Setelah Anisa pergi dari rumah Bayu, ada sempat cemas di hati Anisa karena akan tinggal dimana dalam kondisi neneknya sedang tidak biak ini, bingung Anisa ingin pergi kearah mana. Hingga ia bertemu dengan Ofifa, ibunya Selly teman baik ibunya ini.
"Anisa!" Panggilnya dengan sedikit mempercepat langkah kakinya menuju gadis yang sedang mendorong kursi roda neneknya."Ibu ifa." Ujar Anisa singkat.
"Ya Allah kamu mau kemana nak, Bu. Kok kalian berdua berkeliaran di jalan begini." Ujar Bu Ofifa.
"Mau gimana lagi Bu, Anisa bingung mau kemana."
"Kok bingung sih, kenapa gak datang kerumah kan masih ada saya dan Selly, sekarang kalian ikuti saya pulang ya. Sini biar saya bantu dorong kursi nenek kamu ya Anisa." Ujar Bu Ofifa.Sesampainya di rumah, Selly mendengar suara ibunya langsung ia membuka kan pintu.
"Assalamualaikum, Selly."
"Walaikumsalam, bentar Bu. Lagi jalan ke pintu." Ujar Selly dari dalam rumah.
Sesaat membuka pintu bukan main kagetnya Selly melihat sahabat baiknya ada di depannya, bukannya menyambut ibunya malah langsung memeluk Anisa."Aniiisaaaa...." Teriakan riang gembira Selly.
"MasyaAllah nih anak, ngagetin orang tua. Gimana kalo ibunya jantungan, kamu ini gak sopan, ada ibu sama nenek nggak kamu salam dulu." Ujar ibu Ofifa.
"He-he-he maaf bu- nek." Ujar Selly langsung mencium punggung tangan nenek dan ibunya.
"Cepat bantu siapkan kamer buat nenek istirahat sana, nanti Anisa bisa tidur sama-sama di rumah kita.""Anisa akan tinggal di sini Bu."
"Iya, makanya siapkan kamar buat nenek sana."
"Asyiaaapppp Boss meluncur..." Dengan membuat tangannya hormat pada ibunya.
"Anisa kamu tolong maklumi Selly ya nak, dia emang suka begitu."
"He-he-he Selly anaknya baik Bu, aku sayang banget sama Selly dia sudah seperti saudariku sendirian." Ujar Anisa.
"Masa sih, semoga kamu gak kabur ya sama tingkahnya dia yang Aneh begitu.""Selly anak yang lucu dan humoris suasana sepi jadi ramai kalo ada Selly, karena si biang onar bikin keributan itu Selly." Ujar Anisa.
"Kamu memang sama kaya Alisa, nggak ada bedanya saya sampe seperti liat Alisa saat masih seumuran denganmu." Ujar Ofifa mengenang almarhum orang tua anisa.
"Bu, ibu sudah makan, ofi beliin makan di luar ya, ibu mau makan apa?." Tawar Ofifa.
"Nggak nak, sudah jangan repot-repot, saya sudah makan." Jawab nenek Anisa.Ofifa menatap Anisa yang ada di belakang kursi roda neneknya, Anisa hanya menggeleng pelan kepalanya, untuk memberikan tanda jika neneknya belum makan apapun.
"Selly, sudah belum nak." Teriak ofi memanggil anaknya.
"Sudah rebes Bu, tinggal di masuki sekarang. Silakan nek istirahat dulu, Anisa biar tidur sekamar dengan Selly, bolehkan nek, boleh yah nek." Rengek Selly pada neneknya anisa.
"Iya boleh." Seraya mengelus kepala Selly."Kamu ini nenek masa harus tinggal sendiri di kamarnya." Sewot ibu Selly.
"Nggak apa nak, biarkan selly tidur dengan Anisa. Mereka saudari sama, jadi biarkan mereka menikmati masa-masa nya." Ujar sang nenek.
"Tuh nenek aja ngertiin Selly, ibu yang ibu kandung Selly malah gak faham." Ledek Selly pada ibunya.
"Kamu ini." Seraya mencubit telinga Selly pelan.
"Aduh ibu-.""Nak Anisa, kamu ajak nenek ke kamar yang tadi di siapin Selly yah." Ucap mamahnya Selly.
"Iya Bu." Jawab Anisa sambil mendorong kembali kursi roda neneknya menunju kamar yang tadi di siapkan Selly.
Setelah anisa kembali setelah neneknya di baringkan di ranjang, Ofifa melihayt Anisa sangat lesu tak bertenaga, makanya ia menyuruh putrinya Selly untuk ngajak Anisa makan. "Selly sana kamu ajak Anisa buat beli makan di depan sekalian ibu juga."
"Oke Bu. Mana uangnya."Bersambung...
Terimakasih...
Jangan lupa buat klik bintang dukungannya dan tinggal saran komen masukannya...
Rabu. 06 Januari 2020.
![](https://img.wattpad.com/cover/236163252-288-k226514.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)
RomanceKisah seorang gadis bernama Annisa yang sedang mencari-cari arti sebuah kehidupan dan sebuah keluarga, hingga nasib dan takdir yang di tulis oleh sang pencipta alam semesta ini, iya juga harus berjuang untuk hidup di dunia yang begitu keras, menguru...