Episode 108

17 1 0
                                    

2 jam kemudian...

Reno yang menjaga di ruang rawat sendirian sambil sesekali menatap wajah Anisa yang penuh memar dan agak bengkak, punggung tangan pada lecet itu mengiris-iris hati Reno, ia jadi teringat masa kecilnya yang sangat kelam, apa lagi di sudut bibir Anisa yang semua penuh luka.
"Kenapa mereka begitu kejam dan kasar seperti tidak didik dengan benar, mereka seperti tidak punya adap sama sekali untuk level anak pelajar, bukannya sekolah benar-benar ini malah jadi kaya preman." Dumalan Reno sambil mengertak giginya.

Tiba-tiba datanglah seorang pria yang wajahnya sangat tegas dan mempunyai kewibawaan tersendiri.
"Selamat malam, Reno maaf aku menggangumu, ada yang ingin aku laporkan mengenai tugas yang anda berikan padaku, dan timku. Kami sudah laporkan atas tindakan mereka kepada penyelidikan, terkait soal kekerasan dan buliying ini pada pihak yang berwajib jika butuh orang untuk menutut aku siap untuk membantumu." Ujarnya sambil menyodorkan diri.

"Iya baiklah, Terimakasih untuk hari ini, manfaat sudah merepotkan kamu." Ujar Reno yang geram dan menahan amarahnya.
"Baiklah jika sudah tidak ada lagi yang anda butuhkan, Aku mohon diri." Ucap pria itu.
"Iya, Terimakasih banyak telah memberikan pelajaran pada mereka, kumohon buat mereka menyesal apa yang mereka perbuat pada gadis tak berdosa ini, bila perlu sampai menusuk ketulang-tulang Mereke." Amarahnya sudah memuncak.

"Iya baiklah, sesuai ke inginanmu." Ucapnya lalu ia keluar lagi dari ruang rawat Anisa, Reno yang masih kesal dengan tindakan anak sekolah entah jaman dulu hingga jaman sekarang itu sama saja tidak ada didikan yang kuat.

Keesokan paginya Reno malah ketiduran di sofa, karena menunggu Anisa terbangun, Anisa membuka matanya kaget karena itu bukan berada di UKS, ternyata dia di rumah sakit, melirik kesofa samping melihat seorang pria tertidur pulas disana.
"Kak Reno?." Suara yang parau.
Mendengar hal itu Reno membuka matanya dan buru-buru mengampiri Anisa.

"Ada apa, apakah ada yang sakit. Apa Perlu ku panggil kan dokter." Ujar Reno yang bangkit dan khawatiran sama Anisa.
"Tidak, aku nggak apa-apa." Ucap Anisa dengan wajah yang datar.
"Nggak apa-apa gimana kamu sampai kaya gini, lihat dirimu. Kenapa kamu tidak pernah mengatakan apapun padaku, apakah karena aku orang asing bagimu makanya kamu nggak pernah bilang, Anisa aku sudah pernah katakan padamu, anggap aku juga kakak sendiri." Ucap Reno meyakinkan.

Dalam benak Anisa meronta-ronta sambil memandangi wajah Reno. ("Eh-- kapan yah kak Reno pernah bilang gitu, kok aku gak ingat. Jika kak Reno pernah bilang begitu padaku.")dalam pikirannya Anisa sambil mengingat.
"Maafkan aku kak Reno sudah buat kakak khawatir." Jawab Anissa tidak mau ambil pusing.
"Sudahlah, yang terpenting kamu sudah membaik dan bisa bicara selancar ini lagi, kamu mau makan?." Tanya Reno penuh perhatian.

"Anisa nggak mau makan apapun Kak, tapi Anisa mau kembali saja kerumah kakak. Bolehkah, Anisa kangen sama Luna." Ujar Anisa dengan suara paraunya.
"Baiklah, aku pergi dulu untuk urus-urus kepulangan kamu." Ucap Reno setelah mendengar hal itu dari Anisa.
"Iya kak."
"Nanti setelah pulang kerumah. Kamu mau makan apa, nanti biar aku nelfon orang rumah untuk membuatkan makanan untuk mu, jadi saat kita sampai kamu bisa langsung makan, dan minum obatmu. Ucap Reno.

" Hemm apa aja lah yang di masak orang rumah, aku mah nggak masalah yang penting bisa di makan." Ucap Anisa pasrah.
"Kalo kamu butuh sesuatu bilang, jangan sungkan atau diam saja, kamu mengerti."
"Iya kak." Jawab Anisa yang singkat, Reno membalikan badannya untuk menuju pintu keluar. Setelah Reno pergi, Anisa mulai merenung melamun memikirkan sikap Reno yang aneh.

"Kenapa aku merasa dia begitu khawatir padaku, kan aku jadi rasa gimana gitu. Mau suka tapi dia kaya gak suka aku, mau bilang cinta kaya dia gak terlalu menyukaiku, ah seberba salah. Tapi perhatian dia itu hanya menganggap ku selayak adik baginya." Dulaman Anisa, dan khayalan Anisa yang menginginkan jika Reno menyukainya.

Bersambung.....

Terimakasih atas kunjungan Anda ke cerita saya jangan lupa untuk like, share dan masukan komentarnya...

Kamis 27 Mei 2021.

Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang