🎼Time

15 4 0
                                    

"Aku pergi dulu, kalau ada apa apa langsung telpon ya?"

"Eung, hati hati.."

Chen tersenyum simpul lalu menutup pintu apartement. Dia akan ke-dorm katanya, dan mulai hari ini kamu cuti. Tadinya kamu ingin ambil cuti saat akhir bulan Maret, tapi beberapa kali baik Chen, member, ataupun Heeyoung dibuat khawatir karena terkadang kamu kontraksi palsu. Kadang rasanya tidak sabar dan sedikit takut menantikan awal Mei perkiraan baby Kim lahir.

Lalu.. mulai beberapa hari lalu layanan Bubble pada Lysn mulai aktif. Dimana para fans bisa membeli semacam tiket untuk berbicara langsung dengan idolnya. Chatting, saling mengabari, seperti itu saja. Tapi disana tentu saja tidak ada Chen. Kamu kecewa, tapi juga sedikit bersyukur. Kamu hanya takut kalau nanti Chen malah akan dapat komentar buruk secara langsung.

"Tsk, apasih. Aku yang bilang mau kuat buat dia malah begini." Kamu menggeleng pelan lalu meraih beberapa paperbag yang terletak disamping lemari.

Senyum tipis terulas seiring kamu mulai menyusun satu persatu baju perlengkapan baby Kim untuk nanti. Menyenangkan kalau membayangkan sebentar lagi kalian resmi jadi orangtua. "Oh! Baju ini terselip ternyata? Aih, kucari kemana mana.." Kamu tersenyum senang saat menemukan baju kesukaanmu yang ternyata terselip selama ini. Baju ini punya kenangan penting, hari dimana kamu menerima Chen untuk jadi pasanganmu.

"Kalau dipakai sekarang nggak akan muat ya.."

"Dear? Kenapa? Jangan bilang mau lahiran sekarang?!"

"Pfft, apasih? Perkiraan kan awal Mei, masih lama. Aku cuma.. tiba tiba saja.. kangen."

Kamu terkekeh gemas saat menyadari Chen terdiam karena merona disebrang sana. Kalau dipikir, sudah lama kamu tidak melihatnya tertawa. Tidak apa apa kan, kalian bisa tersenyum tanpa merasa cemas seperti ini. Tidak apa apa mengabaikan kesedihan sebentar.

"Awas kamu, Dear.. Tunggu aku pulang, sebentar lagi."

Daripada menunggu momen yang tepat, kadang kalau ada kesempatan mengatakannya ingin langsung kamu sampaikan kalau kamu mencintainya. Mendengar suara Chen lebih menenangkan dibanding apapun untuk saat ini. Padahal dia bisa saja kewalahan menghadapimu. Tentang moodswing ibu hamil, dan hal hal lainnya. Tapi lelaki itu tidak pernah terlihat keberatan. Padahal dia juga membawa perasaannya yang berat semakin waktu berjalan. Hanya tinggal menunggu waktu, semuanya akan baik baik saja.

"Bohong kan?"

Kamu menyibak rambut kebelakang setelah melihat ponselmu. Pengumuman Suho akan melakukan solo album yang akan dirilis tanggal 30 Maret nanti. Kamu senang- tentu saja, bahkan sudah lama EXO-L menunggu solo album member. Tapi bukankah terlalu mendadak? Ditambah baru saja ada skandal Chen, SM yang tidak bergeming dan mengeluarkan album baru? Maksudmu- mereka belum mengurus jelas masalah Chen. Tidakkah mereka mengambil tindakan?

"Dear, sudahlah. Bahkan seharusnya yang debut duluan itu Baekhyun, bukan aku." Chen duduk disampingmu dan menghela nafas pelan. "Aku juga sudah comeback tahun itu, dua album dalam satu tahun. Sekarang giliran Baekhyun dan Suho hyung."

"Seolah kamu sudah menyiapkan segalanya, karena tau hal ini akan terjadi."

Chen tak bisa mengelak, memang benar semuanya. Dia sudah merencanakannya, dan hasilnya ternyata lebih buruk yang dia bayangkan. Awalnya dia mengira hanya akan terjadi kehebohan sejenak. Tapi malah terpecah seperti ini. Chen tau dia tidak cukup baik, itu kenapa dia member selalu lebih tersorot daripada dirinya. Kalau saat itu Baekhyun tidak menolak debut solo dan malah memberikan itu padanya.

"Tahun ini harusnya juga album ketiga-mu.. Bahkan SM sudah memberi konfirmasi kalian dalam formasi yang sama, tapi.."

Ucapanmu terhenti, tidak ada yang bisa kamu lakukan. Bahkan Chen sendiri melarang kamu untuk mengajukan tuntutan. Meski secara besar besaran kamu dan EXO-L mengirim email pada SM untuk melindungi Chen. Sayang sekali mungkin EXOBar sedang sibuk mengurus perpindahan EXO dan membangun agensi sendiri.

"Mikirin itu bikin capek.. Baby Kim nggak apa apa?"

"Ya.. hanya tinggal tunggu waktu. Memang masih ada rasa khawatir. Tapi daripada rasa takut, sekarang aku paling ingin bertemu baby Kim dan membesarkannya.."

"Aku juga, Dear. Aku juga," Chen tersenyum padamu, mengusap perutmu dengan lembut. "Princess-nya appa, yang sehat ya. Jangan bikin mama khawatir."

Ada banyak yang menganggu pikiran kalian berdua. Bahkan kamu lupa apa saja yang bisa membuatmu kesal akhir akhir ini. Kurang dari 3 bulan baby Kim akan lahir. Harusnya kamu tidak berpikiran banyak seperti ini. Apakah benar terlalu banyak pikiran bisa menganggunya? Kamu tidak mau baby Kim kenapa napa. Chen juga sepertinya berusaha yang ia bisa agar membuatmu tidak cemas.

"Jongdae," Chen menoleh saat kamu memanggilnya. "Percaya sama aku kalau semuanya bakal baik baik saja?"

"Tentang apa?"

"Baby Kim, tentang kamu, soal kita."

Sedikit sulit bagi Chen untuk percaya semuanya akan baik baik saja dalam waktu yang singkat. Tapi katanya waktu akan menyembuhkan luka. Benarkah begitu? Akankah ada sedikit celah untuknya agar bahagia lagi? Hanya tinggal menunggu waktu ya? Chen harap begitu.

________________________
TBC..

Happy 100 chap yeheyy!!
Wey ini nggak nyangka banget bisa nyampe 100 chapter hiks :"
Makasih buat dukungannya selama ini!

Hope you like♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~

Dear You | Chen (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang