Malam ini kamu berkunjung kerumah Heeyoung, selain untuk melihat konser EXO pada Incheon Airport Festival kamu juga meminta bantuan sahabatmu untuk menyelesaikan scrapbook yang kamu buat. Sebenarnya.. kamu cepat cepat kesini karena sekali lagi, kamu bertemu dengan Chuhan. Dia memang tidak mengatakan apapun, namun hanya melirikmu sekilas kemudian pergi begitu saja. Dan kamu sempat melihat wallpaper ponselnya merupakan gambar Chen.
Apa Chuhan masih tidak mau menyerah?
Bagaimana-pun, koneksinya dengan Chen lebih kuat daripada kamu. Apa Chuhan malah semakin membencimu karena terakhir kali kalian bertemu?
"Sudah mau mulai! Lihat, (Y/N)!"
Seruan semangat Heeyoung bahkan kamu abaikan. Gadis yang telah menjadi sahabatmu sejak kuliah itu mengerti ada sesuatu yang berbeda darimu. Ia lantas menyuapkan ayam kedalam mulutmu. "Makan itu dan ayo menonton. Kita bicarakan masalahmu nanti. Oke?" Ucapnya seraya tersenyum kearahmu. Dan kamu membalas senyumnya.
Benar, harusnya kamu fangirling melihat bintangmu konser. Kamu mendadak melupakan semua keresahanmu begitu EXO mulai tampil. Kamu dan Heeyoung mulai menjerit saat EXO menampilkan dance mereka. Diam diam kamu merasa bangga, melihat Chen berada diatas sana. Acara melamun-mu terhenti saat Heeyoung tiba tiba berteriak keras.
"(Y/N)!! Lihat itu! Lihat!!"
"A-apa?! Kamu mengagetkanku!"
"Lihat! Benda dipergelangan tangan Chen! Bukankah itu gelang yang kamu buat sendiri?!"
Deg..
Kamu menatapnya dengan lekat. Benar, itu gelang yang kamu buat lalu kamu berikan dengan asal asalan, tanpa dasar apapun. Tapi Chen dengan senang hati memakainya.
"Astaga! Kamu fans yang beruntung!! Diantara ratusan hadiah, Chen hanya melihat seutas gelang kecil itu. Kamu benar benar beruntung!!"
Dengan begini, seharusnya kamu tidak perlu khawatir lagi. Tentang apa dan siapa yang akan menghalangi dan menghadapi kalian. Tapi senyum itu, yang menyadarkanmu semuanya berubah. Senyum itu adalah semua yang kamu miliki sekarang. Itu sudah cukup bagimu.
♪
Sekitar pukul 10 malam lebih kamu baru sampai dikawasan apartement-mu. Heeyoung sempat menahanmu untuk tetap disana, bahkan memintamu untuk menginap dirumahnya. Chen akan mendiamkanmu satu bulan kalau kamu melupakan hari penting kalian. Ah iya, kamu belum mengabarinya hari ini.
ThunDear⚡
You: Dear, aku sudah sampai diapartement
Cklek..
Kamu buru buru mendongak saat pintu apartementmu terbuka. Agak terkejut saat sosok Chen membukakan pintu untukmu. "Selamat datang, Dear." Sapanya sambil tersenyum. Kamu terpaku bingung, sejak kapan kekasihmu itu sudah disini? Kamu dibuat terpana saat lelaki itu menyingkir dari pintu memberimu jalan. Lampu apartement-mu mati dan hanya diterangi cahaya temaram lampu lilin yang diletakkan dibeberapa tempat, dan itu membuat apartement-mu terlihat indah.
Chen tersenyum dan menghampirimu yang masih mengedarkan pandangan menyusuri isi apartement-mu. Rambutnya sedikit berantakan, namun itu membuatnya terlihat tampan dari jarak sedekat ini.
"Dear.. kamu yang melakukan ini semua?" Tanyamu tak percaya.
Kekasihmu kembali tersenyum hingga matanya menyipit. Tolong siapapun ingatkan kamu untuk bernafas! Chen sangat tampan dan sexy disaat yang bersamaan.
"Sekarang, kamu bersih bersih. Pakai baju yang ada diatas kasur ya. Kita kencan setelah ini."
Kamu mengangguk patuh dan segera masuk kedalam kamarmu untuk bersih bersih. Chen sudah menyiapkan hoodie tipis dan sweet pants cream untuk kamu gunakan. Begitu keluar, kamu melihat Chen menunggu didepan pintu dengan setelan yang sama namun berwarna navy.
Chen menarik tanganmu menuju balkon, lagi lagi kamu dibuat terkejut karena dia sudah menyiapkan sesuatu yang sederhana namun manis. Dia sudah menggelar karpet bulu dengan beberapa bantal dan selimut. Idol dengan suara emas itu juga menyiapkan beberapa camilan dan susu kaleng dipojok balkon."Jongdae oppa, terimakasih.." Kamu berkata padanya seraya tersenyum manis, dan dia mengangguk.
Ia mendahuluimu berbaring, menepuk tempat disampingnya memberi isyarat padamu untuk berbaring disampingnya. Dia kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuhmu dengannya sebelum menarikmu dalam pelukannya.
"Lelah tidak? Sehabis konser tadi?"
"Lelah sih, tapi bertemu Eri membuatku senang." Jawabnya sambil tersenyum lebar.
Kamu mengangguk kecil dan menarik selimut untuk mengubur kalian lebih dalam. "Tidurlah dulu, oppa. Kita tunggu tengah malam baru bertukar kado, oke?!" Ucapmu sambil masih terus tersenyum. Chen mengangguk tipis, tak lama kemudian kalian terlelap sejenak. Dan serempak terbangun saat tengah malam. Lalu bertukar kado seperti yang kalian janjikan tadi. Sekali lagi kamu terkejut saat Chen tau hadiah apa yang kamu inginkan.
"M-music box!? Uwaaah!! Darimana oppa tau aku menginginkan ini??"
"Kotak musik ini bisa kau sambungkan dengan ponselmu. Jadi kamu bisa mengatur lagu apa yang mau kamu mainkan dikotak musik ini."
Wah, kamu terharu sekali dengan perhatian kekasihmu ini. Kamu lalu memberikan scrapbook yang selesai kamu buat. Chen menampilkan raut wajahnya yang tidak bisa ditebak. Antara kagum, senang, juga terharu atas hadiah yang kamu berikan. Isinya foto foto momen kalian berdua selama ini. Ada halaman kosong yang masih tersisa, itu untuk ditempel momen kalian kedepannya.
Kalian larut dalam perbincangan panjang. Membahas tentang masing masing hadiah kalian, melihat lihat foto yang kamu tempel, sesekali mengingat momen momen kebersamaan kalian itu. Tanpa kamu sadari, langit sudah mulai terang dan bintang-bintang mulai menghilang. Mengobrol dengan Chen membuatmu lupa waktu."Waahh.. langitnya mulai terang!" Kamu berseru pelan membuat Chen tertawa. Kalian menunggu matahari terbit dengan kamu yang berada didalam pelukannya.
"~The first time I fell in love was long ago.
I didn't know how to give my love at all~"Kamu mendongak pelan saat Chen mulai bernyanyi. Kamu menarik nafas sebelum melanjutkan liriknya. Itu lagu dari Eric Bennet, dan kamu beberapa kali mendengar lagu lagunya.
"~The next time I settled for what felt so close.
But without romance, you're never gonna fall~"Chen terkekeh pelan saat kamu menyambung liriknya. Suaramu jelek ya? Atau Chen tak menyangka kalau kamu tau lagu ini? Lelaki itu menggenggam tanganmu lebih erat. Menyanyikan lirik selanjutnya sebelum kalian bernyanyi bersama.
"~After everything I've learned;
Now it's finally my turn~""~This is the last time I'll fall, in love~"
Tepat pada lirik terakhir, sinar matahari mulai menyinari Bumi. Dan tepat saat itu juga Chen melabuhkan kecupan manis dikeningmu dengan lembut. Setelahnya kamu menatap manik matanya, lalu tersenyum manis.
Set..
"Eh? Ini apa?"
Kamu bertanya saat Chen tiba tiba menyematkan cincin pada jemarimu. Ia juga memakai ditangannya sendiri. "Bonus hadiah. Kotak musik itu untuk ulangtahun-mu, aku belum sempat memberimu hadiah hari itu. Dan yang ini," Chen menunjuk cincin dimasing-masing tangan kalian. "Hadiah untuk hari ini. Hari dimana aku memilikimu."
Mendengarnya, kamu tersenyum hangat. "Kencan terbaik yang pernah ada.. Gomawo, Dear."
Che balas tersenyum kemudian kembali memelukmu. "Aku sayang kamu,"
___________________________
TBC..Kangen banget sama Jongdae asli ;(
Hope you like♡
Enjoy and vote please☆
Gamsa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You | Chen (Revisi)
AcakHanya tentang kehidupan antara Kim Jongdae dan Chen diatas jalanan darah, bukan jalanan berbunga. Rangkaian naskah tentang kesehariannya. Bersama member, fans, keluarganya. Cerita tentang hari harinya bersama orang orang miliknya, termasuk kamu. [S...