🎼Rumors

14 4 0
                                    

Hari ini jadwalmu kontrol lagi dan kali ini ditemani kakakmu. Kamu juga mengabari Chen tentang perkembangan baby Kim didalam perutmu. Chen sudah kembali ke Korea bersama member sedangkan kamu baru akan pulang besok.

"Tuh, nggak boleh banyak pikiran. Kamu sih sukanya overthinking terus terusan."

"Ya maaf, gimana nggak kepikiran apalagi habis bicara soal karirnya seperti kemarin."

Rasanya kalau larangan tidak boleh banyak pikiran, kamu yakin tidak bisa melakukannya. Akan ada banyak hal yang harus kamu urus dan hadapi bersama Chen. Tidak mungkin kamu akan membiarkan Chen menangani semuanya sendirian. Apalagi karena alasan ada baby Kim yang membuatmu tidak boleh melakukan apa apa. Kadang kalau kamu ingat baby Kim, kamu jadi ingin nangis karena tau didalam perutmu ada seseorang.

"Wah.. (Y/N) jarang kelihatan karena kerja diluar negeri terus ya!"

Kamu dan kakakmu yang hendak masuk kedalam rumah berhenti karena sapaan beberapa tetanggamu. Kamu memilih mengobrol bersama mereka didepan teras rumah untuk beberapa saat. Sekalian kamu berjemur sebentar karena masih pagi.

"Perutnya sudah mulai keliatan ya.. berapa bulan?"

"Ah, sudah jalan 5 bulan hehehe."

"Anak pertama pasti sangat ditunggu ya!"
"Aku nunggu anak ketiga saja masih gugup hahaha."
"Sudah coba di USG? Laki laki atau perempuan?"

"Iya, sudah. Dapat perempuan!"

Kalau ditanya tentang jenis kelamin anak kalian, kamu bersemangat karena jenis kelaminnya sesuai dengan yang Chen inginkan. Anak perempuan, Chen sangat menginginkannya dan itu terjadi pada kalian. Kamu sih lebih suka kalau yang jadi kakak itu laki laki, tapi kamu juga ingin anak perempuan. Yah, apapun itu baby Kim jadi anugrah terindah yang pernah kamu dapatkan.

"Enaknya dapat suami orang luar negeri~"
"Kita belum pernah tau orangnya, ada fotonya nggak?"
"Kalian menikah bulan apa sih?"

"Ah itu.. bulan Oktober, kalau fotonya.."

Dering telpon menyelamatkanmu dari gugup mencari alasan. Gila saja kalau kamu terang-terangan menunjukkan foto asli Chen. Kamu langsung pamit masuk kedalam rumah untuk mengangkat panggilan itu sekaligus menghindari pertanyaan lainnya. Samar samar kamu masih bisa mendengar pembicaraan para tetanggamu didepan.

"5 bulan?? Baru nikah bulan Oktober tapi sudah jalan 5 bulan?"
"Masa iya dia itu duluan?"
"Haha, mainnya diluar negeri pasti kena pergaulan yang nggak bagus."

Deg!

Hei, kamu memang lebih sensitif karena sedang hamil tapi biasanya kamu bisa menahan perasaanmu. Tapi kali ini ucapan mereka menyakitkan sekali entah karena apa. Kamu juga tidak berniat membela diri tapi.. kenapa mereka sampai berpikiran begitu?

Inikan urusanmu, kenapa semuanya mencampuri urusan orang lain sih? Padahal mereka juga tidak berniat membantu.

Tadinya kamu bicara begitu, tapi sekarang kamu jadi terus kepikiran. Astaga, baru saja kamu mengumpulkan niat agar tidak banyak pikiran tapi sekarang kamu cemas karena bisikan tetanggamu.

"Eung.. Yeoboseo, Jongdae.."

"Dear! Kamu kenapa? Muntah muntah lagi?"

"Bukan, bukan apa apa. Hanya saja.. konser kalian bagaimana? Aku boleh ikut EXplOration dot ya??"

"Kamu seharian mikirin itu? Hei, perutmu sudah semakin besar, Dear.."

"Yang hari terakhir saja! Boleh ya??"

"Seriusan kamu bakal baik baik saja kan?"

"Iyaa! Aku bakalan ajak Hani biar ada yang jaga! Atau kalau kamu mau, bilang sama staff buat bawa aku ke-backstage setelah selesai kalau kamu kelewat khawatir."

"Huh, karena yang terakhir, jadi.. yasudah boleh."

Kamu berseru senang saat Chen memperbolehkan mu pergi. Kamu jadi tidak sabar menunggu hari konser terakhir itu. Kira kira apa yang member persiapkan? Ah tapi kamu juga jadi sedih karena konsernya akan berakhir. EXO-L juga masih rindu dengan EXO tapi karena terhalang banyak hal jadi seperti ini. Kamu gemas menunggu EXOBar mengumpulkan uang untuk membangun agensi milik EXO sendiri.

"Sudah kan? Ada lagi yang kamu khawatirkan?"

"Aku hanya mau tanya.. saat melamarku, oppa terlihat sudah menyiapkannya sejak lama jadi semuanya berjalan dengan sangat baik. Atau itu hanya perasaanku saja?"

Sebenarnya ada hal yang benar benar ingin kamu katakan pada Chen soal hari ini. Tapi kamu akan menyimpannya sendiri dulu. Akan kamu bicarakan saat bertatap mata dengan Chen setelah pulang nanti.

"Sejujurnya.. bulan Mei aku sudah pergi ketoko perhiasan untuk memesan cincin kita."

"Eh? Secepat itu?"

"Iya, tapi aku jadi ragu karena sepertinya hanya aku yang terburu buru. Jadi aku tetapkan saat peringatan hari jadi kita untuk melamarmu. Kenapa kamu penasaran soal itu, hm?"

Kamu lupa kalau Chen kelewat peka dan kamu tidak bisa menghindarinya. Membicarakan masalah seperti ini lewat telpon sangat tidak elit. Tapi kamu juga tidak bisa menunggu untuk bicara. Sulit sekali kalau seorang bintang dunia adalah milikmu. Dan Chen bahkan sudah berniat melamarmu lebih cepat dari perkiraanmu. Harusnya kan tidak jadi masalah. Toh kalau kalian semakin tarik-ulur lebih lama lagi, bisa saja kalian putus seperti dulu.

"Akan aku ceritakan saat pulang ke Korea besok."

"Ah waee~??"

"Kekeke, kamu penasaran kan?"

"Bisa bisanya kamu menggodaku begini?  Ajaran siapa itu?"

"Tentu saja kamu! Siapa lagi memangnya ish!"

Selama kamu bisa menahan agar tidak ada rumor buruk, semuanya masih akan baik baik saja. Tidak akan kamu biarkan sesuatu yang buruk mendatangi Chen.

________________________
TBC..

Sori gaje, ngetiknya sambil nahan ngantuk hehe

Hope you like♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~

Dear You | Chen (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang