Between You and Me (5)

30.2K 3.4K 320
                                    


Anala tersenyum sinis saat membaca headline berita yang terpampang di layar tabletnya. Cuaca pagi kota Paris yang cerah seakan mengikuti suasana hati Anala. Pagi ini dia sarapan bersama Tria disebuah kedai terbuka dengan hidangan croissant dan secangkir kopi hitam.

Sedari tadi Anala tidak habis-habisnya menatap sinis setiap judul berita yang muncul dari balik kacamata hitamnya. Berbeda dengan Tria yang sibuk dengan laptopnya karena harus menghandle kembali kerjaan dari kantor karena pengganti Anala sangat tidak becus dalam bekerja.

Hot! Inala Janina hilang 4 tahun, ternyata karena berselingkuh dengan calon suami kembarannya!

Inala Janina—anak manja Lukman Mahardika, terkenal karena uang Ayahnya!

Siapa suami Inala Janina sekarang? Berikut deretan mantan artis cantik yang hilang ini!

Wow! Inala Janina, terkenal karena uang pemulus?

Bongkar isi keluarga Mahardika! Ternyata Inala Janina diusir dan melarikan diri ke Singapura?!

Lukman Mahardika—sosok Ayah dibalik ketenaran Inala Janina!

"Masih kurang." Ucap Anala tiba-tiba setelah menyesap kopi hitamnya.

Tria mendongkak sambil membenarkan kembali kacamata bacanya.

"Harus ada yang lebih nonjok selain berita-berita ini. Kali ini apa ya?"

Lelaki itu mendesah getir. Wanita dihadapannya ini memang tidak kenal takut. Kemarin, ada dua orang pria berbadan besar mengetuk pintu hotel Anala dan memaksa atasannya itu untuk kembali ke Indonesia. Ternyata, dua pria itu adalah utusan Lukman untuk menyeret Anala pulang.

Tapi tiba-tiba ada lima orang pria besar juga yang menghadang dua pria lainnya untuk tidak memaksa Anala. Awalnya Anala terkejut dengan kehadiran lima pria itu, tapi melihat Tria yang langsung memberi arahan untuk membawa pergi dua orang pria itu, Anala memilih diam.

Tria bisa menebak jika Lukman sedang panas-panasnya akibat putrinya sendiri menyerang keluarganya. Apa lagi, kabar dari orang kantor, Lukman tiba-tiba diberhentikan dari kursi CEO bersama Istrinya. Dari yang Tria tahu, Rudi Mahardika mengamuk setelah membaca email yang Tria kirim pada Tuan besarnya itu.

Hanya butuh dua hari saja nama Lukman dan Inala menjadi trending topic di sana. Yang herannya, tidak ada nama-nama lain yang ikut terseret seperti nama Desti atau Irham. Hanya dua orang itu yang dicecar habis-habisan oleh media.

Tria mengikuti seluruh intruksi Anala. Atasannya itu saat ini hanya ingin fokus pada Ayah dan saudari kembaranya dahulu. Ada yang Anala tunggu hingga menahan semuanya satu persatu, dan Tria tidak tahu apa yang Anala tunggu.

"Ibu mau apa lagi?"

Anala tertawa kecil dengan suara merdunya, setelah itu mengangkat bahunya ringan.

"Kakek semalam telfon. Dia minta izin buat laporin Papa ke kepolisian atas penggelapan dana. Saya suruh tahan, saya belum mau kalau dia lepas dari tangan saya sekarang."

"Jadi?"

"Saya belum puas, Tria. Kita punya banyak amunisi, sayang dong kalau nggak dipakai?" Sambil tersenyum amat manis.

Jika Tria bisa melihat kilat mata Anala yang ditutup kacamata, dia tidak akan mengira Anala memang sedang tersenyum manis. Tapi sebenarnya, wanita itu sedang tersenyum dengan tatapan yang sangat dingin.

"Ayo! Kita harus ketemu orang lain siang ini." Anala berdiri diikuti Tria yang buru-buru merapihkan barang-barang bawaannya.

"Bos sialan! Sabar kek!" Gerutu Tria sangat amat pelan sambil melirik Anala yang sudah berjalan menunju pintu keluar.

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang