"Mas sini aku yang depan" Ida.
"Nanti kamu capek?" Aku.
"Kalau aku capek kan mas bisa mijitin aku nanti" Ida.
"Oke" Aku.
Dengan motor C-70 jadulku, Ida di depan mengendarai sementara aku bonceng di belakang. Meski motorku jadul tapi nggak kalah sama yang baru kalau soal touring, dan kali ini aku dan Ida mau touring ke kota sebelah jalan-jalan sekalian liburan. Dengan pakian kekinian yaitu jin's dan jaket, masker sulit buat ngenalin Ida. Ida mengendarai motor dengan santai, aku memeluknya di belakang.
Aku masukan tanganku ke dalam jaket Ida karena aku tahu ia pasti nggak pernah pake bra kalau jalan sama aku. Kantong jaket Ida bolong sehingga telapak tanganku bebas menggerayangi istri orang lain ini. Aku elus-elus perut ratanya mengarh ke toket kecil yang pas aku tangkup di telapak tanganku. Langsung saja aku remas-remas karena selain ngentot, Ida suka sekali toketnya di remas-remas.
Toket Ida yang pas di telapak tanganku empuk dan elastis meski sudah punya anak 1, mungkin karena cupnya A jadi lebih kenyal aja di remes pake tangan. meski kecil toket Ida mempunyai puting yang besar dari pada puting biasanya. Terasa mengganjal sekali di tengah telapak tanganku puting Ida lembut dan gimana gitu saat aku sentuh memakai telunjukku. Namun sesaat kemudian puting Ida nenjadi ereksi karena aku remas-remas bulatan toketnya.
Kalau sudah ereksi begini memek Ida pasti akan menjadi gatal, dan kalau nggak aku garuk duduknya jadi gelisah, sangat bahaya karena kami lagi naik motor. Ida mantanku yang seorang Istri lurah memang terlihat baik di dusunku, tapi kalau sudah di depanku sifat nakal dan mesum akutnya akan terlihat dan jangan lupakan genitnya.
Tangan kananku di tangkap Ida dan ia arahkan ke memeknya, tangan kananku melepas kancing celana jin"s dan menurunkan risletingnya. Dengan senangnya tanganku masuk ke dalam celana dalam Ida. Aku menemukan bulu rambut bagian perut bawah Ida, namun di sekeliling memeknya bersih bulu rambut.
Meski memek Ida nggak sebagu milik Ningsih dan sesempit milik Yuni, tapi memek Ida selalu bisa memuaskan kontolku. Setiap kali kita ngentot aku merasakan kepuasan yang berbeda, aku bisa mengentot secara liar dan keras seperti film-film bokep. Ida memang wanita yang cantiknya nggak terlalu tapi wajah keibuanya yang enak kalau pas mendesah keras seperti kesakitan, padahal keenakan.
Memek Ida yang sudah basah banget, aku elus dari bawah pas lubang memeknya terus aku usap sampai clitorisnya yang menonjol. Aku merasakan badan Ida yang menegang karena klitorisnya aku gencet-gencet pake jari tengahku. Lalu aku masukan jari tengahku ke lubang memek Ida dan aku elus g-spotnya.
Tangan kiriku yang nganggur kembali aku meremas-remas toketnya ida yang kiri, cup-A bulatan Ida membuat telapak tanganku pas memegangnya. Aku remas-remas toketnya sambil menggerakkan jari tengahku di dalam memek Ida. Toket kanan Ida iri aku berganti meremas toket yang kanannya sampai memek Ida basah banget.
Kontolku sudah nggak sabar mau ngentot memek Ida yang basah sekali, kami akhirnya sampai di sebuah hotel yang paling aman di kota sebelah ini. Aku mengajak Ida boking hotel dengan terburu-buru, aku dan Ida masuk ke kamar langsung ciuman bibir sambil melepas baju kami sampai telanjang.
Kontolku di genggam tangan kanan Ida ia kocok sampai menegang sempurna. Aku angkat satu kaki Ida dan dengan bimbingan tangannya kontolku menggesek memek Ida mencari lubangnya. Kepala kontolku masuk ke dalam memek Ida aku dorong keras sampai Ida berteriak melepas ciuman bibirku. Kontolku sudah masuk dan aku gendong Ida di depan terus aku genjot memeknya.
*Plak... Plak... Plak... Plak... Plak...*
"Arghhh... Arghhh... Ouchhh... Embhh..." Ida.
Kini Ida istrinya kepala desaku yang terhormat itu, aku gendong dengan memeknya aku genjot keras-keras, dan Ida begitu menikmatinya. Mata Ida memejam, wajahnya mendongak ke atas merasakan kerasnya kontolku menggenjotnya. Tak lama kemudian ia semakin keras mendesah, genjotan kontolku membuat badan langsingnya menggelepar indah sekali.