Episode 110

10 1 0
                                    

Setelah sampai di rumah Anisa langsung di suruh untuk makan, karena harus minum obat, Aluna yang mendengar jika Anisa sudah pulang ke rumah langsung berlari turun ke bawa dari tangga menuju Anisa, dan memeluknya dengan cepat.
"Anisa-- kamu nggak apa-apa, kamu beran gak apa-apa kan, kamu jangan suka masuk rumah sakit, nggak enak tahu. Anisa kamu udah baikan kan, kamu kenapa jadi kaya gini lagi yah. Siapa sih yang tega banget sama kamu, sini kamu bilang aja sama aku biar aku hajar satu-satu." Ujar Aluna membuat Anisa tersenyum.

"Hahaha- udah-udah kan sekarang aku sudah di rumah gak ada yang akan nyakitin aku lagi disini semua ya baik sama Anisa, nggak Aluna gak kak reno. Kalian semua baik, jadi nggak ada yang jahatin aku luna, kamu ini yah lucu banget sih, maaf ya udah bikin kamu dan kak Reno khawatir." Ucap Anisa yang langsung mencubit pipi Aluna.
"Jangan kamu ulangi kaya gini lagi yah." Ucap Aluna yang sekarang duduk di sebelah Anisa.
"Iya." Jawab Anisa yang masih parau suaranya masih lemes, Aluna hanya melihat wajah anisa yang lembab dan memar.

Melihat itu Aluna sangat sedih, dan rasa sangat marah. "Kamu Janji dulu sama aku, nggak bakal kamu ulangi lagi, kalo ada yang berani berbuat begini ke kamu langsung lapor, oke." Ucap Aluna, menujukan jari kelingkingnya.
"Iya Janji." Ucap Anisa yang mengaitkan jari kelingkingnya ke jari Aluna.
"Oke, awas yah. Aku pegagan janji kamu, jangan kamu berani-berani ingkari." Ancaman Aluna.

"Iya bossku." Ucap Anisa, Reno yang baru kembali dari kamar, setelah ganti pakaian.
"Aluna biarkan Anisa makan dulu, agar cepat minum obat dan langsung istirahat, nanti tugas kamu awasi dan jaga Anisa saat dia istirahat di kamar." Kata Reno sambil menarik kursi di sebelah Aluna.
"Eh-- kenapa harus Aluna kak, kan ada kakak." Protes Aluna.
" Karena gak mungkin kakak masuk kamar perempuan, walau kalian adik-adikku." Ujar reno yang tidak mau membahas lebih jauh.
"Iya deh-iya deh, tapi Aluna gak bisa janji yah."
"Terserah kamu."
Mereka akhirnya langsung makan malam bersama, setelah makan malam bersama Reno memberikan obat pada Anisa agar langsung di minum.

Malam harinya Anisa sudah akan bersiap ingin tidur, Aluna baru saja keluar dari kamar mandi. "Ah seger banget habis gosok gigi sambil B.A.B setelah di keluarin rasanya legaaa banget nih perut." Sambil menepuk-nepuk perut dan membanting pantat di ranjang tempat tidur miliknya.
"Hahaha kamu habis keluarin yah lun." Ucap Anisa yang sambil rebahan di kasur.
"Iyalah, kamu udah ngga apa-apa nis." Ucap Aluna masih merasakan khawatir.

"Ini Aluna aku udah nggak apa-apa, ini udah baikan loh. Kamu ini nanya terus ini aja udah yang ke 10x nya kamu nanya gitu lun, aku udah baikan kok benaran aku udah gak apa-apa, serius deh." Ucap Anisa yang memiringkan kepala.
"Beneran ya, Yaudah kamu langsung tidur kata kakak kamu harus banyak istirahat, tahu gak kakak langsung otw setelah mendengar kamu di UKS, sampai jadwal penerbangan dia ke Jerman ia batalin loh cuman bela-belain buat datang dan ngerawat kamu, aku aja gak di belohin sama kakak buat ke rumah sakit nengokin kamu, uh dasar kakakku pelit."

"Ya Allah, aku sudah ngerepotin dan jadi penghalang banget yah buat kak Reno, udah nyusahin kakak juga." Ucap Anisa merasa bersalah.
"Eh santuy aja, kakak orang emang gitu dari luar terlihat cuek tapi dia itu berhati hello Kitty kok, kesing boleh sangar tapi dalemnya itu yang luar biasa, perhatian dia itu gak main-main, kadang bisa jadi baper karena salah mengartikan sikap perhatian kak Reno."

"Hemmm iya juga sih aku juga sempet gitu."
"Eh? Jangan bilang kamu juga naksir kakak aku nis." Tebak Aluna pada Anisa, padahal Aluna sudah tahu kalo Anisa suka sama kakaknya.
"Huh? Bukan- bukan gitu kok Luna, maksudnya aku... A..aku.."Anisa langsung bangkit terduduk di ranjang sesat mendengar tebakan Aluna yang tepat sasaran itu, saat di tanya begitu oleh Aluna, Anisa sangat kelabakan.

"Hahaha... Udah-udah nggak apa-apa aku cuman canda doang, udah kamu bobo gih besok kamu sama aku, biar besok kakak bisa otw kerja lagi." Ujar Aluna yang menangkan Anisa agar kembali tidur.
"Iya Luna, makasih yah." Anisa kembali merebahkan badannya dan memalingkan wajah memunggunginya Aluna.
"Sama-sama selamat tidur Anisa."
"Iya selamat tidur juga buat kamu Aluna." Jawab Anisa.
"Tapi jika seandainya kamu mau sama kakak ku dan kamu juga suka sama kakak, mungkin aku bisa bantuin kamu nis."Ucap Aluna samar-samar terdengar karena Anisa setengah sadar karena tidur.
"Heh? Kamu ngomong apa tadi lun, aku gak kedengaran."
"Nggak apa-apa?..."

Bersambung...

Jangan lupa like bintang, vote dan masukan saran komentar.

Sabtu 29 Mei 2021

Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang