Episode 2

50 6 0
                                    

Masa-masa dimana senangnya hidup di usia ABG yang seharusnya di habiskan untuk main dengan teman sebaya tapi tidak untuk anisa yang mengahabiskan waktu untuk mencari pundi-pundi rupiah, agar dia bisa makan dan beli kebutuhkan lainnya, neneknya yang sudah tua hanya bisa menjual kue-kue yang ia buat seadaanya dan anisalah yang menjual keliling ke sekitar rumah.

Hari minggu ini anisa pergi ke pasar karena harus membuka toko majikannya, yang harus buka dagangan di pagi buta jam 3 pagi anisa sudah harus menjajalkan barang-barang milik majikannya.

Hingga jam 9 pagi anisa baru bisa di suruh pulang, tapi bukannya istirahat dan tidur, anisa malah keliling desa menjajalkan kue buatan neneknya.

"Anisa, sini aku mau beli kuemu" Ujar salah satu anak geng Komplek yang suka banget usilin anisa yang sekarang sedang nongrong di sebrang jalan.

Gerombolan Anak itu lagi, pasti dia mau ngerjain aku deh. Tapi mereka beneran beli nggak ya.

Dumal dalam benak anisa yang tak bisa ia katakan, anisa dalam dilema.

"Woy- lu tuli ya, kita manggil luh dari tadi, cepat sini " Ujar Nadir.

Akhirnya anisa mendekati mereka, seperti biasa nadir suka banget jahili anisa, yang selalu bikin Annisa naik darah saja karena ulah mereka yang bikin kesel.

"Kue apa nih ngga enak, kue basi yah? Kanapa masih berani lu jual " Sambil meludahi ke samping.

"Sembarangan aja kalo ngomong, itu baru dibuat tadi pagi sama nenekku " Jawab pembelaan anisa melawan mereka.

"Siapa tahu aja ini dibuat pake bahan yang sudah kedaluwarsa " Sambung nadir lagi itu bikin anisa kesal.

"Kalo ngga niat buat bayar nggak usah hina kue buatan nenek aku dong, seenak aja bilang kalo ini udah basi dan pake bahan kedaluwarsa " Sewot anisa, itu membuat seseorang yang sedang tidur dikursi panjang terbangun.

Nadir menendang kotak berisi kue-kue Annisa disana, hingga semua berserakan ke jalanan, itu membuat Annisa ingin menangis karena uang dari hasil jualaan ini niatnya mau beli obat neneknya yang sedang sakit-sakitan.

"Kok kalian jahat banget si, itukan jualanku. Aku gak pernah gangguin kalian kenapa kalian malah ngelakuin ini padaku" Ujar anisa yang udah menangis karena tak kuasa menahannya.

Sedangkan mereka semua hanya tertawa senang karena melihat Annisa yang menangis seraya mengambil kue-kue yang sudah berjatuhan itu.

"Berisik tahu gak " Ujar cowo kaos hitam dengan jaket kulit yang menutupi wajahnya.

"We siapa tuh " semua sontrak menoleh ke sumber suara.

"Cepat, selidiki siapa yang ada di kursi itu " Ujar nadir menyuruh anak buahnya untuk mendekati cowo yang tertidur di kursi itu.

Teman nadir mencoba membuka jaket yang menutupi wajah cowo misterius itu, sebelum membuka tangan teman nadir di plintir hingga salah urat itu membuat syok teman geng nadir.

"Woy siapa luh, cepat bangun beraninya luh. Mau nentang kita yah, dasar kami berenam kau sendirian " Ujar salah satunya.

Cowo itu langsung membuka jaketnya sendiri dan bangkit dari kursi, mata masih tertutup dan membuka setelah duduk di kursi.

"Kalian terlalu berisik, untuk tidurpun aku tidak bisa. Karena kalian sudah berani mengganggu tidurku, kalian harus bersiap menerima hukumannya" Ucap cowok misterius itu sudah bangkit dari kursi.

"Kalo mau tidur ya dirumah masa ditempat umum" Ucap salah satunya.

Geram rasanya, ia tiba-tiba tertawa terbahak bahak bikin merinding semuanya.

Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang