Episode 48

6 1 0
                                    

Aluna akhirnya pergi menuju lokasi yang di katakan Selly, Saat mencari rumah makan tersebut akhirnya barulah Aluna melihat Anisa sedang membawa sajian pada pelanggan.
"Itu dia, pak parkirkan mobilnya nanti bapak ikut makan denganku tidak baik kita kesana hanya ingin mencari Anisa yang sedang bekerja, jadi kita sekalian makan di sana okey." Ucap Aluna, keluar dari mobil.

Aluna memasuki lestoran di mana Anisa berada, dan duduk di meja yang kosong.
"Pak Radit cepet duduk sini." Panggilan Aluna pada supirnya.
Disisi lain pelayan wanita lainya penjaga kasir, memanggil Anisa yang sekarang sedang menulis pesanan.
"Anisa, itu di sana ada yang baru datang kamu tanya apa pesanannya." Ucapnya.
"Iya mba aku kesana dulu, ini pesanan no 8." Ucap Anisa sambil memberikan catatan pesanan.
Anisa pergi ke meja dimana Aluna berada, kaget bukan main siapa pelanggan yah itu.
"Aluna..." Panggil Anisa.
"Hai Anisa, ouh yah tadi apakah kamu kerumah?" tanya aluna.

"Iya, tapi kamu baru keluar." Kata anisa.
"Iya, maaf yah aku baru pulang dari tempat les, karena mau ngasih tugas minggungan saja terus balik lagi, nggak lama setelah kamu pergi kata satpam aku sih yang ngomong." Ucap Aluna.
"Nggak apa-apa." Jawab Anisa dengan senyuman khas yah.
"Eh iya Anisa aku persen dong." Kata Aluna.
"Hah? kamu mau makan disini juga." Ucap anisa kaget.
"Iya, makannya mana menu yah, aku mau liat ada apa saja." Ucap Aluna.
"Ini, tapi kamu benaran mau makan disini Aluna." Ucap Anisa masih heran tak percaya.

"Iya kak Anisa aku sudah janji sama pak Radit buat tarkir pak supir yang sudah setia mau neyetirin aku kemana pun, jadi aku mau makan di sini buat traktiran yah." Ucap Aluna sambil memberikan kode kepada supirnya agar mau membantunya.
"Iya non, mana menunya."
Akhirnya Aluna memesan makanan di restoran tersebut, lalu tiba lah jam istirahat buat Anisa. Di sela-sela Anisa istirahat, akhirnya mereka bisa ngobrol berdua.

"Ada apa nis, kamu sampai kerumah, apakah ada hal penting?." Ucap Aluna yang baru menyelesaikan makanan yah.
"Begini lun, aku penasaran sama hal ini makanya tanya padamu." Ucap Anisa sambil mengegam tangan aluna, dengan mata yang penuh dengan pertanyaan.
"Tanyakan saja apa itu, jangan bikin aku penasaran." Ucap Aluna.
"Begini, aku tahu kamu sudah sayang banget sama aku tapi. Aku takut ucapan ku ini menyinggung kamu."
"Apa sih nis bikin penasaran aja katakan saja, nanti keburu jam istirahat kamu selesai." Ucap Aluna semakin penasaran.

"Ah-iya. Gini lun, apakah kamu telah membayarkan biaya rawatan nenek aku di rumah sakit selama 3 bulan." Ucap Anisa khawatir akan menyakiti Aluna, tapi rasa penasaran anisa semakin menjadi-jadi karena tidak tenang.
"Kamu ini bikin aku takut aja sih nis, kupikir hal apaan ternyata soal itu." Ucap Aluna.
"Jadi benar kamu yang bayar biaya rawat nenekku." Ucap Anisa dengan mata melotot kaget.

"Buka-bukan-bukan, aku tidak merasa membayar yah, coba kamu pikirkan secara logika Anisa. Aku kerja apa yang bisa membiayai kebutuhan nenek kamu, aku emang udah telanjur sayang sama kamu, tapi kamu tahukan kalo aku jajan saja masih minta sama kakak aku, dan itu di jatahi 1 Minggu 100 ribu oleh kakakku." Ucap penjelasan Aluna.

Bersambung.

Terimakasih atas kunjungan Anda ke cerita saya jangan lupa untuk like share dan masukkan komentarnya.

Sabtu 6 Februari 2021.

Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang