Episode 20 🎶

9 3 0
                                    

1 minggu kemudian...

Sudah lama semenjak Anisa tinggal di rumah bayu anisa menjalani hidupnya sehari-harinya bersama mamah bayu dan bayu, hingga tiba saatnya kebahagiaan Bayu dan mamahnya harus usai karena kedatangan suaminya. Keesokannya paginya papah Bayu yang pulang kaget karena ada orang asing yang ada di halaman sedang asik menyirami tanaman, tapi masih tetap diam, Anisa yang tak merespon hanya diam karena bingung siapa yang datang Anisa hanya menatap kedatangan papah Bayu itu, sedangkan papah Bayu hanya menganggap jika gadis itu adalah pelayan di rumahnya.

"Papah, kapan papah sampai." Teriak Bayu ke kegirangan yang tadi asik sedang memberikan makan pada kelinci kecilnya langsung berlari menuju papahnya yang baru datang itu.
"Tadi sekitar jam 9 pagi, siapa nenek tua itu." Ujar papah Bayu kaget karena ada wanita tua di ruang tamu.
"Beliau neneknya Anisa." Jawab Bayu dengan wajah senang.
"Anisa?... Anisa Siapa?." Tanya papahnya bingung.

"Itu dia Anisa." Ucap Bayu sesaat Anisa baru masuk kedalam rumah, Bayu langsung menunjuk kearah Anisa.
"Kenapa mereka disini." Seraya heran ada orang luar yang tidak di kenal bisa masuk kedalam rumahnya.
"Ah! Begini pah, mereka akan tinggal disini boleh kan." Jelasan Bayu.
"Memangnya mereka siapa?." Tanya Surya pada pada putranya.

"Anisa adalah teman sekolahku pah, mereka baru saja di usir dari kontrakannya, boleh ya pah mereka tinggal di sini, kasihan neneknya sedang sakit." Mohon Bayu pada papahnya yang arogan.
"Mereka bukan bagian keluarga kita untuk apa kamu menampung orang asing dalam rumah." Marah surya pada putranya.
"Apa maksud papah, jika Anisa dan neneknya bukan keluarga kita itu memang benar tapi tak seharusnya papah semarah itu." Bentak Bayu dengan nada tinggi karena papahnya itu, Bayu yang tidak terima jika harus menindas orang lebih lemah darinya.
"Kau berani membentak papahmu." Nada tinggi lagi Surya menjawab putranya, mendengar keributan diruang tengah, Airah sang istri keluar dari dapur untuk melihat keadaan disana.

"Ucapan papah yang tidak baik untuk di katakan itu, apalagi papah mengatakan di depan orangnya, itu tidak sopan namanya pah, apalagi neneknya anisa lebih tua dari papah." Ujar Bayu memberi tahu papahnya tentang sopan santun, yang seharusnya orang tua yang menasehati putranya.
"Ada apa ini ribut-ribut, ouh kapan kau pulang, ada apa ini bayu-Surya kalian kenapa?." Ucap Airah ke bingungan.
"Siapa yang mengijinkan mereka tinggal di sini Airah." Tanya Surya pada istrinya.
"Sayang mereka baru saja kehilangan tempat tinggal, jadi aku yang menginginkan mereka tinggal di sini." Ucap Airah.

"Kenapa kau tidak membicarakan ini denganku." Kata Surya marah.
"Karena aku tidak mau mengganggu aktivitas mu, jadi aku tak membicarakan tentang hal ini sekecil ini denganmu. Memangnya kenapa?." Ujar Airah kebingungan dengan emosi yang meledak-ledak dari suaminya itu, tidak biasa-biasa dia pulang dari luar kota bisa semarah ini.
"Apakah rumah ini Panti sosial, hingga kau seenaknya saja memasukkan orang asing kerumah, tanpa status yang jalas." Marahnya itu membuat Aira syok dengan ucapan suaminya.
"Ada apa denganmu, tiba-tiba saja kau sangat aneh. Kenapa bicaramu begitu kasar dengan orang lain, Surya. Mereka butuh pertolongan kita, bukannya kita harus membantunya kan."

"Ibu dan anak sama saja, buat aku kesal sudahlah. Mulai saat ini mereka yang pergi atau aku yang akan angkat kaki dari sini, terserah kamu pilih yang mana."
"Apa sebenarnya maksud dari ucapanmu itu Surya." Ujar Airah bingung, sedangkan Surya malah pergi lagi dari rumah sebelum ia memasuki tempat istirahat nya.
"Mah sebenarnya kenapa dengan papah." Tanya Bayu.
"Entahlah Bayu, mamah juga bingung. Anisa ini Ranti maaf ya, suamiku tidak biasa-biasa bersikap begitu, kalian pasti kaget ya. Sama aku juga sangat kaget, maaf kalian harus melihat ini." Ujar Airah panik.

"Ibu Airah makasih atas segalanya tapi sebaiknya kita saja yang pergi, aku tidak mau hubungan anda dengan suami Anda jadi terkena masalah karena kami tinggal di sini, aku tidak mau memisahkan suami dari istri dan anak dari papahnya, Bayu aku akan berkemas sekarang tolong maafkan aku ya sudah merepotkan kalian." Ujar Anisa, sambil mendorong kursi roda neneknya.
"Tunggu dulu Anisa, jangan begitu nak, kalian akan tinggal dimana jika kalian pergi dari sini."
"Kemanapun Bu. Sekali lagi terimakasih atas kebaikannya." Ujar Anisa sambil membawa semua barang-barang yah.

Bersambung....

Terimakasih...

Selasa 05 Januari 2021

Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang