Episode 64

6 1 0
                                    

Berada di sebuah ruangan dimana hanya ada Anisa dan Reno yang saat ini fokus membalut luka Anisa, membuat Anisa tidak bisa bernafas dengan baik, deguban di dadah yah semakin kencang saja sesaat melihat perhatian yang di tunjukan oleh Reno padanya, melihat pria berwajah sexy di depannya itu sangat dekat dengan dirinya, sampai-sampai Anisa tak bisa memalingkan matanyanya dari Reno. Setelah selesai membalut luka Anisa, Reno perlahan menatap Anisa yang bengong tersebut.

"Sudah selesai, kau baik-baik saja." Tanya Reno.
"Eh? Ah- Iya kak." Jawab Anisa gelagapan.
"Ada apa dengan wajahmu, kau sakit." Tanya Reno kembali setelah melihat wajah Anisa yang merah merona.
"Tidak." Jawab Anisa yang semakin gugup di tatap begitu lekat oleh Reno yang sesaat memegang pipinya.
"Lalu bagaimana wajahmu bisa memarah dan berkeringat seperti ini, apakah AC di sini tidak menyala." Ucap Reno sambil mencari tempat AC.
"Ah- mungkin karena ruangan yah. Aku permisi kak." Ucap Anisa yang langsung berlari keluar ruangan, menuju alam luar.

Reno kembali lagi ke lokasi, shanez yang sudah menyiapkan pakaian untuk pemotretan yah lagi terlihat shanez sedang membujuk aluna yang saat ini seperti menolak keinginan shanez.
"Ada apa sha." Tanya Reno sedang berjalan mendekati mereka.
"Ouh! Reno, aku sedang mencari model cewek, dan sepertinya adikmu ini." Ucap shanez.

"Lalu kenapa dengan adikku."
"Kaya adikmu ini..."
"Apa kakak yah saja belum cukup untuk kau manfaatkan sha." Ucap Reno yang tatapan tajam.
"Eh, bukan begitu Reno aku-" Shanez kebingungan untuk menjelaskan pada Reno.
"Sudahlah, jika kau masih ingin aku melanjutkan sesi pemotretan denganmu, maka aku saja sudah cukup. Jadi jangan minta hal yang lebih dari sekedar ini, sudah bagus aku membantu mu." Ucap Reno yang kesal karena kelakuan teman wanitanya itu.

"Maaf Reno, mari kita lanjutkan." Ucap shanez seraya mengambil kembali pakaian yang ia letakan di meja, untuk Reno pakai. Tiba-tiba saja Reno berhenti sejenak lalu menatap shanez dengan lekat, shanez yang heran karena Reno tiba-tiba saja menghentikan langkahnya dan berbalik badan melihat dirinya yang membuat shanez bingung.
"Ada apa? Aku tidak akan membuat adikmu jadi modelku, kau tenang saja, apa kamu tidak percaya." Tebakan shanez, karena tatapan Reno sangat menakutkan.

"Kamu saja yang jadi modelnya, kenapa harus orang lain, jika kamu bisa untuk apa membutuhkan model wanita lain, aku juga belum pernah melihat mu turun tangan sendiri, untuk koleksi pakaian yang kau rancangan. Kenapa kau tidak memakai pakaian yang kau buat Sendiri, apakah itu larangan untuk seorang perancang busana seperti mu." Ucap Reno membuat shanez melongo heran.
"Heh? Aku- yang jadi model pakaian ku sendiri." Ucap shanez sambil mebengong.

"Kamu benar ren, lagian di setiap majala dan iklanmu yang kau biat tidak ada wajahmu sha, kapan lagi kamu bisa comeback atau debutmu sebagai model perancang busana mu sendiri." Sambung bimo.
"Hahaha... Reno kamu bercandakan." Ucap shanez sambil ketawa renyah.
"Apakah menurut mu wajahku ini terlihat bercanda." Wajah datar Reno yang selalu tampak serius.

"Sudahlah nez kamu jadi modelnya saja dari pada kamu pusing mikirin model lagi." Ucap Bimo.
"Giring apakah kau keberangkatan jika shanez jadi model cewek yah." Ucap Reno tanya pada sang fotografer.
"Itu lebih bagus lagi aku setujuh sekali dengan idemu itu ren."
"Kau dengar itu bahkan fotografer juga sependapat dengan ku." Ucap Reno yang ingin sekali menyakinkan shanez.

Bersambung...

Terimakasih atas kunjungan Anda ke cerita saya jangan lupa untuk like share dan masukkan komentarnya.

Kamis 25 Februari 2021.

Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang