109. Till Death Do Us Part

844 39 3
                                    

EP. 109. Till Death Do Us Part

********

"Shien. . . ."

"Kakak. . . ."

Shien yang terbaring di ranjang pasiennya terbangun, matanya berbinar bahagia kala melihat sosok yang selama ini sangat dirindukannya. Shanna.

Shanna tersenyum cerah, secerah dress putih selutut yang dikenakannya. Dia lantas merentangkan tangannya yang langsung disambut hangat oleh sang adik.

"Jahat." Umpat Shien langsung. "Kenapa kamu ninggalin aku ke tempat yang gak bisa aku ikutin?" Protesnya sambil terisak.

"I miss you." Shanna tak mengindahkan protes yang dilayangkan Shien. Dia mengeratkan pelukannya di tubuh sang adik.

Shien mendengus sembari memukul punggung Shanna pelan. "Bodoh. Aku lebih kangen kamu, Kak."

Shanna terkekeh pelan, lalu mengurai pelukan mereka dan duduk tepat di samping Shien.

"Kamu baik-baik aja, kan, Shi?" Tanyanya sambil menyampirkan anak rambut Shien yang sedikit berantakan ke belakang telinga. "Kamu bahagia, kan?"

"Berkat kamu. Aku bisa ngewujudin semua mimpi-mimpi aku, Kak." Jawab Shien menatap Shanna dengan tatapan sendu. "Ohh, iya. Aku udah nikah sama–"

"Aku tahu. Kamu cantik banget pake gaun pengantin itu, Shi. You're so beautiful, like a Princess." Sela Shanna dan bertanya seolah ingin memastikan. "Tapi Langit memperlakukan kamu dengan baik, kan?

Shien mengangguk cepat sambil tersenyum. "Lebih baik dari yang aku kira, dan sekarang aku sama dia juga udah–"

"Punya bayi-bayi yang lucu?" Sambar Shanna seolah mengetahui apa yang hendak diucapkan Shien.

Shien tersenyum, lalu sedikit mendesis. "Aku belum lihat mereka."

"Mereka sehat. Cantik dan ganteng, mirip kamu sama Langit." Shanna mencubit gemas sebelah pipi Shien. "Kamu harus hidup lebih baik dan lebih kuat demi mereka." Tuturnya sambil mengusap kepala Shein penuh sayang. "Dan bahagia juga tentunya."

"Sha, ayo pulang."

Sosok laki-laki berpakaian serba putih yang tiba-tiba masuk ke ruang rawat Shien otomatis mengalihkan atensi dua saudara kembar itu ke arah kedatangannya.

Dahi Shien mengernyit bingung, merasa tidak mengenal sosok tersebut meski terlihat sedikit familiar. Di lantas menatap Shanna seolah meminta jawaban akan siapa sosok tersebut.

"Kak Shawn." Sahut Shanna yang mengerti kebingungan Shien.

Shien lantas menatap lekat-lekat Shawn yang kini berjalan menghampirinya sambil mengulas senyuman hangat. Senyum Shawn sangat mirip dengan senyum milik Shanna.

"Kerja bagus, Supergirl. Selamat udah jadi ibu." Shawn mengacak rambut Shien gemas dan bangga sekaligus. "Adik kecil kakak udah jadi wanita dewasa sekarang."

"Tapi sayang kalian gak ada di sisi aku." Keluh Shien sedih.

Shawn tersenyum. "Kita akan bembali bersama, di kehidupan berikutnya."

"Dan sekarang kami harus kembali. Kamu juga, Shienna. Pertemuan kita cukup sampai di sini." Sambung Shawn seraya mengulurkan tangannya pada Shanna untuk membantunya turun dari ranjang pasien Shien.

"Kalian mau ke mana?" Tanya Shien yang tidak rela melihat kedua kakaknya bersiap pergi.

"Pulang ke tempat yang seharusnya." Sahut Shawn dengan senyum tenang yang tak menyurut sejak tadi. Sementara Shanna hanya menyunggingkan senyuman cantik ke arahnya.

SO IN LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang