Lucky Me 🎶

14 4 0
                                    

Kamu mengulas senyum saat Chen menelponmu. Kamu segera mengangkat panggilan itu dan yang pertama kamu dengar adalah suara serak Chen yang baru bangun tidur. Dia terlihat begitu menggemaskan dengan wajah bareface-nya.

"Selamat pagi, oppa. Hari ini lagi nggak ada schedule?"

"Eung.. Lagu OST-ku akan dirilis. Tebak sekarang aku sedang dimana??"

Kamu berpura-pura berpikir untuk menjawab pertanyaan itu. Kemudian kamu tersenyum jahil.
"Rumah mama Kim kan?"

"Eh? Darimana kamu bisa tau? Bagus juga kamu bisa menebak dengan benar."

"Aku ada didepan, tolong bukakan pintunya."

"Ah.. begitu rupanya--"

Hening sejenak sebelum Chen berteriak kaget. Kamu tertawa begitu mendengar suara derap kaki mendekat. Chen membuka pintu dengan terburu-buru. "Annyeong oppa, aku datang lagi." Sapamu sambil melambai kecil. Chen langsung memelukmu dengan erat. Akhir akhir ini Chen cukup kaget karena kamu bisa datang ke Korea tanpa diketahui siapapun, sudah seperti ninja saja.

"Kapan kamu datang? Kenapa kesini lagi? Akhir akhir ini kamu sering bolak-balik Korea-Indonesia." Chen bertanya sambil mempersilahkanmu masuk.

"Eung, aku kan mengurus berkas-berkas perpanjangan kontrakku."

"Diluar masih dingin, mau aku ambilkan sesuatu yang hangat?" Chen menawarimu seraya membantu melepaskan jaketmu.

Ini hanya perasaanmu saja atau Chen memang terlihat gentle setelah bangun tidur.

"Eomma ingin berbicara denganmu hari ini.."

"T-tunggu dulu, sekarang?" Kamu bertanya dengan sedikit cemas.

Kamu gugup, apa yang akan mama Kim bicarakan denganmu? Apakah mama Kim akan marah padamu karena meninggalkan Chen?

"Hei hei, santai saja. Eomma nggak akan menyalahkanmu. Jadi, tenanglah okay?"

Chen tersenyum padamu dan menggandengmu untuk menemui mama Kim yang duduk diruang tengah. "Eomma, (Y/N) disini. Apa yang mau eomma bicarakan dengannya?" Tanya Chen setelah kamu dibawa kehadapan mama Kim. Tunggu dulu, bahkan Chen tidak tau mama Kim ingin bicara apa padamu? Kamu jadi semakin cemas.

"Ini urusan perempuan, kamu nggak boleh dengar."

"Eomma.. Aku juga mau dengar.." Chen mengerucutkan bibirnya kesal. Kamu tertawa pelan saat mama Kim mencubit pipi anak bungsunya itu.

"Jongdae, bagaimana kalau kamu cuci muka dan ganti pakaianmu. Apa kamu nggak malu dilihat pacarmu? Bukannya kalian mau pergi setelah ini?"

"Ish, arraseo arraseo.."

Setelah Chen pergi, kamu duduk disamping mama Kim. Kamu masih sedikit gugup, padahal dulu tidak seperti ini. "Apa kabarmu selama di Indonesia, (Y/N)? Kamu menghilang meninggalkan Korea begitu saja.." Mama Kim mulai berbicara, kamu menunduk sebelum membalas perkataannya.

"Maaf, mama.. Aku.. sudah membuat Jongdae sakit dan aku takut.."

"Jangan meminta maaf, sayang. Bagaimana bisa aku marah pada seseorang yang sangat berharga untuk anakku? Kamu adalah segalanya bagi Jongdae.."

Kamu tersenyum tipis, ternyata Chen benar benar menyayangimu. Mama Kim mulai bercerita kembali, kalau selama hubungan kalian retak, Chen selalu membicarakanmu. Dan terkadang kalau dia merindukanmu, Chen akan berpikir seolah kamu sedang pulang sebentar ke Indonesia. Saat Chen terus menghitung waktu menunggu kalian bersama lagi, kamu malah memutuskan hubungan kalian dengan mudahnya.

"Kalian sama sama beruntung memiliki satu sama lain.. Mama sangat bersyukur Jongdae dipertemukan denganmu."

Mama Kim salah, kamu yang beruntung karena mendapatkan Jongdae. Imajinasimu yang menjadi kenyataan seperti sekarang saja kadang kamu masih tidak percaya. Dan kamu sering terombang-ambing dengan perasaanmu sendiri. Apakah tidak apa apa berpacaran dengan idol begini? Bagaimana kalau suatu hari nanti hubungan kalian diketahui publik? Bagaimana reaksi orang-orang diluar sana? Apakah akan sangat marah atau malah mendukung kalian? Semua pertanyaan itu terus berputar dikepalamu.

Tapi setidaknya, saat ini kamu bahagia bisa bersama Chen.

"Huwa.. Sudah lama sekali aku nggak jalan jalan seperti ini." Chen bergumam sambil mengeratkan jaketnya. Kamu mengangguk sambil menyuapi Chen hotteok yang kalian beli tadi.

"Karena kamu idol, pasti susah ya mendapat privasi seperti ini?"

"Eung.. Beruntungnya hari ini agak sepi."

"Pfft, ini sudah hampir tengah malam!"

Hari ini kamu dan Chen menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan. Chen menemanimu mengurus perpanjangan kontrak, mengunjungi gedung SM, dan membawamu berkeliling. Chen mengajakmu jalan jalan begini karena kamu akan pulang ke Indonesia sebentar lagi, dan untuk kembali ke Korea menunggu kontrakmu selesai diurus dan mendapat panggilan masuk kerja.

"Melihat bintang ternyata cantik sekali!"

"Bikin jadi nggak ngantuk ya?"

Kamu berjalan menuju pagar yang dipenuhi banyak sekali gembok-gembok terpasang. Ya, Chen mengajakmu untuk memasang gembok cinta di Namsan Tower. Seperti wishlist-mu yang kamu tulis di-notebook milik Chen. Chen tersenyum manis melihatmu yang begitu antusias. Dari sejak kalian naik kemenara, memilih gembok dan mulai memikirkan kata yang akan kalian tulis digembok itu.

"Hmm.. Sesuatu yang singkat namun.. romantis?" Chen kembali bergumam sambil mengetuk-ngetukkan spidol miliknya.

Kamu memejamkan mata seraya berpikir. Apa kata yang tak terlalu panjang namun pas untuk menggambar kalian berdua. Setelah merasa buntu, kamu berdecak pelan.

"Nae sarang—"

"Dear—"

Kalian sama sama terdiam saat tak sengaja memanggil secara bersamaan. "Tunggu dulu, coba gabungkan ucapanmu tadi denganku." Pinta Chen sembari menerawang.

Dear, My Dear

Itu kata yang tepat! Kalian langsung menuliskannya bersamaan saat itu juga. Kemudian kalian bersama sama membuang kunci gembok kalian. Matahari sudah mulai terbenam, angin hangat menyapa kalian.

"Dear, hadap sini."

Kamu menoleh saat Chen memanggilmu. Lelaki itu meraih tanganmu dan memasangkan cincin dijari manismu.

"Ini.."

"Ya, cincin kita. Aku mau kamu memakainya lagi."

Chen mengusap cincin itu. Yang kalian pakai couple, yang kamu kembalikan saat kalian putus beberapa waktu lalu. Chen masih membiarkanmu memakai cincin itu. Chen masih mengharapkanmu bersamanya sebesar itu.

Chen mendaratkan ciuman pada bibirmu saat sinar matahari terakhir tenggelam. Kalian sama sama berdoa dan berharap setelah ini hubungan kalian takkan terpisahkan lagi.

My dear, with KJD
Always love

______________________________
TBC..

Pengen atuh pasang gembok cinta bareng Chen beneran ;(

Hope you like♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~

Dear You | Chen (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang