Anisa sangat penuh dengan perasa kegelisahan dan selalu kepikiran dengan sang nenek yang semakin hari semakin memburuk saja kondisinya, hingga anisa berfikir untuk membawa neneknya ke rumah sakit untuk pengobatan, uang yang ia dapatkan dari olimpiade mungkin cukup untuk biayanya, anisa tak memikirkan kelanjutan dari sekolahnya, yang terpenting neneknya sembuh dulu. " Nek, kita ke dokter aja yuk. Anisa alhamdulillah punya uang, dari pada nenek baringan kaya gini." Ajak anisa pada neneknya.
"Nenek udah sembuh nis, nih nenek udah bisa makan." Jawab nenek parau.
"Nek, jangan bikin anisa khawatir lah nek, kita berangkat sekarang ya, gak apa-apa yuk." Ujar anisa mengajak neneknya untuk bangkit dari ranjang.
"Ndah usah anisa, nenek ngga apa-apa."
"Nggak gimana? Sih nek, orang nambah parah gini, lagian kita juga harus pindah nek, nggaj enak kan kita terus numpang di rumah bu ofifa nek, kita ngontak lagi aja yuk nek." Ucap anisa, sambil bujuk neneknya."Iya nis, mending begitu. Uangnya di pake buat bayar kontrakan saja dulu, buat berobat nenek nanti aja dan biaya sekolah." Ucap nenek lemah
" Ya sekalian aja, yuk nek." Ucap anisa.
"Kamu benaran ada uangnya, jangan bohongin nenek ya." Ucap neneknya yang khawatir bahwa cucunya mengada-adakan tapi kenyataannya tidak ada."Ada nek, alhamdulillah anisa dapet uang dari lomba CCD nek, sekarang tingkat profinsi bayaran gede nek, nanti akan ditanding lagi bulan depan katanya tingkat nasional nek, doain anisa biar menang terus uangnya kita pake buat biaya nenek berobat lagi." Ucap anisa.
"Amiinn semoga saja cucu nenek sehat terus, bahagia, di limpahkan rezekinya dan sukses ya nak. Maafin nenek, seharus yah nenek yang jaga dan rawat kamu sampai lulus sekolah, tapi ini malah nenek yang di rawat kamu nak." Jawab neneknya sambil membelai kepala anisa."Nenek ngomong apa sih, bikin anisa mau nangis aja, anisa sayang nenek." Ujar anisa mata yah sudah merah karena menahan air matanya.
"Nenek juga sayang kamu."
Akhirnya anisa membawa neneknya kedokter yang tidak jauh dari tempat, sekalian mau ngontrak di rumah tetangga.Setelah pulang dari dokter, anisa dan neneknya kembali kerumah selly, karena harus pamitan dengan mereka. Selly nggak terima kalo anisa pergi dari rumahnya, ia maksa membuat anisa tinggal lebih lama dengannya, ibunya memberikan saran agar putrinya mau mengerti. 1 jam selly nangis karena nggak mau di pisahkan oleh jarak lagi, setelah selly agak tenang, barulah anisa memberikan masukan. "Selly. Kan kita masih bisa ketemu di sekolah." Ujar anisa.
"Tinggal lama lah di sini nisa, kita udah bagaikan saudara kandung. Saudara kandung juga pasti belum tentu seakrab seperti kita kan, nisa aku udah kecanduan kamu nih." Ujar selly sambil merengek kepada anisa.
"Anisa yang di katakan selly ada benarnya, kenapa si kamu kok mau pindah ke kotrakan..."
"Nggk apa bu, mau aja." Ujar anisa, yang hanya di balas dengan senyuman oleh ibu ofifa.Akhirnya setelah perdebatan lama, selly akhirnya mengatar anisa dan neneknya ke rumah kontrakan mereka. Agar selly tahu tempat tinggal anisa yang baru, dengan berat hati selly melepaskan anisa untuk tinggal di rumah kontarakan itu hanya berdua.
"Nis benaran kamu mau pindah dari rumah kami, aku gak ada temen buat ngobrol malam lagi nih." Ujar selly yang akan merasa kesepian, karena anisa tak bisa tinggal sekamar dengannya lagi.
"Maaf ya selly, aku gak mau terus-terus ngebebanin ibu kamu." Ujar selly.
"Ih apa sih, orang ibu aku senang banget kamu tinggal bersama kami, jangan ngaco deh nis."
"Aku yang ngga enak sama ibu kamu sely."
"Aku kesepian tanpamu."Bersambung...
Jangan lupa like bintang dan kirimkan masukkannya di kolom komentar ditunggu.
Kamis 14 Januari 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)
RomanceKisah seorang gadis bernama Annisa yang sedang mencari-cari arti sebuah kehidupan dan sebuah keluarga, hingga nasib dan takdir yang di tulis oleh sang pencipta alam semesta ini, iya juga harus berjuang untuk hidup di dunia yang begitu keras, menguru...