Love In Parallel 2

11.5K 1.3K 96
                                    

Sagara mencuri lirikan setiap Selena yang sedang serius mendengarkan Meredith dibelakangnya.

Di kotak kubikel, tempat Sagara berada di pojok dekat dengan kaca gedung, dibelakangnya ada Meredith dan disampingnya ada Dito.

Di sebelah Meredith seharusnya ada Ferdi namun lelaki itu pindah ke kotak kubikel lain dan bersebelahan dengan Deril, maka dari itu sekarang disamping Meredith adalah tempat anak intern yaitu, Selena.

Sejak kembali dari toilet untuk menenangkan pikirannya, Sagara tidak lepas memperhatikan Selena.

Perempuan yang terlihat lebih muda daripada masa depan itu bergerak kikuk. Sagara bisa menangkap jika Selena sangat berusaha untuk fokus mendengarkan Meredith.

Tanpa bisa dicegah, mata Sagara memperhatikan Selena dari bawah ke atas.

Selena yang sekarang sangat berbeda dengan Selena yang terakhir kali dia kenal.

Selena yang ini sangat muda. Rambutnya masih sebahu dengan warna hitam legam yang mengkilat. Wajahnya juga tanpa riasan selain bibir yang lembab karena lipbalm rasa cherry.

Tubuh Selena juga sangat ditutupi dengan kemeja sifon pink magenta yang longgar, juga celana panjang abu-abu yang bermotif pattern.

Jika tidak salah ingat, pakaian kantor Selena selalu mengepas memperlihat bentuk tubuh jenjang dan menawannya.

Selena di masa lalu juga setia dengan kacamata baca bukan lensa mata berwarna seperti di masa depan.

Yang membuat hati Sagara spontan gemas dalam diam adalah poni perempuan itu.

Itu sangat menggemaskan di mata Sagara.

Mengingatkan Sagara pada—

"Fuck! Damn, shit!" Gumamnya kasar menahan emosinya yang tiba-tiba muncul mengingat sesuatu.

Meredith, Dito, dan Selena yang mendengar umpatan itu sontak menoleh.

Mereka saling berpandangan melihat Sagara yang berkali-kali menjedotkan kepalanya diatas meja dengan kaki yang terus menghentak.

Meredith melirik Sagara, tanppa suara dia membentuk lingkaran pada jari telunjuknya di samping kepalanya sambil bergumam, "gila." Pada Dito dan Selena.

Dito mengangguk setuju.

Sedangkan Selena menatap lurus punggung Sagara dengan tatapan yang sulit dimengerti. Ada sesuatu yang di tahan mulutnya, ia tak berani mengatakan apa-apa semenjak berpandangan pertama kalinya dengan Sagara.

***

Seharian ini sikap Sagara beruba-ubah. Bagi teman-teman kantornya, Sagara sedang mengalami mood swing.

Bahkan Ferdi meledek Sagara dengan tuduhan sedang kurang orgasme makanya dia terlihat tidak seperti biasanya.

Satu kantor tahu kalau Sagara bukan orang seperti itu. Kecuali, Ferdi dan Dito yang memang senang dengan para gadis.

Seharian ini juga tugas Sagara sangat awut-awutan. Subiyanto sebagai atasan sudah tiga kali menegur Sagara.

Sagara melangkah kan kakinya dengan lesu. Sudah jam pulang kerja dan kepalanya masih dibuat pusing.

Bisa dibilang, Sagara tidak menerima keadaan ini. Tapi, dia juga malu dengan permintaannya kala sebelum kecelakaan terjadi.

Dia ingin kesempatan kedua.

Dan tujuannya ini ada di depannya sekarang. Hanya lima langkah dari tempatnya.

Selena sedang asyik mengobrol dengan Meredith juga Dito yang terus menebarkan pesona.

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang