Episode 12

12 2 0
                                    

Jam istirahat telah dimulai Bayu mengajak teman-temannya main futsal di lapangan belakang, lalu Rafa berfikir ada yang aneh di antara para cewek-cewek di kelasnya itu. Setelah mengetahui penyebab permusuhan diantara cewek-cewek kelasnya adalah karena mereka memusuhi Anisa, merasa kalau di dalam kelas ada bau-bau konflik. Makanya Rafa ingin meluruskan hal itu, karena tidak ingin ada perdebatan antara teman-teman kelasnya terutama para cewek-cewek yang bergeng-geng karena merasa kesal pada Anisa.

"Ada apa ini, kenapa kalian memusuhi Anisa, apa penyebabnya." Kata Rafa
"Kita kesal pada Anisa, karena Anisa dekat dengan Bayu. Kecentilan banget, sok kecantik dan merasa kalau dirinya memang yang terbaik." Ujar Febry.
"Bukan begitu Febri aku kayak gini bukannya sok kecentilan kamu salah paham sama aku coba kamu tanya sama Bayu, Bayu apa sebenarnya tujuan kamu Deket sama aku." Ucap Anisa dalam pembelaannya.

"Jadi ini alasan ya Kalian ini kenapa selalu memberikan pentengkara penyebab hanya karena Bayu lebih perhatian sama Anisa, begitukah." Ujar Rafa ingin mengetahui sebenarnya.
"Bay, semua ini bermula dari kamu. Jadi apa solusinya, Ku frustasi banget nih." Sambung Rafa sebagai ketua kelas jadi merasa kebingungan.

"Apa yang kalian mau dariku?." Tanya Bayu yang sekarang menatap para ladys.
"Kita mau kamu jawab kejujuran kamu bay, kamu punya rasa apa apa sama Anisa. Sampai-sampai kamu ngater jemput anisa, aku melihat kau seperti lebih perhatian sama Anisa." Tanya ayu.
"Sebagai Sahabat, apakah salah aku melakukan hal yang seharusnya sahabat lakukan." Tanya Bayu.

"Ayu kamu sudah dapatkan jawabannya dari Bayu sekarang kamu masih marah sama aku, oke aku minta maaf jika aku menyinggung perasaan kamu. Soal bayu aku datang kemari bukan untuk mencari cowo atau merebut orang yang ingin kamu dekati atau apalah aku ngga tahu maksud kamu yang mana, yang jelas tujuanku datang kemari hanya untuk sekolah buat banggain almarhum orang tuaku yang sudah tiada sekarang. Hanya itu, maaf jika kehadiran ku di sini membuat kau tidak nyaman, tapi anggap saja aku tidak ada." Ujar Anisa yang langsung pergi meninggalkan kelas.

Anisa berlari menuju belakang halaman sekolah disana ada sebuah kursi dan anisa langsung duduk disana sambil menangis, ujian hidup Anisa belum berakhir sampai disini. Beratnya tak miliki keluarga yang lengkap ditambah tuntutan hidup yang sulit, Anisa mera tak kuat untuk hidup di dunia ini.

("Kenapa cobaain sangat berat bagi hamba mu ini yaAllah aku ini masih muda untuk menerima tuntutan ini, kanapa pahit sekali hidup yang aku jalani ini.") Seraya menangis tersedu-sedu.
"Enatah apa salahku di kehidupan yang dulu hingga aku harus menerima hukuman seperti ini, aku rasa tak mau hidup di dunia ini. Ibu bapak Anisa ingin ikut kalian saja di sana, bertemu kalian." Simak Anisa sambil menangis.

Selly yang mendengar itu merasakan apa yang di kelukan Anisa selama ini, Selly langsung duduk disamping Anisa.
"Anisa jangan ngomong gitu dong, kan masih ada aku. Aku selalu ada buat kamu kok walau kita terpisah tapi kita tetap bersama, aku janji selalu jadi keluarga buat kamu dan selalu mendukung kamu apapun itu." Ujar Selly sambil memeluk Anisa dari belakang.

Anisa Langsung berbalik dan memeluk sahabatnya itu, mereka akhirnya menangis bersama-sama. Setalah puas dengan tangisan mereka Anisa sadar. "Kamu ngapain disini." Tanya Anisa yang bingung.
"Aku mengejar mu." Seraya melepaskan pelukannya.
"Kenapa mengejarku."
"Karena aku wonder woman buat Anisa." Ujar Selly seraya menghapus air mata Anisa.

"Benarkah!"
"Iya aku kamu gak percaya."
"Aku percaya kok."
"Udah dong jangan nangisin hal-hal yang gak penting, kamu kenapa bisa ceritakan sama ibu perimu ini."
"Nggk apa-apa kok Selly, hanya saja aku merasa ingin menangis." Ucap Anisa tak mau sahabatnya itu merasakan sakitnya.
"Jangan begitu."

jam pulang sekolah Anisa dan Selly menunggu di halte sekolah, karena hari ini Annisa sudah janji pemilik restoran di dekat rumah bahwa dia akan bekerja setelah pulang sekolah.
"Nis kamu langsung pulang." Tanya Selly.
"Iya sel, aku sudah janji sama pak Somat buat kerja buat nambah, uang jajan jadi aku kerja di warung makan yah pak Somat."

"Ouh gitu ya udah kamu hati-hati yah, bye-bye Anisa."
"Kamu gak pulang Selly."
"Aku masih ada tugas buat beli sesuatu di pasar untuk tugas prakarya." Jawab Selly.
"Yasudah kamu juga hati-hati yah." Ujar Anisa.

Bersambung...

Terimakasih atas kunjungan Anda ke cerita Melamar mu dengan Bismillah.
Jangan lupa untuk like dan vote dan komen masukannya...

Sabtu, 26 Desember 2020.

Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang