Episode 90.

11 1 0
                                    

Sesaat anisa akan pergi karena tatapan dan jawaban reno yang begitu sangat dingin terhadapnya, itu membuat anisa tidak mau terlalu jauh membuat reno marah padanya, tetapi tangan anisa malah ditahan oleh reno yang masih menatap dengan dingin.
“ Huh? Ada apa lagi kak, ini aku mau pergi.” Ujar anisa yang heran karena reno malah saat ini menahannya untuk pergi.

“ Maaf, bukan maksudku untuk mengatakan hal itu. Hanya aja, aku…” Ucapan reno tidak ia lanjutkan karena merasa bersalah pada anisa, hanya merundukan kepalanya.
Anisa memegangi tangan reno yang saat ini masih menahan tangan anisa. “ Aku tahu kakak tidak sengaja akan mengatakan hal itu, tidak apa-apa. Aku mengerti kok, ya sudah aku pergi boleh kan kak.” Anisa yang melihat wajah reno yang saat ini merasa bersedih.

“ Terima kasih sudah mau mengerti aku.” Ujar reno yang menatap anisa yang saat ini dengan senyuman yang lebar sambil menatap bola mata anisa yang penuh ketulusan.
“ Iya kak sama-sama, apakah kakak mau masuk kedalam. Masuk saja kenapa harus ragu, mau aku temani tapi aku tunggu di luar gimana?.” Tawaran anisa yang saat ini membuat reno gelagapan.

“ Tidak, usah biar aku masuk sendiri, untuk melihatnya. Katanya kamu akan pergi, pergilah tidak usah menunggu aku.” Ujar reno yang saat ini harus cari alasan agar anisa pergi tanpa menyakiti dalam perkataan seperti tadi.

“ Baiklah, kakak hati-hati yah. Daah kak.” Ujar anisa yang saat ini sudah akan pergi mengoes sepedanya.
Setelah anisa sudah jauh, reno keheranan. “ Seharusnya aku yang bilang begitu, kenapa malah kamu yang mengatakan hal itu sedangkan kamu yang akan pergi gunakan sepeda tua itu.” Dumal reno setelah anisa sudah agak jauh.

Malam harinya, reno terdiam sesaat menatap langit malam terlihat hingga terdengar suara anisa yang baru pulang karena suara yang menyapa satpam itu terdengar sampai kedalam, di didepan rumah reno yang focus kembali memperbaiki leptop aluna yang rusak, setelah anisa sudah sampai di dalam melihat reno yang asik memperbaiki komputer aluna.

“ Ouh! Kak reno, selamat malam.” Sapaan aluna yang berjalan mendekati reno yang berada di ruang tengah.
“ Malam, kamu baru pulang.” Jawab reno yang fokus dengan komputer yang sedang ia perbaiki tersebut.
“ Iya kak, kakak sedang apa?.” Tanya anisa sambil menyadar ke dindin sofa dimana reno duduk saat ini, anisa melihat begitu dalam pria di depannya tersebut.

“ Yang kau lihat sedang apa?.” Saut reno yang nada cool yah yang sangat khas, itu membuat anisa kesem-sem pada reno.
“ Beresin layar TV.” Ucap anisa yang sengaja mengoda reno, dengan jawaban itu membuat reno menatap tajam dan sinis.

“ Hahahaha, iya-iya, aku hanya bercanda. Kakak lagi beresin komputer, cih gitu saja langsung sewot, jangan galak-galak kak nanti ganteng yah bisa ilang.” Sambung anisa yang terang-terangan memuji reno, itu membuat reno tersenyum tipis.

“ Yasudah. Sana mandi dan makan, panaskan lauknya kalo sudah dingin. Bibi sudah kusuruh istirahat karena lagi tidak enak badan.” Ujar reno.
“ Okey kak.” Ujar anisa yang berjalan menuju tangga ke lantai atas.

Setelah selesai bersihkan diri anisa kembali turun dan melihat reno juga hamper selesai membereskan komputer milik aluna tersebut, aluna juga ikut turun kebawa.
“ Kak komputer aluna udah beres, wah senangnya.” Ucap aluna yang sekarang memeluk kakaknya dari belakang.

“ Jangan ceroboh lagi, kamu suka sekali membuat aku repot seperti ini.” Ujar reno yang masih memasang baut-baut komputer.
“ Itukan tidak di sengaja kak, habis kakak ngga mau beliin luna leptop sendiri.” Alesan aluna yang membuat reno kesal, anisa hanya bisa melihat kedekatan antara kakak dan adik tersebut, anisa melanjutkan untuk pergi kedapur.

Bersambung...

Terimakasih atas kunjungan Anda ke cerita saya jangan lupa untuk like share and masukan komentarnya...

Sabtu 10 April 2021.

Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang