Episode 30 🎶

12 1 0
                                    

Masalah keluarga yang di hadapi tak sesederhana itu dari keluarga bayu yang sangat kebingungan dengan kondisi keluarga ya saat ini, itu membuat papah dan mamah bayu tak tahu harus bagaimana lagi, berada di halaman rumah Bayu karena Bayu sudah 1 Minggu tidak berangkat sekolah itu buat Anisa dan Selly khawatir akan keadaan si Bayu, mendengar terakhir kalinya keluarga Bayu belum menemukan titik terang dari masalah bisnis papahnya. " Bayu aku tahu ini berat bagi mu dan keluarga, aku juga bingung mau ngasih masukan atau komentar yang akan menghiburmu." Ucap anisa.

"Makasih anisa, kamu di sini saja aku udah seneng kok, ditambah kamu hibur aku udah sangat luar biasa kebahagiaanku." Kata bayu sambil menatap anisa penuh dengan rasa khawatir.
("Kayanya si Bayu ngasih kode keras nih ke Anisa, tapi Anisa faham gak yah sama ucapan si Bayu ini, padahal udah jelas banget si Bayu suka sama Anisa.") Dumal dalam benak Selly saat ini seraya menatap keduanya.

"Kamu berDoa saja, biar kamu jangan sedih kita akan di sini hibur kamu ya, kita doain semoga keluaga kamu semuanya baik-baik aja, kamu juga doain yang baik-baik buat keluarga kamu dan papah kamu juga semoga cepet dapat kerjaan yang baru lagi, kamunya jangan kayak gini, harus kuat dan tahan banting, terus semangat, kan masih ada kita." Ujar Selly.

"Bener tuh yang dikatakan sama si selly kamu juga harus kuat." Sambung Anisa menyemangati Bayu.
"Go-go-go Bayu pasti bisa lewatin ini semua, kita percaya kamu pasti bisa melewati semua, kamu optimis semua akan berlalu dan buat pelajaran di masa depan."
"Tumben temenku otaknya lancar biasa nggak seperti ini." Puji Anisa karena baru pertama kali mendengar kata-kata bijak keluar dari mulut si ratu rempong.

Kebangkrutan ayahnya Bayu membuat keluarga menjadi tidak stabil, bayu juga akhirnya mengalami stres berat karena kejadian itu. Hingga sekolahnya pun terbengkalai tidak bisa fokus satu. Bayu menjalani sehari-harinya hanya melamun dan tidak bisa fokus pada pelajarannya sedangkan dia sudah kelas 3 SMP, ujian try out terakhir sebelum UN Bayu berusaha keras mungkin untuk menyelesaikan sekolahnya ini. Entah sampai kapan ia akan bisa bertahan dalam kondisi keluarga seperti ini, Bayu sejalan mayat hidup yang tak memiliki nyawa.

Hingga suatu hari, pada hari dimana di adakan ujian nasional Bayu harus menerima kenyataan dia tak ikut ujian itu karena mendapat kabar yang mengejutkan dirinya, bahwa papanya terkena serangan jantung mendadak itu yang membuat Bayu tidak mengikuti ujian nasional dan ia langsung lari ke rumah sakit dimana papanya dirawat, sungguh itu membuat Anisa dan Selly syok berat. Rafa dan temen-temen segeng Bayu juga merasa kaget akan hal itu, pulang sekolah pas terakhir ujian nasional selesai hari pertama semua datang kerumah sakit untuk menjenguk papahnya Bayu, betapa terkejutnya mereka saat melihat Bayu dan mamahnya saling berpelukan ternyata papahnya Bayu sudah wafat itu membuat semua teman-teman yang datang ikut terharu karena keadaan itu.

"Anisa, papah Bayu meninggal." Ujar selly yang sudah terseduh-seduh.
"Nis, kaya yah kita gak tepat deh buat dateng sekarang." Ujar Anjas.
"Justru ini waktu yang tepat buat nyemangatin Bayu dan mamahnya, lihat mereka sedih sekalikan." Saut Rafa.
"Yaudah tunggu apa lagi kita kesana buat belasungkawa."sambung Hidayat.

"Iya yuk." Ucap Selly.
"Kasihan ya si Bayu." Reka
"Kita yang jadi teman sekolahnya harus ngertiin dia dong, udah ayo kita kesana." Sambung rafa.
"Assalamualaikum Tante." Dengan Kompak mngucapkannya.
"Kita dateng kesini buat nengok papahnya Bayu, tapi-. Kita ucapkan belasungkawa atas kepergian papahnya Bayu yah Tante."

"Makasih ya anak-anak tolong doakan papahnya Bayu biar ia tenang dialam sana."
"Itu pasti Tante."
"Tante tinggal dulu ya, karena harus ngurusin adminstrasi, tolong jagain Bayu sebentar."
"Iya tente."
"Tante biar Anisa temenin yah."

Setelah itu kejadian itu papahnya Bayu dimakamkan di kota kelahirannya, dan Bayu menyusul ulangan semester dan Ujian nasional, mengejar ketinggalannya walau masih berduka atas kematian papahnya. Setelah selesai itu tinggal menunggu kelulusan tapi Bayu dan mamahnya harus pergi ke Singapura ikut om kakaknya mamah Bayu, yang tinggal disana.
Sebelum Bayu pergi ia meninggal kan pesan pada setiap teman-teman surat dan isi semua album kenangan agar jika suatu hari ia di pertemuan lagi mereka masih mengingat dirinya, dengan berat hati Bayu pergi ikut mamahnya tapi mau bagaimana lagi.

Bersambung...

Terimakasih banyak atas kunjungannya kecerita saya, Jangan lupa untuk like bintang dan kirimkan masukkan komentar masukannya di tunggu.

Sabtu 16 Januari 2021

Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang