Episode 29

7 2 0
                                    

5 Bulan Kemudian...

Hari kenaikan kelas, Anisa dan tamen-teman seangkatan naik kelas, Anisa selalu jadi juara kelas maupun umum, dia selalu ada di perdikat tertinggi, sekolah hingga jadi kebanggaan sekolah. Anisa 5 orang yang mendapatkan biaya siswa tingkat sekolah, dan belum lama ini Anisa di tawari untuk masuk SMA unggulan yang jadi favorit di sana, tapi Anisa menolaknya, karena jika dia ada disana. Dia tak bisa membagi waktunya untuk merawat sang nenek yang sedang di rawat di rumah sakit, Anisa 1 kelas dengan Selly dan Bayu lagi itu membuat bayu senang.

"Nggk nyalakan bisa satu kelas sama sisuperior ya aku." Ujar Selly.
"Maksud kamu."
"Iya kamu Anisa, kamu itu panutan aku, kenapanya aku gak bisa 1gb aja punya kepintaran kamu pasti akan lebih bahagia deh ibuku."
"Kamu juga pintar ko Sely."
"Benarkah?."
"Pinter segalanya kecuali pelajaran."
"Cih itu pujian atau hinaan si."
"Dua-duanya."

"Aku gak mau bertahan dengan mu."
"Kalau kamu nggak berteman sama aku kamu berteman sama siapa."
"sama saya aja sama keong juga bisa sama kucing nggak bisa sama tikus sama burung sama kamu aja bisa."
"itu sama temen-temen kamu wah aku baru tahu kalau kamu temenan sama kebun binatang."
"Kamu suka banget sama aku."
Anisa tertawa lepas, itu membuat Selly marah.

Terlihat bayu sedang berjalan kearah kelas bersama teman-temannya, Anisa dan Selly melihat Bayu yang tidak seperti biasanya semenjak mendengar kabar orang tuanya bangkrut, Bayu semakin burung setiap harinya itu membuat Anisa khawatir akan keadaan keluarga bayu.
"Eh beneran ya hari ini ada bimbel."
"Nggak inget tuh."
"Tahu nih, aku aja lupa soal itu."
"Eh ada yang tahu nggak pelajaran apa sih."
"Bahasa Inggris yah, bener gak guys. Bay kamu kenapa kok diem aja dari tadi."

"Kamu baik-baik saja kan."
"Iya aku baik ko, yaudah kita siapkan buku dan bolpen ya saja jika memang ia jadi bimbelnya dimulai hari ini." Ujar Bayu masih parau.
"Bayu~~~." Panggilan Selly yang langsung nyaring ke telinga Bayu.
"Oh Selvi! ada apa sel."
"Enggak papa cuma manggil aja."
"Ouh gitu, kamu pulang sekolah sibuk gak. Kita belajar bareng yuk, kata Anisa."
"Kok kata aku si, kapan aku ngomong yah."
"Aku yang ngomong tapi permintaan nya dari kamu, kan kita terhubung satu kabel jadi aku tahu apa yang kamu rasain."

"Labay kamu. Bayu mendingan kamu jangan dengerin ocehan si Selly, karena dia pasti ngomong aneh-aneh. Mendingan kita kelas jam akhir mau di mulai, yuk." Ajak Anisa yang langsung berjalan ke kelas.
"Anisa~~ Kamu ini tega bener si sama temen kamu, main ninggalin aku sendirian gini. Bayu kamu juga ninggalin aku nih, kalian jahat."

Kondisi perekonomian keluarga Bayu semakin memburuk saat ayahnya tak bisa mendapat pinjaman dari bank ataupun teman-teman dekat atau kerabatnya itu membuat mempersulit keadaan dan Bayu terancam tak bisa lanjut sekolah karena hal ini.
Di sisi lain ada Anisa yang juga kebingungan karena biaya sekolah untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi terancam tidak bisa melanjutkan, di karena uang dapat lomba waktu kls 8, sudah terpakai dan sudah habis untuk pengobatan neneknya, sama-sama dalam dilema yang membuat mereka harus putus sekolah.

Bersambung.

Terimakasih banyak atas kunjungannya kecerita saya, Jangan lupa untuk like bintang dan kirimkan masukkan komentar ditunggu...

Seeyou...

Jumat 15 Januari 2021.

Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang