Between You and Me (9)

30.8K 3.4K 429
                                    


Anala baru saja keluar dari ruang rapat diikuti Tria dan Obi—sekretaris ayahnya saat menduduki kursi CEO. Untungnya catatan Obi bersih dari jejak penggelapan dana yang Lukman dan Desti lakukan. Jadi di sinilah dia, akan mendampingi Anala menjadi CEO sementara.

Karena keadaan perusahaan semakin kacau dengan tertangkapnya anak-anak Rudi Mahardika, Anala harus memimpin perusahaan itu karena hanya dia yang tersisa. Rudi tidak sanggup lagi mengikuti berita kemerosotan perusahaan akibat ulah anak-anaknya sendiri.

Sebelum pengangkatan resmi, Anala masih menempati ruangan lamanya. Ruangan yang sangat ingin Anala renovasi akibat kekacauan yang Ardi lakukan selama sebulan ini. Sepupu sialannya itu meninggalkan banyak pakaian dalam perempuan dan bekas-bekas jejak percintaan di setiap sudut ruangan. Dengan murka Anala menyuruh lima OB—yang sempat dilarang Ardi masuk ke sana, untuk membersihkan ruangannya.

"Penyidik udah selesai sekitar jam 3 tadi, Bu. Para karyawan juga kooperatif mengikuti intruksi dari pihak penyidik." Obi memberikan laporan tentang penyidik yang datang ke perusahaan untuk mengambil barang-barang yang akan diperiksa sebagai bukti keterlibatan Yudi, Andriani dan Tegar suaminya yang memiliki posisi di perusahaan.

Setelah kedatangan Anala pagi tadi ke rumah Rudi Mahardika dan bertemu dengan para Om dan Tantenya, surat panggilan turun. Yudi, Andriani dan Tegar tidak bisa mengelak. Apalagi pihak kepolisian memiliki bukti kuat. Akhirnya sekitar jam makan siang, ketiga orang itu di bawa ke kantor polisi dari rumah mereka masing-masing.

Anala mengangguk puas, "tolong suruh Pak Benji dari Human Reource buat kirimin nama-nama untuk mengisi jabatan-jabatan yang kosong."

"Untuk kursi direktur keuangan aja, Bu?" Tanya Obi memastikan.

"Semua kursi yang kosong, Obi. Pak Yudi, Bu Andriani dan Pak Tegar resmi di pecat mulai hari ini." Tegas Anala.

Obi mengangguk mengerti. Anala benar-benar membabat habis keluarganya sendiri. Dari dulu, Obi mengagumi Anala sebagai wanita karir yang tegas dan cantik, tapi dia tidak menyangka jika Anala mampu berbuat kejam.

"Obi kamu langsung ke Pak Benji," Titahnya tanpa melihat Obi dibelakangnya, "Tria kamu ikut saya."

Obi dan Tria saling berpandangan dan mengangguk mengerti. Mereka berpisah saat keluar dari lift.

Anala masuk ke dalam ruangan saat Tria membuka pintu untuknya. Matanya langsung menatap dua lelaki dewasa yang duduk berhadapan di sofa putih ruangannya.

Matanya mengernyit tidak percaya akan kedatangan dua lelaki itu. Apa lagi dua-duanya memiliki cerita dalam hidup Anala.

"Ngapain kalian di sini?" Tanyanya heran.

Dua lelaki itu saling melempar tatapan permusuhan yang kuat. Si rambut hitam dengan aura kebenciannya dan si rambut cokelat yang mulai risih dengan kehadiran si rambut hitam.

"Aku perlu bicara. Apa kamu ada waktu?" Si rambut cokelat akhirnya menatap Anala penuh permohonan.

Anala mengangkat alisnya sebelah. Setelah tiga tahun mereka tidak pernah bertemu dan tidak pernah mendengar suaranya lagi, tapi kini lelaki itu datang dan meminta waktunya.

Di dalam hati Anala tersenyum sinis. Lelaki yang pernah dicintainya ini terlihat mengenaskan di matanya.

Anala berjalan ke arah kursi kerjanya sedangkan Tria masih berdiri tegak karena terpengaruh oleh suasana tegang di ruangan atasannya.

"Aku juga perlu bicara!" Seruan si rambut hitam itu membuat tiga kepala menoleh menatapnya.

"Kamu—" Ucapan Anala berhenti saat matanya langsung terpaku pada binatang kecil di pangkuan lelaki itu, "—kamu bawa kucing?!" Pekiknya.

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang