Episode 10 🎶

12 2 0
                                    

Hidayat yang biasanya pendiem sekarang jadi aktif bicara, tapi seakan sifat bayu dan hidayat tertukar mereka bercanda bareng. Tapi bayu malah diam seperti menyimpan kata dalam diamnya, karena tak enak untuk mengukapkannya secara terang-terangan pada anisa apa lagi saat ini masih ada temen-teman mereka. Untuk sesaat ini seakan anisa menghilangkan rasa keluh kesahnya, yang saat ini ia rasakan.
"Nis kamu baik-baik saja kan." Ujar selly khawatir.
"Iya aku baik-baik saja, kamu gak usah khawatir." Ujar anisa tak mau menujukannya pada selly yang saat ini sedang menatapnya.

"Maaf ya guys, kaya aku harus pulang duluan nih, boleh kan nis, udah sore juga sih, aku ada janji mau futsal nih sama anak-anak gang rumahku." Ujat anjas.
"Ouh, yaudah nggak apa-apa njas, kamu ati-ati ya di jalannya." Ucap anisa pada anjas.
"Mau aku antar anjas." Ucap bayu karena yang membawa anjas kemarikan bayu jadi merasa bertanggung jawab pada temen-teman yang ia bawa.

"Nggak usah bay, terimakasih atas tawarannya, tapi gang rumah ku deket kok cuman beda komplek sama anisa. Aku duluannya, selly, rafa, bayu dan hidayat aku balik duluanyah." Ujar anjas yang langsung bangkit dari kursi.

Tak lama rafa pun mengajak mereka pulang cuman bayu merasa ada yang ingin dia omongin sama anisa tapi tak bisa ia katakan sekarang, pada akhirnya mereka memutuskan untuk pulang hari ini, pamitan dengan anisa, langsung bayu mengatar satu persatu teman-temannya.

Jam menujukan pukul 19.00 malam, bayu sangat gelisa, pelayannya mendatangin kamar.
Pelayan mengetukkan pintu sesaat bayu terhenti dari lamunannya. "Den bayu, makan malam sudah siap, di suruh turun sama nyonya." Ujar pelayannya dari balik pintu kamar bayu.
"Iya bi benar lagi." Bayu ada di depan kaca Seraya menyisir rambutnya yang berantakan. 2 menit kemudian bayu keluar dari kamar dan menuruni anak tangga menujuh ruang makan.

"Bayu, kamu sudah siapkan semua perlengkapan kamu buat besok nak." Ujar mamahnya bayu seraya meletakan piring pada suaminya.
"Sudah mah." Jawab bayu sambil menarik kursi.

"Gimana sekolah baru kamu, lebih nyaman dari sekolah lamamu." Tanya papah bayu.
"Iya sangat luarbiasa, mereka tidak jaim, dan gampang buat di ajak jadi temen, gak ada geng seperti di sekolah yang dulu." Jawab bayu, seraya mengambil nasi ke piringnya.

"Bagus kalo begitu, jadi kamu mudah beradaptasi di lingkungan perdesaan begini ya sayang." Ucap mamah ya bayu bangga pada anaknya.
"Lebih enak di desa mah di bandingkan di kota cuaca yah juga penuh dengan polusi beda banget sama di desa." Ujar bayu yang menyukai alam di bandingan kota.

"Wah kamu sepertinya suka banget di sini yah sayang, kalo binis papah kamu lancar nanti papah kamu akan mindai aset perusahan ke sini, iya kan pah." Ujar mamah bayu untuk menyakinkan.

"Benaran pah kita akan tinggal di sini lama, sampai bayu kuliah kan." Dengan sumria bayu, karena keluarga bayu tak pernah bisa menetap lama di suatu tempat.
"Kita belum tahu, papah masih akan pikir-pikir lagi, jika kamu suka disini nanti papah akan usahain buat tinggal lama di sini yah." Ujar papah seperti memutuskan harapan bayu.

Setelah selesai makan malam, bayu merasa sangat ingin menemui anisa karena ada yang tidak enakkan di hatinya karena selalu memikirkan keadaan anisa akhirnya bayu, memutuskan pergi dengan mengendarai sepeda motornya, menujuh rumah anisa.
Sesaat semua orang sudah hampir terlelap dalam tidurnya, bayu melajukan kecepatan motornya menujuh rumah anisa yang tadi siang baru ia temui.

Sesampainya di rumah anisa, bayu ragu untuk mengetuk pintu rumah anisa, takut menganggu anisa karena ini sudah malam. Dari dalam anisa melihat ada bayangan yang bolak-balik saja jadi saking penasaran anisa akhirnya anisa membuka pintu, betapa terkejutnya anisa saat melihat bayu yang berdiri tepat akan mengetuk pintu rumah anisa.

"Bayu?~" anisa kaget melihat anak cowo itu berdiri dihadapannya.
"Hai~anisa, selamat malam." Tangan yang tadinya mengepal jadi membuka dan melambaikan tangannya kedepan anisa.

"Kamu ngapain kesini, ini udah malem, kamu~" belum sempat anisa mengatakan sesuatu bayu sudah melanjutkan penjelasan kedatangannya.
"Ada yang ingin aku omongin sama kamu!" Ujar bayu gugup.
"Soal apa?" Tanya anisa.

"Anisa, aku mau bilang~ kamu jangan tersinggung yah sama ucapan aku, bukannya ini merendahan kamu tapi niatku mau membantumu, jadi jangan tolak ini oke." Ujar bayu merasa khawatir dengan apa yang nanti dia berikan kepada anisa nanti anisa mikir itu adalah penghinaan bagi dirinya.

"Maksud kamu apa sih aku gagal paham nih." Ujar anisa kebinggungan dengan kata-kata bayu yang membinggungan itu.
"Janji dulu kamu gak akan marah dan tersinggung dengan apa yang aku lakukan terhadap kamu." Ucap bayu sambil menujukan jari kelingkingnya.

"Baiklah, emang ya apa yang ingin kamu lakuin padaku." Ujar anisa menerima jari keling bayu, dengan membuat janji.
"Besok, akan ku beritahu." Ujar bayu.

"Kamu ini aneh banget sih bayu, kalo kamu mau ngasih tahu ya besok ngapain kamu bela-belain dateng kesini malem-malem kerumah." Ujar anisa.
"Karena aku mau gak tenang jadi, aku mau memastikan dan menyakinkan dulu padamu." Penjelasan bayu.

"Terus kenapa kamu gak bilang aja tadi siang sama aku, kenapa harus sekarang, tadi siang kamu hanya diem aja, sekarang sudah malam malah ngomong nggak jelas. Sebenarnya kamu itu mau apa sih, katakan saja." Ujar anisa penasaran dengan apa tujuan bayu datang di malam ini.

"Ngasih kebutuhan pokok buat kamu dan nenek kamu, aku tahu ini sesuatu yang seperti mengasihani tapi plis aku tulus ngasih ini buat kamu, buat nenek kamu, aku gak mau mereka nggak membolihin kamu makan, cuman gara-gara kamu nggak bisa bayar hutang kepada mereka." Ucap bayu

"Kamu memata-matain aku yah, kok kamu bisa tahu segalanya tentang diriku." Ujar anisa yang merasa di awasi sekarang.
"Tuh kan kamu marah, bukannya gitu anisa, kamu salah faham sama aku, aku seperti ini karena aku merasa kamu pasti dalam kesulitan." Ujar bayu.

"Terus kamu mau jadi pahlawan buat aku gitu."
"Nggak anisa, kamu salah mengerti tentang apa yang aku katakan, pokoknya aku nggak punya niat buat ngerendahin status kamu. Itu intinya aku hanya mau membantumu sebagai teman, ya walau kita belum dekat si tapi semoga kita bisa dekat." Ucap bayu yang memohon

Bersambung.

Terimakasih sudah mau mampir jangan lupa vote saran komen masukannya...

Kamis 24 Desember 2020.

Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang