She (2) 🎶

14 5 0
                                    

Kamu yang tengah mengetik mengalihkan perhatianmu saat notifikasi masuk. Kamu tersenyum tipis sebelum membuka chat dari kekasihmu itu.

JDear♡︎
Lihat aku foto dengan siapa

Kamu pikir Chen akan berfoto dengan teman lamanya. Namun kamu tersentak saat Chen mengirimmu foto bersama seorang perempuan lain. Hei hei, Chen tidak selingkuh kan? Tapi kenapa dia bisa se-terang terangan ini?

You
Itu siapa?

Chen hanya membaca pesanmu tanpa membalasnya. Kamu mengamati foto itu sekali lagi. Rasanya kamu seperti mengenal perempuan ini.

You
BAEKHYUN OPPA!?

JDear♡︎
HAHAHAHA
Astaga, Dear
Jangan cemburu sama Baekhyun ya

You
Kim Jongdae!
Jahil banget sih?!
Hu, aku marah nih

Kamu mematikan ponselmu dan menutup wajahmu malu. Astaga, bisa bisanya kamu cemburu pada Baekhyun. Lagian Baekhyun dapat wig darimana sih? Dan kenapa harus menjahilimu seperti ini. Mungkin kalau bertemu nanti kamu akan melemparinya dengan bantal.

"Wah wah, sedang chatting dengan siapa, nona (Y/N)?"

Kamu sontak mendongak saat seseorang menyebut namamu. Kamu lalu mengernyit bingung.

"Nona Boo Seojin? Sedang apa anda disini?"

Perempuan berambut pendek berwarna oranye coklat itu -Seojin- tersenyum kearahmu. Kalau kalian lupa, Seojin ini adik tiri sahabatmu Hani. Anehnya kenapa dia bisa berada disini.

"Ah? Ini kan kantorku."

"Sejak kapan ini kantormu?"

Kamu kembali menoleh saat mendengar suara Hani mendekat. Beberapa karyawan divisi lain juga ikut berdiri untuk menyambut Seojin. Sedangkan Seojin menatap malas kearah Hani.

"Kakak lupa? Ayah kita juga pemegang saham ini?"

"Kamu kenapa sih? Kenapa tidak bilang padaku dulu??"

"Memangnya aku harus meminta izin padamu tentang hal seperti ini?"

Hani berdecak kesal mendengar itu. Kamu mencoba menenangkannya, kamu juga tau kalau Hani sebal dengan adik tirinya itu. Hani pernah bilang kalau Seojin benci sekali dengan tulisan. Dan tiba tiba memilih bekerja dipenerbitan seperti ini?

"Halo~ Saya Boo Seojin, yang akan menjadi penanggung jawab~ Mohon kerjasamanya."

"Wah, apa tidak keterlaluan?"
"Seorang karyawan diterima dengan jalur tidak resmi.."
"Dia memanfaatkan koneksi ya?"

Kamu melirik Seojin yang nampak tidak peduli dengan cibiran itu. Benar juga apa yang dikatakan Heeyoung kalau Seojin akan melakukan apapun untuk mendapatkan semua hal. Rasanya kamu harus hati hati dengan Seojin.

Brak!

"Menyebalkan! Dia selalu begitu!"

Kamu diam memperhatikan Hani yang tengah meluapkan kekesalannya. Hani sudah bercerita kalau Seojin suka sekali mengikuti apa yang dia lakukan. Sama seperti saat Hani kerja paruh waktu, Seojin juga ikut ikutan.

"Ugh, kenapa mama masih mau bersikap baik dengannya sih?!" Gerutu gadis berambut coklat tua itu.

"Tenanglah, Hani. Setidaknya dia bukan di-divisi kita."

"Tapi tetap saja-!"

Kamu menepuk-nepuk pundak sahabatmu untuk sedikit menenangkannya. Setelah dirasa Heeyoung mulai baik, ia menghela nafas dan bangkit dari duduknya. "Kemana?" Tanyamu saat Hani memberesi barang-barangnya.

"Mama menyuruhku menemuinya. Ck, menyebalkan sekali--"

Sebelum Hani melanjutkan kekesalannya, kamu membungkam mulut gadis itu dengan sepotong donat. "Makan itu dan tenanglah. Datang ke-apartement-ku kalau butuh."

"Ya ya, aku yang pesan ayam dan cola nanti."

Kamu mengangguk mengiyakan kemudian Hani beranjak pergi dari sana. Kamu yang mulai merasa bosan akhirnya ikut memilih pulang. Tapi seseorang mencekal tanganmu lebih dulu.

"Kenapa buru-buru pulangnya?"

"Seojin.."

Seojin tersenyum tanpa arti padamu. Kamu sedikit tidak nyaman dengannya. Tapi mengabaikannya juga bukan pilihan yang bagus. "Aku dengar kamu punya kucing. Aku akan berikan kucingmu camilan. Aku ikut ke-apartement-mu."

Sejenak terbesit dalam pikiranmu, darimana dia bisa tau tentang Chilla?
"Tapi, bukannya Hani mau menemui--"

"Ayo cepat!"

Satu satunya yang bisa kamu lakukan saat ini hanyalah meladeninya.

Cklek..

Pada akhirnya kamu benar benar membawa Seojin keapartement-mu. Untungnya Chen tidak disini. Takut-takut kalau Chen lebih dulu datang ketempatmu. Seojin dengan santai masuk kedapurmu dan mulai memberikan camilan pada Chilla.

"Ini akan bagus untuknya. Chilla tidak akan sakit lagi." Gumam Seojin yang masih bisa kamu dengar.

Sejujurnya kamu bingung ingin melakukan apa. Kamu dan Seojin juga bahkan tidak kenal dekat. Dan dia sudah masuk keapartement-mu begini. Kamu mengajaknya untuk duduk disofa. Setidaknya kalau kamu membuatkannya minum atau sesuatu, rasa canggung akan berkurang. Namun Seojin melihat sesuatu sebelum dia sempat duduk.

Ckrek..

"Ini.. punya siapa?" Tanyanya sambil terus menggenggam benda itu.

Kamu menoleh dan terbelalak dengan apa yang Seojin temukan. "Kenapa dia bisa meninggalkannya disini sih??" Gumammu seraya dengan cepat mengambil benda itu.

Itu gelang yang kamu buat untuk Chen. Lelaki ceroboh itu pasti lupa kalau dia meninggalkannya disini.

"Oh.. gelang itu milik siapa?"

"Bukan siapa siapa,"

"Siapa?"

"Seojin, kenapa kamu ingin tau?"

Seojin terdiam sejenak dan hendak kembali berkata namun suara ponselnya mendahuluinya. Ia mengangkat panggilan singkat itu dan langsung meraih tasnya. "Eh? Sudah mau pergi?" Tanyamu. "Ya, begitulah. Sampai jumpa." Selesai mengatakannya, Seojin langsung menutup pintu apartement-mu begitu saja. Meninggalkanmu yang kebingungan dan merasa aneh. Beberapa detik setelahnya, pintu kembali terbuka.

"Argh!! Seojin sialan! Aku sudah menunggunya setengah jam tapi dia malah membatalkannya!"

Ah, rupanya itu Hani. Sahabatmu itu langsung duduk disofa milikmu. "Seojin? Dia baru saja pergi dari sini.."

"Hah!? Sejak kapan kalian akrab?!"

"Apanya yang akrab? Dia tiba tiba saja!"

Kamu dan Hani sama sama menghela nafas panjang. Sepertinya kalian akan tidak begitu menyukai Seojin. Dari awal bertemu saja kamu sudah merasa tidak enak. Dan sepertinya Chen juga begitu. Mungkin kanu harus membicarakan hal ini pada Chen nanti.

"Berikan padaku barang itu sekarang,"

Seojin berjalan masuk kesebuah ruangan dengan arogan. Disana seorang lelaki dan perempuan nampak sudah menunggunya.

"Ini dokumen yang anda minta, nona." Lelaki itu menyerahkan berkas-berkas kehadapan Seojin.

"Akhirnya, aku menunggu berbulan-bulan untuk ini. Berikan dokumen itu padaku."

___________________________
TBC..

Udah ketebak bakal ada konflik ya? Maapin kalo nanti konfliknya nggak sesuai harapan

Hope you like♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~

Dear You | Chen (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang