Episode 133

24 2 0
                                    

Suatu hari di sebuah tempat terlihat seorang pria berdiri di atas batu besar sambil merenung, hingga jiwa seakan melayang tapi tidak bebas karena terkurung dalam sangkar selama bertahun-tahun, terdiam dalam lamunannya entah apa yang dia pikirkan

" Aku sedang terseret oleh ombak dan gelombang yang dahsyat hingga badai angin yang bergulir bahkan di suatu tempat dalam ruangan yang hanya ada kegelapan, aku sendirian tersesat dalam hutan rimbun, dan juga kehilangan arah untuk pulang kembali "

Saat terdiam itu ia teringat seseorang yang menyejukkan hati yah yaitu kiyai atau ulama yang waktu itu telah menolong yah.

" Pak kiyai itu apakah bisa menjelaskan dan menjawab semua pertanyaan ku saat ini, aku harus segera pergi menemuinya ke sana" Ucapnya menuruni bebatuan dengan sangat cepat dan langsung masuk lagi ke dalam mobil dan melajukan mobilnya menuju tempat dimana kiyai itu tinggal.

~ 2 Jam Perjalanan ~

Sesampainya di depan halaman rumah Reno ragu lagi untuk melakukan langkah ke arah rumah, terlihat gadis yang baru keluar dari rumah melihat Reno yang terdiam sambil kebingungan.

Zahra Azizah putri pak kiyai yang langsung berjalan mendekati Reno yang berdiri menghadap mobilnya tersebut karena dia masih belum yakin.

" Assalamualaikum, anda mau cari seseorang ke sini?" Ucap Zahra yang saat ini sudah ada di belakang Reno.

" Ah~ iya apakah bapak itu ada di rumah" Ucap Reno karena tidak tahu siapa nama pak kiyai waktu itu.

" Beliau masih di masjid sebentar lagi akan pulang, mari tunggu di dalam saja" Tawar Zahra sambil mempersilahkan Reno untuk masuk ke dalam rumah.

" Baiklah terimakasih" Jawab Reno sambil jalan menuju pintu rumah.

Akhirnya Reno memantapkan langkahnya untuk datang ke kediaman kiyai tersebut, dengan rasa was-was dan khawatir jika tujuan dia datang hanya ingin mencari tahu jawaban tentang keluh kesah selama ini, tapi yang terlintas malah kiyai tersebut.

Tak lama kemudian akhirnya pak kiyai itu datang dengan anak laki-laki yang baru pulang dari masjid.

" Assalamualaikum" ucap salam sang kiyai Reno langsung bangkit dan berdiri di depannya, sedangkan kiyai itu kaget melihat Reno yang sudah ada di dalam rumahnya.

" Walaikumsalam, Abi Sudah pulang" Jawab Zahra yang keluar dari ruang tengah, sambil mencium tangan Abi dan kakak lelaki yah.

" Nak Reno apakah sudah lama disini" tanya pak Ridwan yang saat ini berdiri tepat di depan Reno.

" Belum lama, saya baru datang pak" Jawab Reno dengan senyum yang kusut.

" Silakan duduk! " Ucap pak kiyai mempersilahkan Reno duduk, pak Ridwan juga memutar untuk duduk di tempat yang kosong.

Zahra keluar lagi membawa nampan berisi teh dan kue-kue kecil, sambil menuangkan teh ke gelas-gelas kosong itu, Zahra yang sesekali melihat ke arah Reno yang seperti tatapan kosong itu.

" Maaf sebelumnya nih nak Reno, datang kemari ada perlu dengan siapa?" tanya pak kiyai.

" Dengan anda, saya ingin banyak bertanya dan minta bantuan dari anda pak, karena saat ini saya binggung pada siapa lagi saya ingin banyak bertanya, jika anda keberatan kerena permintaan saya ini yang terlalu mendadak. Padahal kita baru saja bertemu, dan saya juga belum tahu nama anda... Tapi... Saya sudah tidak kuat lagi, yang saya pikirkan saat ini selalu anda" Ujar Reno bicara dengan sangat tulus.

" Masyallah, nak Reno sampe dibuat tidak tenang gara-gara masalah apa, tidak apa silakan cerita kan saja jika itu akan membuat mu tenang" Ujar pak Ridwan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang