🎼Worries

16 5 0
                                    

"(Y/N) cepetan! Mas Devan nungguin!!"

"Iyaaa!!"

Kamu meraih tas kecil dan sebuah kado yang sudah kamu persiapkan dengan baik. Meski sebenarnya kamu bisa memberi kado itu kapan saja karena bertemu Hani tidak sulit. Kamu menyempatkan melihat kaca apakah pakaianmu hari ini tidak terlihat aneh. Karena hamil kamu jadi sulit menemukan pakaian yang pas untuk kamu pakai.

"Hanii~"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hanii~"

"Sengaja ya bikin aku nunggu!? Aku bosan~"

Hani merangkul tanganmu setelah memberi pukulan pelan. "Pengantin baru kenapa sudah bosan? Banyak tuh kerabat yang minta foto." Sahutmu sambil menunjuk kerumunan para tamu dengan dagumu. "Sudah semua, tinggal nungguin kamu. Susah bawa baby Kim?" Celetuk Hani dan membuatmu tertawa pelan seraya mengangguk.
Kamu dan Hani akhirnya memilih berfoto setelah berbincang singkat. Ah sayangnya tidak ada member EXO disini padahal kesempatan langka. Kalian juga tidak bisa terang terangan membawa member EXO untuk datang. Mustahil dan pasti repot sekali.

"Ini hadiahnya~"

"Wah sebentar lagi ada hadiah balasan buat baby Kim~"

"Ah iya, ini bonus."

Kamu menyerahkan ponselmu dan memasangkan airpods pada Hani kemudian menyetel sebuah video. Hani awalnya nampak meremehkan karena menurutnya kamu bercanda. Tapi begitu melihatnya, wajah sahabatmu itu langsung berubah. Ini.. video member EXO mengucapkan selamat padanya!!

"Bagaimana~? Beruntung banget kan kamu temenan sama aku~" Kamu menggodanya yang hampir menangis haru karena diberi selamat oleh idolanya sendiri.

"Argh! Aku menyesal nikah duluan!! Mau sama mereka!!"

"Wah, Hani sialan kau— suamimu saja sepupu jauhnya Kasper kan!?"

Kamu nyaris saja memukul Hani kalau kamu tidak lupa membenarkan riasan dikepala itu sulit. Iya, saat bertemu di Korea ternyata mempelai pria-nya adalah sepupu jauh Kasper. Choreografer EXO yang itu- Kim Taewoo yang biasa disebut Kasper. Kamu sendiri kaget saat Hani mengakui itu.

"Salahmu yang nggak tanya, dulu aku juga nggak tau kamu pacaran sama-" Sebelum Hani melanjutkan ucapannya, kamu segera meletakkan telunjukmu didepan bibirnya. Agar dia memelankan suaranya supaya tidak terdengar orang lain.

"-Chen, akhirnya aku sendiri yang tau karena dia telpon kamu."

"Iya iya habisnya aku yang sudah janji agar backstreet. Yang penting kan sekarang kita sudah bahagia~"

"Demi apa sih,"

Setelah mengobrol banyak dengan Hani, kamu memilih untuk keliling sejenak mengambil makanan. Kamu juga rindu dengan masakan Indonesia, walau sesekali kamu sering memasaknya di Korea tapi feel-nya berbeda.
Kamu kembali lagi bersama Hani setelah ia mengganti baju dengan yang lebih santai karena acara sudah selesai. "Hei, seriusan kalian bakal baik baik saja?" Tanyanya sambil meminum soda yang kamu ambilkan. Kamu mengernyit bingung, "Maksudmu?" Kamu bertanya balik sementara Hani nampak memikirkan sesuatu.

"Sudah bulan Desember, apa Chen nggak pernah bilang bilang apakah kalian akan confess atau nggak?"

"Hani, aku sendiri juga nggak tau. Paling nggak sekarang kami harus bahagia dan baik baik saja. Siapa tau kedepannya nggak akan jadi baik."

Susah memang kalau sudah mengingat tentang bagaimana kelanjutan karir Chen saat media tau dia sudah menikah. Kira kira apa yang akan terjadi? Membayangkannya saja kamu tidak bisa. Chen selalu bilang kalau dia yang akan mengurusnya. Tapi kamu sendiri juga tidak bisa tenang. Ada begitu banyak kekhawatiran yang mengganggumu.

Chen mengusak rambutnya dengan handuk setelah selesai membersihkan dirinya. Ia duduk diranjang dan mencoba untuk menelponmu. Dirinya mengernyit pelan saat telponnya tidak kamu angkat. Biasanya kamu yang akan antusias atau Chen menelpon selesai konser. Lelaki itu baru akan mengirim chat tapi kamu mendahuluinya.

Dear♪
Jangan telpon dulu ya
Aku lagi bicara sama kakak kakakku
Konsernya bagaimana?

You
Ah, itu kita bicarakan nanti saja
Telpon aku kalau kamu sudah selesai
Hari yang menyenangkan!!

Dear♪
Aku juga senang untukmu, oppa
Sebentar ya? Akan kutelpon nanti

You
ㅇㅇ

"Hyung, aku minta maskermu. Punyaku habis."

Chen segera meletakkan ponselnya dan bangkit mencari sesuatu yang diminta Sehun. Ia memberikannya dan merebahkan diri. "Nggak telponan dengan (Y/N)?" Tanya Sehun seraya memakai masker itu. "Dia sedang bicara dengan keluarganya. Maklum saja kan (Y/N) baru pulang dan pasti kangen dengan keluarganya."

Sehun mengangguk singkat dan akhirnya ikut berbaring disamping Chen. Membuat Chen memekik kesal saat Sehun merampas ponselnya begitu saja. "Temani aku nonton ini~" Rengek Sehun tanpa menyerahkan kembali ponsel yang ia pegang pada pemiliknya.

"Nonton saja sama Suho hyung! Lagian tumben main kekamarku?"

"Suho hyung masih dengan Baek hyung. Jadi aku kesini dulu."

Melihat Sehun dengan wajah memelas membuat Chen jadi ingin tertawa gemas. Ia membenarkan letak masker Sehun agar menutupi seluruh permukaan wajahnya dengan benar. Dari semua member, Sehun paling suka saat ditemani Chen. Soalnya Chen tidak pernah marah dan menyayanginya seperti anaknya, bukan adiknya.

"Hyung, perform-ku tadi sudah bagus kan?"

"Eung, tentu saja. Kita semua sudah bekerja keras. Kalau dance-mu dibilang hancur, lalu bagaimana denganku?"

"Aish, hyung! Berhenti berpikir begitu!" Sehun memukul bahu Chen seraya mendengus kesal. "Habisnya.. tadi nggak banyak yang fanchant, kan aku jadi cemas."

"Nggak mungkin begitu~ Sudah, mau nonton apa? Aku temani dulu sampai (Y/N) kembali."

"Memangnya (Y/N) sedang bicara apa dengan keluarganya?"

"Entahlah.."

Diposisimu sendiri, kamu sedang berhadapan dengan kakakmu. Membicarakan masalahmu dan Chen tentu saja. Awalnya hanya sedang pembicaraan biasa dan beralih pada kehamilanmu, lalu sampai disini. Sudah kamu duga akan seperti ini. Kakakmu peka kalau ada sesuatu diantara kalian.

"Idol seperti dia, harus punya mental baja kalau mau mengimbanginya. Harus kuat punya suami bintang dunia."

Yah sedari tadi kamu hanya mendengarkan. Beberapa yang kamu tangkap, intinya tentang kamu harus bisa mengedalikan kalian berdua. Tidak ada yang tau apa yang akan terjadi kedepannya. Baik itu tahun depan, atau kapan, hubungan kalian pasti diketahui media.
Namanya juga menyatukan dua orang yang berbeda, pasti akan ada kesulitan. Untungnya kamu dan Chen punya komunikasi yang baik. Kalian juga sama sama sudah menunjukkan sifat asli, dan sekarang tengah menunggu baby Kim untuk tumbuh. Kira kira apakah Chen juga sama khawatirnya sepertimu?

_________________________
TBC..

Mulai masuk konflik inti yuhuu

Hope you like♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~

Dear You | Chen (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang