Episode 100

11 1 0
                                    

Setengah jam Aryan ngobrol dengan selly untuk menjelaskan kesalahan pahamaan antara anisa dan Selly, bicara empat mata untuk menjelaskan apa yang terjadi antara dia dan Aryan, dengan sangat detail sekali Aryan menceritakannya. Anisa datang dengan minum yang ia buat, melihat anisa yang baru keluar dari dapur membuat selly melirik tajam.

“ Anisa kamu di dapur sedang tidur yah?.” Ujar selly yang ingin meninggalkan kecanggungan antara dia dan kak Aryan yang di tinggal hanya berdua.

“ Iya aku tidur di dapur, habis dapur kamu sejuk banget.” Ujar anisa yang menjawab dengan candaannya, sambil tangannya sibuk menuang teh ke cangkir.

“ Wah benarkah nis, boleh juga tuh buat aku rebahan.” Ucap Aryan yang mengibangi rasa humoris anisa.

“ Jangan dengarkan ucapan anisa, kak Aryan dia suka sekali begitu.” Selly yang menjelaskan pada Aryan agar tidak salah pemahaman.

“ Habis kamu ngga punya air hangat jadi aku masak air dulu.” Ujar anisa yang mulai duduk lagi di sebalah selly.

“ Ya lagian kamu bertamu gak bilang-bilang dulu, bawa anak orang lagi.” Ujar selly yang sangat jengkel sama anisa.

“ Kok malah aku yang di salahin, kalo kamu mau dengerin aku aja waktu di sekolah aku gak bakalan bertamu kerumah kamu.” Anisa yang tidak mau kalah dalam bicara.

“ Kan ada faedahnya kamu jadi mau main.”

Di sisi lain Aryan yang terabaikan karena perdebatan antara 2 gadis remaja yang entah mempermasalahkan apa, merasa Aryan sudah di kerjain sama 2 anak gadis.

“ Bukanya tadi kamu marah-marah gara-gara kak…” ujar anisa yang belum sempat menjelaskan sudah di sekat karena mulut anisa ditutup dengan tangan selly.

“ Apasih anisa, masih ada orangnya tau.” Bisik pelan selly.

“ Hahaha--- iya-iya maaf-maaf.” Anisa yang langsung tertawa tanpa canggung lagi.

“ Okey aku maafin, jangan di ulangi lagi yang tadi.”

“ Yang mana nih, kamu memaafkan aku soal yang apa?.”
“ Semuanya.”

“ Nah gitu dong sekarang kamu ngga curiga lagikan sama aku.”

“ Tetap aja aku masih kesal sama kamu yang kaya gini, seharusnya ngomong dong sama aku.” Ujar selly yang memutar balikan.

“ Lah bukannya kamu yang ngga mau dengerin penjelasan aku, sampai-sampai aku minta bantuan kak Aryan buat jelasin ke kamu.” Protes anisa yang tidak mau disalahkan.

“ Iya-iya.”
“ Hallo ladys, jadi gimana ini urusannya. Apakah sudah selesai, problem di antara kalian sudah clear kan.” Ujar Aryan yang sudah merasa terabaikan di antara dua gadis.

“ Eh iya kak, maaf sampai kita ngabain kakak. Gini lah kita kalo lagi akrab, sampai lupa situasi.” Ujar anisa yang sadar jika ia telah mengabaikan Aryan.

“ Kamu ini gimana sih nis, kak Aryan datang kan cuman kamu jadiin bukti. Setelah kamu sudah buktikan bahwa kamu tidak bersalah kamu tinggalkan buktinya begitu saja, kamu keterlaluan.” Sewot selly pada anisa.

“ Hahaha--- tapi aku turut senang kok jika kalian jadi kembali berteman, aku jadi  berasa seperti super hero yang menyatukan persahabatan kalian.” Ujar Aryan yang tertawa begitu renyahnya.

“ Makasih banyak kak, atas bantuan kakak. Ngga inget aku kalo aku bawa cowo ganteng dan baik kaya kak Aryan main kerumah kamu.” Ucap anisa yang memuji Aryan itu membuat Aryan merasa canggung.

“ Wah-wah, apa itu pujian untukku.”
“ Iya dong, kakak emang ganteng ia kan sel.”

“ Apasih kok jadi nanya ke aku.”
“ Lah bukannya kamu su….” Belum sempat anisa melanjutkannya, selly sudah membungkam mulut anisa rapat-rapat dengan kedua tangannya.

“ Hahaha anisa apa-apa sih, ini sudah lewat dari jam kerja kamu, mendingan kamu cepetan pergi deh, kamu mau di pecat dari tempat kerja kamu.” Ujar selly mengalihkan pembicaraan agar anisa tidak akan mengatakannya.

“ Jangan doain gitu dong.” Setelah lepas dari tangan selly.
“ Ya makanya sana pergi deh aku usir kamu.”

“ Jadi kamu hanya ngusir aku, lalu kak Aryan tetap disini gitu.”
“ Apasih, terus kamu pulang naik apa.”

“ Angkot lah.”
“ Emang kamu punya duwet, bukanya kamu belum gajian.”
“ Sok tahu, aku punya lah.”

“ Udah sana jangan kamu lanjutin obrolan konyolmu itu, kasihan tuh kak Aryan pasti dia capek, pulang sekolah bukannya rebahan di rumah malah di ajak jalan sama kamu.”

“ Sebelum itu biarkan supirku minum dululah, kan habis cerama panjang.”
“ Hahahaaha… wah anisa baik juga yah, terimakasih.”

Bersambung...

Terimakasih atas kunjungan Anda kecerita saya jangan lupa untuk share like dan masukkan saran komentar.

Jumat 23 April 2021.

Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang