Episode 11

11 3 0
                                    

Keesokannya yang membuat Anisa sangat kaget adalah ucapan Bayu tidak main-main dengan janjinya, sekarung beras dan 1kg telur dan minyak goreng, tepung dan tempe semua sudah ada di depan matanya, membuat Anisa terdiam mematung di depan pintu.
"Bayu apa-apaan nih, ku pikir kamu bohongan sama ucapan kamu." Ujar Anisa yang merasa jika bayu tidak serius dengan ucapannya.

"Nggak lah nis ini beneran aku gak pernah akan main-main dengan sebuah janji." Ujar Bayu.
"Orang tua kamu gimana?" Tanya anisa khawatir dengan orang tua yang akan mempertanyaakannya nanti.
"Mamah dan papah ku mengijinkan aku untuk selalu berbaik dengan sesama jadi tentu saja aku sudah dapat izin dari orang tuaku, nis." Ujar Bayu.

"Akan aku gunakan seperlunya, makasih banget atas bantuanmu ini bayu, nenekku sekarang tidak usah makan ubi jalar atau nasih kering lagi." Ujar anisa penuh haru karena tak pernah menyangka teman  bayu ya ini sangat baik hati.

"Sama-sama nis, ini hanya bantuan kecil dariku dan keluargaku." Ujar bayu yang saat ini sedang tersenyum manis pada anisa.
Menatap anisa yang penuh dengan wajah kebahagian yang tidak bisa di ucapkan oleh kata-kata yang menyatakannya, bayu juga ikutan tersentuh hatinya melihat senyuman indah anisa itu.

"Anisa, kamu harus siap-siap." Ujar bayu membuyarkan pikirannya.
"Emang kita mau kemana?" Tanya binggung anisa.
"Kamu lupa, kita akan pergi kesekolah." Jawab bayu.
Anisa tampak binggung memikirkan kondisi neneknya saat ini. "Tapi~ Maaf bayu aku tidak bisa pergi, karena nenekku gimana?" Ujar anisa.

"Kamu tenang saja, nenek kamu akan aman di sini." Jawab bayu.
"Aku tidak bisa meninggalkan nenekku sendirian dalam kondisinya tidak sehat begini." Ucap anisa yang sangat binggung.
"Anisa, aku kamu tidak usah khawatirkan nenekmu karena pak sukman mau jagain nenek kamu, iyakan pak." Ujar bayu seraya menatap pak sukman dengan tatapan ancaman.

"Iya nona itu benar, sebaiknya anda segera berangkat sekolah nanti telat." Menyuruh anisa segera berangkat karena mungkin akan ada ancaman lain dari majikannya itu.
"Yasudah aku siap-siap dulu." Ucap anisa.
"Iya. " jawan bayu dan pak sukman, sesaat anisa masuk bayu langsung menatap pak sukman.

"Pak sukman mohon maaf ya, bapak harus di repotkan lagi, aku tahu tugas menjagaku lebih sulit di bandingkan tugas merawat seorang nenek tua, tapi jika anisa terus bolos sekolah nanti dia tak naik kelas dan akan tinggal kelas, kasihan prestasinya. Dia anak yang berpretasi dalam olinpiade, masa juara kelas harus terus bolos sekolah, kan gak lucu." Ujar bayu yang saat ini memberikan penjelasan pada pak sukman.

"Tidak! Kau benar, akan ku jaga nenek itu seperti aku menjaga ibuku sendiri jadi anda tak usah khawatir, nona anisa akan sekolah sekarang jadi tak usah membolos lagi selagi sukman masih hidup akan setia membantu." Ucap pak sukman dengan berbangga diri. Bayu hanya tertawa geli melihat ke kocakan pak sukman ini, beliau orang lucu sekali.

Beberapa menit kemudian anisa sudah rapi dengan setelan baju muslim khusus cewe, anisa langsung mencium punggung tangan neneknya dan berangkat kesekolah bersama bayu.

"Nenek kamu masih mudah, kok kamu bilang nenek kamu sakit, tapi wajahnya masih sehat bugar gitu." Ujar bayu.
"Kamu lagi ngeledek yah." Ujar anisa dengan tatapan kesal.
"Nggk kok, emang beneran kok." Ujar bayu.
"Sudahlah jangan di bahas." Ucap anisa.

Sesampainya di sekolah mobil yang di dalamnya ada anisa dan bayu baru sampai di halaman sekolah, ayu yang melihat dari jauh. "Itu mobilnya bayu." Dumalnya.
Kaget bukan main, mobil yang seharusnya bayu yang keluar itu malah anisa, membuat ayu kebinggungan.
Tak lama itu bayu baru keluar dari pintu lainnya, dan ayu baru sadar jika anisa di jemput bayu, itu menambah geramnya si ayu.

Selly baru berangkat dan turun dari angkutan umum, berjalan menuju sahabatnya yang berjalan sejajar dengan Bayu.
"Door- cie-cie-cie. Pagi-pagi udah berduaan aja nih, bikin cemburu tahu." Ujar Selly.
"Apasih sel, bikin kaget aja. Kamu baru berangkat.!" Tanya Anisa mengalihkan pembicaraan.
"Iya, nenek kamu gimana udah mendingan nis."
"Iya Alhamdulillah, terus ada yang jagain pula." Ujar Anisa.

"Ouh, syukurlah kalau ada orang yang jagain." Ujar Selly.
"Anisa aku duluan ya baru inget hari ini aku ada jadwal piket kelas, bye bye Benz. Bayu aku duluan ya, darah kalian berdua." Sambung Selly yang langsung berlari menuju kelasnya.
"Temen kamu itu lucu banget ya! Jarang loh ketemu sama temen yang super aktif dan pasif kaya Selly, dan kaya dia perhatian banget sama kamu." Ujar Bayu.
"Iya aku beruntung banget bisa di kelilingi temen-temen baik kaya kalian, aku juga sangat bersyukur karena Allah masih baik sama aku." Ujar Anisa penuh syukur pada sang penciptanya.

Sesampai ya di kelas, ayu masih marah pada Anisa di tambah dengan Bayu yang berangkat bareng dengan Anisa, itu membuat kesal dirinya, Anisa menatap ayu yang saat ini pura-pura tidak tahu.
"Ayu kamu mau sampai kapan duduk di sana." Tanya anisa.
".... " Tak ada jawaban dari ayu.
" Sebenarnya kamu marah sama aku gara-gara apa sih ay, sampai kamu nggak mau ngomong dan mendiami aku kaya gini." Ujar Anisa lagi.
"...." Lagi-lagi ayu diam tak menghiraukan perkataan Anisa dan mengabaikan ucapan Anisa.

("Bikin kesel aja nih si ayu mau ya apa sih kok dia kaya gini kenapa coba apa salah ku aku bahkan tak mengerti apa kesalahanku.") Dalam benak Anisa yang berbicara.
"Nis kamu benaran gak tahu kenapa kamu nggak tahu apa salah kamu sama ayu." Ujar sindy berbisik pada anisa.
"Emang apaan sin." Bisik Anisa.
"Dia itu suka sama Bayu."
"Heh? Jadi gara-garanya cuman sepele dia musuhin aku gitu. Kekanakan banget sih, jika gara-gara si Bayu aku bisa jelaskan. Gak usah sampai sekarang itukan, lebay banget."

"Bukan karena itu saja, si Bayu kan tadi gendong kamu sampai UKS sendirian kan, dan kaya dia sangat perhatian banget sama kamu nis, wajarlah kalo banyak cewek-cewek yang langsung cemburu buta melihat itu." Penjelasan Sindi pada Anisa.
"Itu karena dia mau nolongin aku saja nggak ada maksud apa-apa, kenapa jadi salah paham gitu sih." Ujar Anisa tambah kesal dengan ucapan dari penjelasan sindy.

Bersambung...

TERIMAKASIH YANG SUDAH MAU MAMPIR KE CERITA INI.

JANGAN LUPA VOTE SARAN KOMEN MASUKANNYA.

SAYA UCAPKAN SELAMAT HARI RAYA NATAL BAGI YANG MERAYAKANNYA...

JUMAT 25 Desember 2020

Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang