Kamu mengamati dari balik jendela pemandangan pantai Gwangalli yang terlihat segar dipagi ini. Laptop milikmu kamu biarkan menyala memutar salah satu MV milik EXO. Sekalian streaming, habisnya lagu itu cocok kalau didengarkan sambil menikmati pemandangan. Kamu menoleh kearah ponselmu saat itu bergetar.
JDear♥︎
Aku didepanKamu memutar bola mata jengah namun tetap melangkahkan kaki untuk membukakan pintu. Chen tersenyum sembari berjalan masuk dan melepas maskernya.
"Kenapa nggak ketuk pintu sih? Dasar," Gumam-mu saat Chen mengusak rambut hitam milikmu.
"Kamu streaming? Lagu apa? Wait?"
"Iya, habisnya kalian nggak comeback. Mana katanya album keduamu?" Tanyamu dengan kesal.
Chen tidak mau memberi spoiler lagunya selain dari Busking beberapa waktu lalu. Kan kamu sudah tidak sabar. Chen menepuk tempat diantara kedua kakinya mengisrayatkan dia mau memangku-mu. Kamu menghela nafas pelan dan menurutinya. Menyandarkan kepalamu didadanya.
"Lagu utama aku buat karena memikirkan kita. Kita selalu pisah waktu malam kan? Nah, aku sangat menyayangkan waktu berakhir. Jadi aku berpikir untuk mengajakmu, 'apa kita harus menyebrangi galaksi' dalam artian aku mau terus bersamamu."
Chen mulai bercerita, kamu dengan diam mendengarkan.
"Ada lagu yang aku buat untukmu yang sering dalam suasana hati nggak baik. Kupikir lagu itu cocok didengarkan saat kamu merasa nggak baik. Aku juga punya lagu yang mengisahkan kita kalau sedang LDR. Kemanapun kamu pergi, aku harap aku bisa jadi sandaran dihatimu.."
"Aku buat lagu untukmu yang sering insomnia. Aku memang akan menjawab telpon siapapun dijam berapapun. Dan kadang saat kamu nggak bisa tidur, aku membuat lagu ini. Kupikir, bukannya romantis kalau malam malam aku menyanyikan lagu ini sambil mengamatimu yang tertidur lelap dengan damai?"
Kamu terdiam, menyadari sesuatu yang membuatmu merasa seberuntung ini. Chen laki laki yang luar biasa. Dia bisa mengertimu disaat kamu bahkan tidak bisa mengerti dirimu sendiri. Dia melakukan apapun, dia yang mencintaimu. Beruntungnya kamu mendapatkannya. Seseorang seperti Chen mencintaimu sampai sebegitunya.
"Hoh! Kenapa kamu nangis!? I-itu bukan lagu ballad.. itu lagu romantis!"
"Bohong! April and A Flower milikmu lagunya sangat mellow!? Suaramu kan cocok sekali untuk lagu ballad!
"Astaga, Dear.. Sudah nangisnya, kamu ini kenapa sih? Maaf.."
Chen membantumu menyeka airmatamu. Perlakuan kecilnya yang seperti ini saja bisa membuatmu berdebar. Dia terlalu perhatian, tidak salah kalau sebutannya adalah afeksi.
"Huu.. kenapa kamu yang minta maaf.. dasar bodoh. Aku sayang kamu.."
"Hah? Kamu kenapa sih, Dear.." Chen tertawa pelan hingga matanya menyipit. Senyumnya menghangat sebelum bibir runcingnya mengecup bibirmu. "Aku juga sayang kamu."
♪
Klap!
"Tada!! Kita pulang!"
Kamu terkekeh pelan mendengar seruan Chen setelah lelaki itu keluar dari mobil. Iya, kalian sudah sampai didepan rumahmu sekarang. "Sambutan macam apa itu?" Cercamu sambil terus tertawa.
Kamu jadi teringat kalau Hani tidak mengabarimu dari kemarin. Biasanya dia yang heboh kalau kamu sedang menghabiskan waktu dengan Chen. Dan member? Apa mereka lupa Chen sedang tidak bersama mereka? Biasanya Baekhyun akan menelpon Chen setiap harinya dengan heboh juga.
Begitu kamu membuka pintu rumahmu, kamu tersentak saat melihat kedalamnya.
