Chen mengambil nafas panjang seraya memejamkan mata beberapa saat. Ia menoleh dan mendapati sebuah bunga tumbuh sendirian. Dia baru sadar ada dandelion tumbuh didekat rumahnya. Tapi itu hanya satu, dan terlihat kecil karena sendirian. Melihat dandelion mengingatkan Chen saat dia bernyanyi. Padang dandelion miliknya akan jadi bagaimana saat ditinggal nanti?
"Jongdae, kita harus pergi."
Lamunannya buyar saat managernya memanggil. Dia masih harus menyelesaikan jadwal dan lagunya. Hari ini Chen menyuruhmu untuk tinggal di-dorm karena katanya dia ingin mengajakmu pergi setelah jadwalnya selesai. Dia benar benar melampaui batas dirinya sendiri.
"Jongdae bersikeras mempersiapkan semuanya ya.."
Baekhyun tiba tiba berdiri disampingmu dan mengambil Cheonsa untuk digendong. Member bilang Chen mulai menyiapkan sejak awal musim semi. Entah sejak kapan dirinya kepikiran untuk menyapa sebelum pergi. Dia melakukannya karena tidak ingin dilupakan.
"Jongdae dan keras kepalanya itu, dia bahkan baru kasih tau segalanya setelah semua hampir selesai." Celetuk Chanyeol dari arah dapur.
Berbeda dengan mini album kedua kemarin, Chen melarangmu untuk melihat proses syutingnya. Katanya dia tidak ingin kamu melihatnya yang kurang baik disana. Kamu jadi mencemaskannya, sekarang juga pasti tidak mudah bagi Chen untuk menatap kamera. Kamu selalu khawatir apakah Chen masih berusaha menahan semua kesulitannya sendirian.
"Aku dengar dari managernya, nyaris ada kecelakaan saat serangan panik Jongdae kambuh ditengah syuting. Dia kelewat panik dan hampir mendorong kamera sampai mulai kacau. Untuk beberapa saat dia duduk sedikit menjauh dan akhirnya memilih tetap melanjutkan syuting."
Kamu ingat, Chen pernah setelah kembali dari jadwal ia langsung memelukmu erat-erat. Saat itu kamu tidak begitu mengerti karena sikapnya yang tiba tiba. Tapi yang kamu tau Chen sedang menenangkan dirinya sendiri. Kamu terlambat melindunginya, kamu terlambat memahami perasaannya.
"Oh- Jongdae belum bilang kapan dia akan berangkat.. Oppa tau?"
Baekhyun mengalihkan pandangannya kearah lain dan terdiam sejenak, lalu menggeleng pelan. "Lebih baik kamu dengar sendiri dari dia nanti." Jawabnya sambil tersenyum tipis.
Malam harinya, Chen membawamu pergi untuk keluar. Cheonsa tidak ikut karena anak perempuan kalian sudah tertidur sejak tadi. Kalian pergi ke sungai Han lebih tepatnya tempat saat kalian putus waktu itu. Chen yang suka menyendiri bisa dengan mudah menemukan tempat tempat seperti ini.
"Wah.. disini lebih tenang dan sunyi," Gumamnya lalu membuka maskernya.
"Kamu sudah melalui semuanya dengan baik. Kamu sudah bekerja keras ya, terimakasih."
"Hei kalau kamu bilang begitu aku bakalan nangis."
Kamu tertawa pelan saat Chen mengeluarkan aegyo naturalnya. Menggemaskan, sampai kadang kamu lupa bahwa lelaki itu sudah jadi ayah. Ternyata kalau melirik kebelakang setengah tahun ini kalian sudah melewati banyak hal. Bahkan sampai semuanya jadi sedikit lebih baik seperti sekarang. Chen yang mulai pulih, dan orang orang mulai menerima kembali.
"Lalu apa yang akan terjadi pada kita mulai sekarang?"
"Hmm?"
"Kamu dan aku sudah saling membantu untuk mengatasi rasa sakit masing masing. Lalu sekarang bagaimana? Aku selalu penasaran dengan masa depan."
Mengingat sebentar lagi Chen akan pergi. Ia meninggalkan surat untuk fans. Dan sialnya kamu sendiri tidak tau apa itu, kapan tepatnya dia berangkat, atau kapan Chen akan memberitahu dirinya akan pergi. Kamu semakin khawatir kalau kalau sesuatu itu datang terlalu tiba tiba disaat kamu sendiri belum siap.
"Nggak akan ada yang berubah. Aku akan menjagamu dan kamu akan melakukan hal yang sama." Chen tersenyum sembari menatapmu dalam.
"Kamu dan aku akan terus berjalan berdampingan seperti ini. Jika ada yang jatuh, kita akan saling membantu. Jika ada yang lelah, kita bisa istirahat bersama. Kita akan terus berjalan bersama seperti itu."
Ia kembali mengakhiri ucapannya dengan senyuman. Entah karena cahaya bulan malam ini atau Chen memang terihat sangat mengagumkan saat ini.
"Dear, saat nantinya berita itu keluar.. kuharap kamu jangan terkejut."
Chen menggenggam tanganmu erat. Bohong kalau kamu tidak akan terkejut, meskipun kamu sudah tau Chen akan pergi. Tapi akan lebih menyakitkan saat Chen jujur pada dunia.
Seperti bunga yang akan layu pada waktunya, tapi bunga akan tetap cantik bagaimanapun itu. Chen berharap dirinya bisa seperti dandelion. Yang rapuh tapi indah, bunganya yang terbang bisa tumbuh lagi dimanapun itu. Tidak peduli sejauh apapun tertiup angin, dandelion bisa beradaptasi dengan baik. Dia kuat dengan situasi apapun, Chen ingin dia bisa seperti itu. Dan saat bunga itu layu, kamu akan menyiramnya.
"Hyung!"
Kalian sama sama menoleh saat suara familiar memanggil. "Oh Sehun? Kenapa bisa ada disini?" Tanya Chen bingung apakah adiknya mengikutinya.
"Aku keluar sama Chanyeol hyung. Terus aku inget hyung juga keluar dan kebetulan aku lihat." Sehun menjelaskan secara santai lalu menggumam kagum saat melihat langit.
"Bulannya sempurna, aku harap bisa melihatnya lagi nanti."
Chen tersenyum simpul dan melepas topinya lalu memakaikannya pada Sehun sampai menutupi mata lelaki itu. Ia lalu memiringkan kepalanya untuk menciummu. Ia mempertahankan diposisi itu untuk beberapa saat sebelum menyudahinya. Chen tersenyum hangat.
"Hei bocah nakal, cepat pulang sana." Ujarnya setelah melepaskan topinya dari Sehun— dia melakukannya agar Sehun tidak melihat adegan ciuman kalian.
"Wah- jadi begini perlakuanmu pada adikmu?! Aku ngadu sama Suho hyung habis ini!"
Kamu tertawa gemas melihat tingkah Sehun. Kemudian menoleh saat tanganmu digenggam. "Kita akan tetap bersama kan?" Itu adalah yang paling ingin Chen dengar. Lelaki itu tersenyum lembut dan mengeratkan genggamannya.
"Iya, kita akan tetap bersama."
___________________________
TBC..waktu fansign Dear My Dear tuh OP pernah nanya apa yang pengen Chen denger mendekati akhir promosi album. Trus Chen jawab 'kami akan tetap bersama kan?'
mungkin Chen tau kalo itu terakhir kalinya dia bisa interaksi sama EXO-L jadi dia pengen ada yang ngasih kepercayaan kalo kita bakal terus sama sama :)Jongdae best boy♥
yang ga terima, sini adu highnote sama sayaHope you like ♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You | Chen (Revisi)
De TodoHanya tentang kehidupan antara Kim Jongdae dan Chen diatas jalanan darah, bukan jalanan berbunga. Rangkaian naskah tentang kesehariannya. Bersama member, fans, keluarganya. Cerita tentang hari harinya bersama orang orang miliknya, termasuk kamu. [S...