kamu sayang apa lagi spermanya uhhh.... emuachhhh... Emuachhhh..." Ulfa.
"Hah... Hah... Hah... Kamu ngemutnya juga hebat banget, hah... Hah... Hah..." Aku.
Nafasku memburu menahan rasa nikmatnya sehabis muncrat di dalam mulut Ulfa, ia memainkan spermaku dulu sebelum menelannya. Aku duduk di samping Ulfa yang bangun mengecup bibirku dengan mesra lalu ia juga mengecup kepala kontolku agak lama. Aku menarik badan Ulfa yang langsing dengan kulitnya yang putih mulus sekali.
"Hihi... Ahhhh... Pelan-pelan sayang ngremes susunya, aku nggak ke mana-mana kok ahhhh... Sayang cobain juga lubang anusku pasti kontol juga ketagihan sayang..." Ulfa.
"Oke deh, tapi seret nihhh..." Aku.
"Bentar dong, sini aku basahi air liur dulu kontolnya, biar gampang masuknya slurup... Ahhhhh..." Ulfa.
"Ahhhh... Buruan Ulfa, aku nggak sabar mau ngerasain anus kamu shhhh..." Aku.
"Udah sayang slurup... Ahhh... Sini aku bantu masukinya... Ahhhh..." Ulfa.