"Tuan, saya ada satu kandidat lagi yang siap menjadi jenderal iblis" Lamia.
"Siapa itu?" Aku.
"Kembaran saya Tuan, dia sedang menempuh perjalanan ke desa Emo ini" Lamia.
"Baiklah nanti lihat bagaimana kemampuanya dulu, ohhh iya Hana dan Yuko ke mana?" Aku.
"Mereka berdua sedang berburu tuan mungkin sebentar lagi pulang" Lamia.
"Embrhhh... Kau boleh mengemutnya Lamia" Aku.
"Slurup... Sudah puluhan tahun saya tak menikmati kontol tuan slurup... Lezat sekali" Lamia.
"Embhh... Apa ini semua kau yang masak Lamia?" Aku.
"Slurup... Iya tuan, maaf kalau nggak enak" Lamia.
"Enak banget malah, kayak emutan mulutmu enak banget, terusin sampai kontolku hanis ngemutnya" Aku.
"Slurup... dengan senang hati tuan" Lamia.
"Ahhhh... Kau hebat Lamia, berisaplah aku ingin mengentot mulutmu" Aku.
*Clup... Clup... Clup... Clup... Clup...*
Aku memegang tanduk Lamia aku masuk dan keluarkan kontolku dari mulutnya yang menghisap lembut. Pelan-pelan lalu semakin cepat sampai Lamia terbatuk-batuk tetap aku entot mulutnya, batang kontolku yang aku cabut dari mulutnya Lamia aku gosokan ke wajah cantiknya. Wajah Lamia menjadi basah air liurnya sendiri, aku lakukan berulang-ulang sampai mulut Lamia lelah.
"Bersihkan wajahmu lalu berdirilah" Aku.
Lamia mengecup pucuk kepala kontolku lalu ia mengelap wajahnya sampai bersih, ia berdiri dengan jubahnya aku lepas. Jubah Lamia turun dengan sendirinya sehingga badan langsing, kulit putih pucatnya terlihat. Lamia berdiri telanjang bulat sambil melihatku dengan ekspresi datarnya, namun itu malah terlihat semakin menggodaku. Saat asik menikmati tubuh lamia, tak lama ada suara ketukan.
"Tuan maaf, kembaran saya sudah sampai" Lamia.
"Suruh ia masuk" Aku.
Lamia membukakan pintu rumah panggung, dan seorang wanita dewasa yang hampir persis sama dengan Lamia masuk. Penampilanya begitu cantik dan memakai baju minim, ia juga mempunyai sayap kelelawar di belakang punggungnya. Ternyata kembaran Lamia adalah iblis scubus bukan manusia iblis sepertiku dan Lamia. Ia masuk langsung duduk di lantai sambil menatapku.
"Tuan, Mia melapor" Lumia.
Lamia berdiri di sebelah kursiku yang aku duduki, ia berkata bahwa Mia merupakan kembaran namun beda jenis ras, Mia rasnya iblis Scubus namun Lamia sendiri manusia iblis sama sepertiku perbedaan dua wanita kembar ini adalah jenis ras iblisnya, namun dari segi fisik persis sama. Kata Lamia, Mia ini pandai dalam ilmu politik.
"Mia aku mengangkatmu menjadi jenderalku, apa kau mau?" Aku.
"Saya bersedia tuan, sebuah kehromatan bagi saya" Mia.
"Kau resmi menjadi jenderalku yang nomer 4 dan aku punya tugas untukmu" Aku.
"Terima kasih tuan, tugas apa yang harus saya kerjakan?" Mia.
"Carilah sebuah gunung dan buatlah sebuah istana di dalamnya, kumpulkan semua manusia iblis di wilayah itu, dan kau jadilah pimpinlah. Aku akan memberikan sedikit elemenku untukmu, bersiaplah" Aku.
Aku pun membentuk bola elemen sebesar bola dengan ukuran 2 inci diameternya, bola elemen ini adalah elemen kegelapan murni yang akan aku berikan kepada Mia. Aku berjalan dan memegang dagunya, Mia mendongak dan membuka mulutnya sambil memejamkan mata. Aku masukan bola elemen kegelapanku ke mulut Mia.