55. It's Not Fine

532 38 4
                                    

EP. 55. It's Not Fine

********

Sepanjang perjalanan di dalam mobil, hanya dihiasi dengan keheningan. Langit tidak membuka suara sama sekali begitu keluar dari mall, dia menutup rapat bibirnya dan hanya fokus menyetir.

Begitu juga dengan Shien, gadis itu berulang kali menghela napas bosan dan hanya bisa menatap ke luar jendela mobil karena Langit tidak mengajaknya berbicara.

Entah apa yang terjadi dengan makhluk tampan yang ada di sebelahnya ini, sebab tidak biasanya Langit yang selalu mendominasi pembicaraan, kini lebih banyak diam.

Alunan musik lembut memberi sedikit hiburan. Namun, tak mencairkan kebekuan di antara mereka.

"Udah nyampe, Shi."

Suara Langit yang terdengar lembut membuat Shien yang sedang tenggelam dalam lamunannya seketika terlonjak kaget.

"Ehh, udah sampai, ya?" Gadis itu lantas mengedarkan pandangannya ke sekitar. Benar, mobil Langit sudah berhenti tepat di depan gerbang rumahnya yang menjulang tinggi itu.

Shien membuka pengait sabuk pengamannya, namun tak lantas beranjak untuk turun. Langit hanya menatapnya dalam diam.

"Ada apa, Shi?" Tanya Langit akhirnya.

Shien lantas menoleh, dia seperti terlihat ragu untuk mengatakan sesuatu.

"Ada yang ketinggalan." Ucap Shien pelan. Sementara Langit hanya mengangkat sebelah alisnya tanda bertanya.

Lalu, tanpa banyak bicara Shien menyondongkan tubuhnya ke arah Langit untuk menggapai bibir laki-laki itu.

Namun, dengan segera Langit memalingkan wajahnya untuk menghindar hingga membuat gadis itu menatapnya protes.

"Lang?" Raut wajah Shien terlihat kecewa. Tapi, Langit tak mengindahkannya.

Berdecak kecil, Langit lantas berujar. "Aku pikir, kalian anak kembar itu saling mengenal dengan baik, karena kalian itu istimewa."

Shien mengerjap tak mengerti dan perlahan memundurkan tubuhnya.

"Tapi. . . ." Langit menghela napas sejenak seraya menoleh ke arah Shien dan menyunggingkan senyum yang sulit diartikan. "Kayaknya kamu gak cukup mengenal saudara kamu, Shanna."

Sudah cukup. Langit tidak akan membiarkan gadis yang duduk di sebelahnya ini terus berpura-pura menjadi kekasihnya, Shien.

Langit tidak mengerti kenapa Shanna bisa berpura-pura menjadi Shien. Apa tujuan gadis itu melakukan hal seperti ini?

Wajah Shien yang sebenarnya bukan Shien itu seketika memucat dengan mata melebar sempurna saat mendapati Langit yang ternyata sudah mengenalinya.

"Aku gak akan pernah salah mengenali orang yang aku cintai, Shanna." Langit berujar dengan penuh ketegasan.

Sementara Shanna kehabisan kata-kata. Gadis itu lantas terdiam mematung, kedua bahunya seolah terkulai lemas hingga membuat posisi duduknya tidak setegap semula. Bibirnya terlipat gugup, mendadak tangannya berkeringat karena gelisah.

"Kamu harus tahu beberapa hal kecil ini. Shien itu gak pernah mengambil inisiatif duluan, Shien gak pernah tersenyum ramah walaupun yang ada di depannya itu orang tua, Shien gak perlu pake cara zig-zag kalau lagi makan steak karena dia bisa pake tangan kirinya buat motong daging."

Langit terdiam sebentar untuk mengambil napas, tatapannya penuh intimidasi hingga membuat Shanna membeku.

"Kamu emang sempurna berpenampilan seperti Shien sampai aku nyaris aja mengira kalau kamu itu beneran Shien. Tapi, sayang banget kamu gak bisa meniru dengan baik bahkan untuk kebiasaan kecilnya. Tck, acting kamu buruk, Sha."

SO IN LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang