Episode 77

11 1 0
                                    

Beberapa menit kemudian Anisa dan Aryan sudah hampir sampai di sekolah tapi tiba-tiba saja Anisa  menepuk-nepuk punggung Aryan, membuat aryan bertanya.
"Ada apa Anisa, kamu mau ubah posisinya." Ucap Aryan memelankan motornya.
"Kak Aryan bisa hentikan motornya." Ucap Anisa yang membuat Aryan berfikir jika Anisa saat ini sedang tidak enak posisi duduk.
"Baiklah." Aryan mengikuti permintaan Anisa itu.
"Ada apa?." Tanya aryan bingung.

Anisa sambil turun dari motor. "Aku turun disini saja, kak Aryan masuk saja duluan." Ucap Anisa.
"Kenapa kamu mau turun di sini sih, bentar lagi bel masuk loh." Ujar Aryan yang sangat kebingungan.
"Iya, aku bisa lari dari sini. Dah kak Aryan aku duluan." Ujar Anisa yang bersiap untuk lari.

"Eh Anisa bentar." Ujar Aryan tapi tidak di kubris oleh Anisa
"Ouh iya helem yah, sampe lupa." Ujar Anisa.
"Bentar dulu kamu beneran mau lari." Ujar Aryan masih tidak percaya dengan apa yang diminta Anisa.
"Iya kak, udah yah. Nanti kita bisa telat sama-sama loh, kalo kita kelamaan ngobrol." Ujar Anisa.

(Gadis itu beneran lari, kenapa dia menolak bantuanku, dia malah memilih untuk lari dari pada boceng denganku.)
Akhirnya Aryan hanya bisa menunggu sampai Anisa masuk ke gerbang, dan barulah Aryan melajukan motornya lagi, sampai Di sana ternyata gerbang sudah di tutup.

Anisa dengan nafas ngos-ngosan, dan bertanya pada satpam.
"Pak---B-boleh masuk." Sambil mengatur nafas.
"Nggak bisa kamu sudah terlambat, kamu tahu ini jam berapa." Ujar pak satpam, penjaga gerbang.
"Maaf pak tadi mobil angkutan mogok dijalan." Ucap Anisa.
"Itu bukan urusan saya, kenapa kamu tidak datang lebih pagi." Ujar satpam.

"Karena saya harus jagain nenek saya yang sedang sakit." Ujar Anisa. Lalu tiba-tiba Aryan datang di susul dengan beberapa anak lainnya yang ikutan telat.
"Lah nak Aryan sang ketua OSIS juga ikutan telat, gimana jadi contoh buat adik-adik yah jika ketua saja telat." Sindiran keras dari satpam.
"Manusia itu kadang kalahnya tidak selalu prima pasti ada saja kendala yang harus di hadapi pak, saya juga manusia biasa yang juga tidak bisa seperti sempurna." Jawab Aryan dengan sangat penuh keyakinan.

Setalah itu Meraka di arak ke lapangan setelah upacara selesai, karena mereka terlambat masuk sekolah. "Kok kakak Aryan juga telat." Bisik-bisik para siswi.
"Ini kaya keajaiban, kan bisa di hukum bareng sama kak Aryan." Jawab siswi 2.
"Kak, kok kakak bisa telat." Bisik Anisa.
"Ah-- aku nungguin seorang temen masuk ke gerbang dulu." Jawab Aryan yang tidak melihat lawan bicaranya hanya fokus ke lapangan Sambil hormat ke tiang bendera.

Banyak orang yang lewat di lorong-lorong sekolah, yang saat ini melihat Aryan dan 20 siswa lainnya di lapangan.
"Itu Aryan." Ujar temen 1.
"Lah dia telat yah."Jawab temen 2. Yang saat ini melihat Aryan sedang berdiri di depan sebagai pemimpin yang hormat ke pada sang merah putih.
"Woy yan, kamu telat. Kok tumben, biasanya datang paling pagi, seorang Jam Walker bisa telat juga yah." Sindiran temen 1.
"Iya lah, kan seru juga nih. Bisa pemanasan dilapangan." Jawab Aryan enteng tidak mengambil pusing ucapan temen-temen yah itu.

"He... Iya juga sih asiknya bisa jadi contoh buat kelas kalo gak selamanya jam Walker akan baik, iyakan Aryan sang ketua OSIS." Temen 2.
"Hahahah.... Iya kamu benar  banget, selamat menikmati panasnya matahari pagi kakak Aryan sang ketua OSIS." Ujar temen 1.
"Kaya mereka gak suka banget sama kak Aryan." Ujar siswi 1
"Iya nyebelin banget sih, nggak pantes banget ngomong gitu sama kak Aryan." Saut siswi 2
"Iya nih bikin kesel aja." Jawab siswi 3.
"Kalian jangan ladeni mereka."

Bersambung...

Terimakasih atas kunjungan Anda ke cerita saya jangan lupa untuk like share and masukan komentarnya.

Senin, 15 Maret 2021

Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang