Mila dan Gaby berdiri saling memeluk tanpa baju alias telanjang bulat, nafas keduanya saling memburu. Mila memegang pundak Gaby melumat lidah Gaby yang masuk ke mulutnya, sedangkan Gaby mendekap erat pinggang Mila, pantat Mila juga tak lupa di remas-remas sampai membuat perut Mila menakan erat batang penis Gaby. Mila badannya di putar sehingga membelakangi Gaby.
Gaby menjilat leher Mila dan meremas-remas payudara Mila agak kasar, tetapi Mila malah semakin menyukainya. Dari pantat Mila terselip batang penis Gaby yang sangat ngaceng terbenam di tengah pantat putih nan mulus lagi kenyal itu. Gaby menghisap leher Mila membuat tanda merah di sana lalu pelan-pelan menuntun Mila ke ranjang tidur. Mila naik ke ranjang namun saat mau berbaring, pantatnya di tahan tangan Gaby.
Dengan pelan Gaby membaringkan Mila telantang sambil menciumi payudara Mila dan mengelus-elus pahanya sampai ke vagina Mila yang sangat basah. Gaby membuka paha Mila hingga lebar-lebar lalu menaiki badan Mila tanpa menindihnya. Puting payudara Mila di kulum terus di jepit pakai bibirnya dan di tarik hingga lepas. Gaby asik mengulum dua puting Mila bergantian, sedangkan jemari tangan kanannya mengusap-usap vagina Mila.
"Hah... Hah... Sayang memek aku udah basah baget... Embhhh... Sayang... Masukin..." Mila.
"Slurp... Ahhhh... Kamu seksi banget yank... Kontol aku udah nggak sabar pengen nyicip lubang memek kamu... Emuachhh..." Gaby.
"Emfthhh... Cobalah sayang... Kamu pasti suka memek aku... Ambil perawan memek aku... Karena cuma kamu yang boleh mengambilnya... Sekarang juga... Emuachhh..." Mila.
"Emfthhhh..." Gaby.
Mila memandang kekasihnya itu dengan sayu saat Gaby memegang batang penisnya. Mila melenguh ketika kepala penis Gaby mengusap-usap lipatan vaginanya yang terbelah mencari lubang memeknya yang kecil. Gaby terus mengusapkan kepala penisnya itu sampai basah kuyub lendir vagina Mila. Perlahan kepala penis itu semakin masuk ke lubang kecil vagina Mila dengan di paksa.
*Bleshhh...*
"ARGHHHH... SAYANGHHH... HIKS... Sakit banget yank... Aduhhh... ARGHHHH..." Mila.
"Cuphhh... Cuphhh..." Gaby.
"Emfthhh... Emfthhh... Hiks... Sayang memek aku perih banget... Arghhhh... Sayang memek aku sakit banget... Arghhhhh... Embrghhhh... Hah... Hah..." Mila.
"Sayang memek kamu ketat banget... Arghhhh... Longgarin yank... Kontol aku udah masuk setengahnya... Aku bakalan ngentotin memek kamu pakai setengah batang kontol aku... Emuachhh... Tahanlah sayang..." Gaby.
*Clup...*
Gaby menarik mundur pinggulnya sampai penisnya yang jumbo itu hampir keluar dari lubang kecil vagina Mila. Pemilik vagina yang tembem nan indah itu sedang meringis menahan rasa sakit, tetapi ia tak lagi menangis. Gaby menatap dalam-dalam mata Mila sambil mendorong penisnya lagi ke dalam lubang vagina Mila. Perlahan tapi pasti vagina Mila mulai merespon kepala penis jumbo Gaby yang sudah memperawaninya.
*Clup...*
"Arghhhh... Sayang... Sakit... Aduhhhh... Arghhhh..." Mila.
"Tahanlah yank... Sebentar lagi bakalan nikmat kok... Emuachhh... Arghhhh... Jepitan memek kamu hebat banget yank..." Gaby.
Gaby mulai memacu penisnya semakin intens bersamaan dengan vagina Mila mengeluarkan cairan lendirnya semakin banyak. Penis Gaby terlihat basah mengkilap oleh lendir vagina Mila, penis Gaby menjadi lebih licin terus bergerak semakin cepat. Mila yang awalnya kesakitan sekarang perlahan berganti dengan desahan-desahan yang merdu di dengar. Mata Mila menjadi merem-melek terlihat keenakan oleh pompaan penis Gaby.
"Arghhhh... Sayang... Enakhhh... Bangethhhh... Ahhhhhh.... Ahhhhh... Sayanghhhh... Ngentot enak banget... Aduhhhh... Kontol kamu akhirnya masuk ke lubang memek aku... Arghhhhh... Sayang... Ini nikmat sekalihhh..." Mila.