"Hey, calon pengantin!" Panggil Chanyeol pada kalian berdua.
Suara keributan itu mengarah pada kerumunan orang yang berdiri dibelakang. "Ibu, ayah.. kak?! Kenapa disini semua??" Tanyamu dengan kaget. Keluargamu.. mereka disini! Tunggu dulu, kamu ketinggalan berita apa sih?
"Cie yang beneran jadi sama orang Korea kan? Untungnya dulu aku nggak jadi membuang album-mu." Celetuk Salsa, salah satu kakak perempuanmu.
Jadi mereka sudah tau kalau kamu sudah dilamar?
"Jongdae sudah bilang sama kami kemarin. Besok ibu sama ayah mau ketemu orangtua-nya Jongdae. Bicarakan pernikahan, lebih cepat nggak apa apa kan?"
Oh.. kamu sih tidak masalah. Tapi bagaimana dengan persiapannya? Apa tidak akan menganggu jadwal Chen dan member EXO? Bagaimana tentang media? Apa Chen akan melakukan konferensi pers? EXO sedang ada dimasa menyenangkan, kamu tidak mau menghancurkan kebahagiaan itu. Tidak apa apa kalau kamu menunggu, tapi..
"Dear," Chen menangkup pipimu, kemudian menyentil pelan dahimu. Bermaksud mengusir pikiran aneh dalam kepalamu.
"Percaya ya? Nggak apa apa. Sebenarnya kalau menunggu setahun, atau beberapa tahun kedepan, aku nggak masalah. Tapi, antisipasi akan apa yang terjadi. Kamu baik baik saja dengan itu kan?"
Kamu mengangguk pelan, Chen menatapmu dengan teduh. Ia sengaja menggunakan bahasa Korea agar keluargamu tak tau kekhawatiran mu.
"Kita nggak harus mengumbarnya, kalau kamu nggak nyaman. Kamu percaya aku kan?" Tanya Chen sekali lagi untuk meyakinkanmu.
Ya, memang lebih baik kalau mempercayakan semuanya pada Chen. Seseorang seberuntung kamu, mengalami kejadian hebat seperti ini. Benar benar beruntung sekali. Dan sepertinya kamu tidak perlu khawatir untuk percaya pada Chen, terlebih ucapannya dimalam itu.
Kemarin, Chen dan kamu duduk ditepi ranjang sambil menikmati hujan gerimis. Tidak ada diantara kalian yang membuka suara. Sebelum kamu menghela nafas panjang.
"Dear, kenapa memilihku? Aku bertanya saat kamu sedang sendirian. Kenapa diantara semua orang kamu memilihku?"
Chen terdiam, masih tidak menjawab pertanyaanmu. Lelaki itu menggeser duduknya agar lebih dekat denganmu. Kemudian tersenyum tipis.
"Okay, kamu bertanya apakah aku masih sendiri. Dan aku hanya bisa tertawa." Chen menjeda ucapannya, membiarkan hujan mendahului suaranya.
"Aku jatuh cinta. Aku punya seseorang yang aku cintai. Kamu nampaknya khawatir tentangku, memberitahuku untuk bertemu seseorang yang lebih baik..
"Kamu nggak tau bahwa aku sudah memiliki kekasih yang hebat. Seseorang yang terlalu berharga sehingga aku harus menyembunyikannya. Orang itu hanya aku yang bisa melihatnya. Dia hanya terlihat oleh mataku. Namanya akan selamanya disegel dalam bibirku. Hanya airmata yang kadang kadang mengisi mataku yang tau bahwa.. gadis itu adalah kamu."Apa kamu bilang? Chen memang laki laki yang luar biasa. Yang bisa memilih seseorang seperti menjadi seseorang yang paling beruntung. Pasangan hidup untuknya.
________________________
TBC..Percayalah, setiap ngetik ini aku pasti nangis :)
Hope you like♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You | Chen (Revisi)
AcakHanya tentang kehidupan antara Kim Jongdae dan Chen diatas jalanan darah, bukan jalanan berbunga. Rangkaian naskah tentang kesehariannya. Bersama member, fans, keluarganya. Cerita tentang hari harinya bersama orang orang miliknya, termasuk kamu. [S...