Episode 85

11 1 0
                                    

Setelah itu Bimo akhirnya keluar selesai memeriksa kondisi Reno yang sudah terlelap tidur, menuruni anak tangga.
"Kak Bimo gimana keadaannya kakakku." Tanya Aluna yang khawatir berjalan mendekati Bimo yang dengan santai menuruni tangga.
"Dia sudah tidur." Jawab Bimo, sambil menepuk pundak Aluna.
"Kakak sakit apa?." Tanya Aluna penasaran.

"Dia hanya kecapean saja, kamu tidak usah khawatir yah." Ucap Bimo agar membuat Aluna jangan terlalu banyak pikiran.
"Benarkah begitu, kak Bimo lagi nggak bohongin alunakan." Aluna mencurigai Bimo sedang berbohong.
"Iya, eh nggak-nggak, kakak mana punya keberanian begitu, kak Bimo tidak membohongi Aluna kok, mendingan sekarang Aluna tidur yah biar kak Bimo yang jagain kakak kamu, gih pergi istirahat sana." Ucap yang gelagapan langsung menyela dengan cepat. Bimo yang menyuruh Aluna tidur.

Keesokan paginya, Aluna terdiam sambil menatapi kakaknya masih terbaring tidur yang belum bangun semenjak semalaman.
"Kak Bimo kapan kakak bangun, dari semalam dia hanya begitu saja." Bisik Aluna pada Bimo dengan tatapan penuh pertanyaan.
"Sebentar lagi, sabar yah. Mendingan kamu turun dan sarapan dulu saja sana." Ucap Bimo menyuruh Aluna makan.

"Nggak laper, Aluna mau nunggu kakak sampai bangun." Jawab Aluna sambil kembali menatap kakaknya.
"Yasudah, jika kamu mau ya begitu. Kak Bimo nitip Reno yah, karena kakak mau keluar sebentar." Ucap Bimo.
"Emang kakak mau kemana?." Tanya Aluna bingung.
"Mau ke RS, kan harus setor muka dulu kesana. Kakak juga harus ngambil obat kakakmu yang sudah habis, kakakmu jarang ngomong kalo obatnya sudah habis."

Anisa yang juga tidak kembali kerumah sakit malah menemani Aluna untuk menjaga kakaknya. Setelah Bimo keluar di susul olejh Anisa yang merasa sangat penasaran dengan kondisi Reno, Anisa langsung turun mengejar Bimo yang sedang menuruni tangga.

"Maaf dokter Bimo, aku menggangu anda. Tidak pantas untuk menanyakan soal ini pada anda, karena aku sadar bukan anggota keluarga atau bagian dari keluarga ini hanya orang yang singga, tapi aku sangat khawatir dengan keadaan kakaknya Aluna, apakah dia baik-baik saja." Ucap Anisa yang terlalu panjang.
"Kamu tidak usah khawatir dengan kondisi Reno saat ini, dia akan segara sembuh." Bimo mengeritkan dahinya lalu menyakinkan Anisa.

"Sebenarnya apa penyakit yang ia derita hingga membuat dia seperti ini, apakah sangat serius." Ucap Anisa yang sulit untuk di jawab oleh Bimo.
"Iya, mungkin gampang dan susah untuk dapat memahami kondisi Reno saat ini." Ucap Bimo yang membuat Anisa bingung.
"Maksud dokter apa?. Aku kurang paham." Ucap Anisa.

"Kamu seperti yah sangat penasaran sekali."
"Setidaknya saja, ada kemungkinan aku bisa membantu begitu."
"Iya boleh juga, tapi kamu tidak boleh mengatakan apapun pada Aluna tentang kondisi yah saat ini. Jika kamu mau berjanji."
"Iya, aku berjanji padamu demi tuhanku aku tidak akan mengatakan apapun pada Aluna."
"Sini ikut denganku, kita bicara di luar saja." Ucap Bimo yang menyuruh Anisa mengikuti yah.

Saat sudah berada di luar rumah Bimo melihat sekitaran terlebih dahulu agar tidak ada yang mendengar hal itu.
"Reno punya penyakit trauma yang begitu sangat dalam dan berkepanjangan, hingga dapat mempengaruhi kondisi kesehatannya." Ucap Bimo.
"Trauma?, soal apa? Maksudnya tentang apa kak Reno bisa mengalami trauma." Ucap Anisa.

"Ceritanya sangat panjang, intinya Reno Melawati masa kecilnya begitu sulit, itu membuat dia depresi dan tidak mau mempercayai orang atau kelompok tertentu bahkan dia juga tidak memiliki agama yang di anut ya karena saking tidak percaya akan ketuhanan, aku sudah sering jelaskan tapi hasilnya nihil, jika di paksa dia akan seperti ini, langsung dropp, hingga pernah penyakit trauma berakibat serius Sampai dia tidak mengenali orang lain jangan orang lain, diri sendiri saja ia lupakan, tapi untungnya Aluna waktu itu masih kecil dan belum mengetahui secara jelas penyakit kakaknya itu."

"Pasti dia terkena tekanan batin yang cukup sulit, hingga begitu sangat menyakitkan hati itu membuat kak Reno seperti ini."
"Iya, kamu benar. Aku tidak tahu secara detail nya karena Reno jarang membahas soal masa lalunya denganku, aku sudah berteman cukup lama dengan Reno tapi masih belum tahu apapun tentang Reno. Karena dia sangat tertutup orang yah saat membahas masa lalunya."
"Aku bisa mengerti."

Bersambung.....

Terimakasih atas kunjungan Anda ke cerita saya jangan lupa untuk like share and masukan komentarnya.

Jumat 2 April 2021.

Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang