Malam harinya karena aluna tidak mau di tinggal dengan kondisi kakaknya yang sedang sakit, jadi anisa terpaksa tinggal di sana hingga sesekali menengok reno, anisa menadatangi kamar reno karena bimo hari ini tidak bisa datang karena harus jaga malam.
“ Aluna mana yah, ini sudah waktunya makan malam.” Dumalnya sambil berjalan tangga.Anisa masuk kekamar tapi tidak menemuka Aluna di kamarnya, akhirnya ia mencoba mencari aluna di kamar kakaknya. “Aluna kamu ada di dalam.” Tanya anisa sambil mengetuk pintu kamar reno.
" Iya, aku ada didalam disini.” Jawaban aluna yang berada di dalam kamar reno.Anisa masuk kedalam. “Sudah waktunya makan malam, ayo turun dan makan.” Sambil berjalan mendekati aluna yang saat ini duduk di samping kakaknya.
“ Aku ngga laper nis.” Ucapan aluna bertentangan dengan perutnya, yang terdengar oleh anisa.
“ Yakin nih ngga laper, atau makannya di bawa kesini saja biar kamu bisa makan sambil jagain kakak.” Saran anisa langsung di tanggapi aluna.“ Oke, bawa sini saja.” Ujar aluna yang menyukai sarannya.
“ Baiklah tunggu yah aku keluar dulu ambil makannya buat kamu.” Ujar anisa yang membalikan badan langsung keluar dari kamar. Anisa pergi ke bawa sambil menyiapkan makan untuk aluna di piring, datanglah pembantunya yang menghampiri anisa yang sedang sibuk mengambilkan aluna makanan.“ Mba anisa itu makanan buat non aluna yah.” Tanya bi erna.
“ Iya bi, alunanya ngga mau turun masih khawatir sama kakaknya yang belum bangun.” Jawab anisa yang juga mengkhawatirkan kondisi reno.
“ Kasihannya non aluna, pasti syok banget. Den reno jarang yang namanya sakit, bahkan selama saya kerja di sini belum lihat ia sakit sampai seperti ini, paling flu dan batuk saja tapi sekarang sampai tidak sadar sampai 2 hari.” Jawaban dari bi erna membuat anisa juga merasa sedih karena jika ia jelaskan kepada bi erna nanti tambah sedih.
“ Kita doain yang terbaiknya bi, semoga saja lekas sembuh.”
“ Aaamiin.”Anisa membawakan makan untuk aluna kedalam kamar reno yang masih belum sadar, tiba-tiba deringan hp dari phonsel reno berbunyi, tertera nama johan.
“Lun hp kakakmu bunyi tuh, coba kamu lihat dari siapa takutnya penting.” Karena anisa duduk jauh dari laci dan menyuruh aluna yang dekat dari phonsel reno.“Iya.” Jawab singkat aluna sambil mengambil hp kakak yah yang ada di atas laci.
“Dari siapa?.” Tanya anisa penasaran.
“Kak johan.” Ujar aluna.
“Yasudah kamu angkat, bilang kalo kakak lagi sakit.” Ucap anisa yang membantu aluna menelap keringat reno.
“Iya.”Malam harinya aluna yang menangis karena kakaknya tak kunjung membaik membuat anisa menenangkannya, hingga aluna tertidur tapi ia masih tidak bisa tidur karena aluna yang masih terisak-isak dalam tidurnya anisa menenangkan aluna hingga terlelap, saat anisa ingin tidur tiba-tiba terdengar suara benda jatuh dari lantai bawah.
“Suara apa itu?.” Dumal pelan anisa karena tidak mau membangunkan aluna anisa menuruni anak tangga dengan cepat sampai di dapur ia mengambil sapu dan mengendap-endap masuk ke dapur, melihat ada seseorang yang di balik pintu kulkas, anisa akan memukul tapi langsung di tangkis dengan cepat.
“Apa yang kau lakukan.” Terdengar suara yang familiar yang khas, anisa yang memukul dengan mata terpejam langsung membuka matanya, dengan mata yang langsung terfokus dan berbinar-binar.
“Kakak, kak-- reno…” Ucapan anisa yang tergagap karena masih tidak percaya jika orang yang tidak sadar selama 2 hari akhirnya bangun juga dan sudah berdiri dengan tegak.“ Iya ini aku, kamu baik-baik saja.” Tanya reno karena melihat wajah anisa yang langsung merah karena tidak bisa menahan air matanya karena senang jika orang yang ia kagumi telah kembali hidup, dan langsung memeluk dengan sangat erat, membuat reno kebingungan dengan sikap anisa.
Bersambung...
Terimakasih atas kunjungan Anda ke cerita saya jangan lupa untuk like share and masukan komentarnya.
Sabtu 3 April 2021.
![](https://img.wattpad.com/cover/236163252-288-k226514.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)
RomanceKisah seorang gadis bernama Annisa yang sedang mencari-cari arti sebuah kehidupan dan sebuah keluarga, hingga nasib dan takdir yang di tulis oleh sang pencipta alam semesta ini, iya juga harus berjuang untuk hidup di dunia yang begitu keras, menguru...