Karis

14.6K 1.3K 120
                                    


Untuk Karis,
Kekasih 10 tahun tercinta.

Terima kasih sudah pernah ada dan selalu ada selama 10 tahun ini. Menemani hari sulitku dan terus menguatkanku.

Kamu tahu akhir cerita ini tak akan pernah bisa bersama, tapi, kamu tetap menyangkal pada kenyataan itu. Kamu berdiri kuat seperti pohon tua yang bergeming diterpa badai.

Kamu bilang biarlah semua berjalan dengan semestinya. Biarlah waktu yang menentukan. Dan biarlah rasa lelah menjadi pemenang.

Semua kita lakukan 10 tahun ini sampai akhirnya aku yang meninggalkanmu.

Karis, dari semua kekuranganku, kamu selalu menemukan satu kelebihanku. Kenapa selalu ada cela untuk kamu bertahan untukku?

Apa benar cinta memiliki kekuatan sebesar itu?

Jika iya...

Sepertinya tak pernah bisa menembus dinding restu diantara kita berdua.

Karis, maafkan aku yang membuatmu bertahan 10 tahun ini. Membuat banyak waktu terbuang hanya untuk diriku.

Tapi, jika kamu menyesal. Maka aku tidak. Karena bagiku, 10 tahun bersamamu adalah waktu abadi yang tak akan tergantikan.

Maaf aku yang tak bisa menggenggam tanganmu. Melepasmu demi lelaki lain. Tidak menjadi pejuang sejati sepertimu.

Aku berharap kebahagiaan selalu menyertaimu. Mengganti rasa sakit dan malumu setelah terhempas sekian jauhnya.

Kamu, Karis 'kan?

Lelaki hebat yang pernah aku kenal. Yang percaya setiap manusia memiliki kebahagiaannya masing-masing? Benar, 'kan?

Jadi, aku tau kamu akan bahagia.

Sekali lagi, maafkan aku yang terlalu pengecut ini.

Dari Andina,
Sosok 10 tahun yang kamu perjuangkan.

Aku menangis membaca ulang surat yang pernah Andina berikan bersamaan dengan undangan pernikahannya.

Dua tahun lalu perempuan itu masih tersenyum memutuskan hubungan kami. Tersenyum seakan 10 tahun hanya berlalu 10 hari saja. Membuatku terjatuh pada kenyataan jika dia memang tak bisa menjadi milikku.

Andina perempuan manis dan hebat. Bukan perempuan biasa, dia tumbuh dikalangan elite yang membentuknya untuk serba bisa.

Sayangnya, status Andina sebagai anak dari seorang pejabat menjadi penghalang hubungan kami. Aku tahu seharusnya kami tak memulai ini semua dari awal. Atau tahun pertama berjalannya hubungan kami, aku sudah memutuskannya.

Tapi, bagaimana bisa kalau rasa memilikinya tak pernah puas? Aku sangat ingin memilikinya hanya untuk diriku sendiri.

Tak peduli larang hingga ancaman aku dapatkan dari keluarganya, aku tetap berdiri teguh menggenggam tangannya.

Dan pada akhirnya, dia yang melepaskan genggaman kami.

Sakit hati di hari pernikahannya, aku bertekad melupakan Andina. Namun, semesta selalu bisa memberikan kejutan.

Pertemuan kami aku anggap kejutan manis. Karena rindu yang menyiksa itu terbayarkan melihat Andina ada di dekatku lagi.

Kembali bertemu dengannya membuat rasa yang terpendam ini membuncah kembali. Sisi nekatku mengalahkan kewarasanku untuk kembali memadu kasih dengan Andina.

Diam-diam kami kembali memutuskan bersama, walau harus puas dengan status Andina yang sudah milik orang lain. Aku pikir tak apalah menjadi yang kedua. Karena rasa yang aku miliki pada perempuan berambut pendek itu memang tak pernah padam.

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang