🎼Together Forever

17 6 1
                                    

Kamu turun perlahan dan berjalan menuju dapur untuk mengambil minum. Melakukannya dengan pelan pelan tanpa menimbulkan suara karena tak mau menganggu tidur Chen yang baru saja terlelap beberapa saat lalu. Kamu juga begitu, akhir akhir ini susah tidur dan Chen menemanimu sampai kamu tidur lebih dulu. Dan tidak tau kapan Chen tidur setelahmu.

"Sedang apa?"

Kamu menoleh sekilas, "Kenapa kamu bangun? Aku cuma mau minum." Kamu kembali membelakangi Chen setelah itu.

Kamu mencoba melompat pelan untuk mengambil gelas milikmu di-rak atas. Dan cukup terkejut saat seseorang memeluk perutmu dan menjulurkan tangan keatas untuk mengambilkannya. Kalian lalu duduk dengan suasana hening karena saling diam. Ada sesuatu yang dikhawatirkan Chen, tapi kamu tidak bisa bertanya soal itu.

"Ada yang kamu pikirkan?" Kamu menyandarkan kepalamu dibahunya. Mencoba mencari kenyamanan.

"Eung, memang ada. Sepertinya kamu sudah tau itu apa."

"Jadi, kamu baik baik saja?"

Pertanyaanmu tidak dijawab, melainkan hanya helaan nafas pelan. Hal seperti ini sangat sensitif kalau kalian bicarakan berdua. Tentang apa yang sudah kalian sepakati, semua resiko dan konsekuensi atas segalanya nanti. Kalian harus siap dengan itu. Kamu tidak mempermasalahkan dirimu, tapi kamu khawatir pada Chen nanti.

"~Aswiwo i bami ganeun ge
gaji mara butjapgo sipeoyo
i chasjancheoreom tteugeowojin maeumi
ssukseureoun nan jom chonseureopjyo~"

Kamu mendongak kecil ketika Chen tiba tiba bernyanyi. Yang ditatap malah menatap balik seraya tersenyum manis. Kedua tangan kekar itu menarik pinggangmu untuk memeluknya lebih dalam dan lebih dekat. Bahkan kamu sekarang sudah duduk menyamping dipangkuan Chen. Mengalungkan kedua tanganmu dilehernya, dan menyembunyikan wajahmu diceruk leher lelaki itu. Menikmati setiap alunan lagu yang dinyanyikan secara live tersebut.
Kamu mungkin akan bangun dengan tersentak jika saja Chen tidak langsung menyambung lagunya untuk teruskan bernyanyi. Kini rasanya seperti berada dibawah langit malam yang penuh dengan bintang dan menawan. Menidurkan diri beralaskan rerumputan halus yang terus tersapu angin. Itulah yang terus kamu rasakan ketika Chen menyanyikan lagu 'Good Night' miliknya sendiri.

Bibir runcing itu melengkung indah ketika diakhir lagu, ia merasakan nafas teratur dari istrinya. Kamu sudah tertidur, pikirnya saat itu. Dengan hati hati Chen mengangkat tubuhmu ala bridal style, membawanya menuju kamar dan membaringkanmu dengan hati hati. Menarik selimut setelah ia juga membaringkan dirinya disampingmu. Beberapa menit Chen masih asik menatap wajah damaimu yang tertidur. Lebih menenangkan dari apapun. Perlahan mendaratkan kecupan sebelum mengikis jarak dan merengkuh tubuh mungilmu, dan mengecup sayang perut buncitmu.

"Berbahagialah,"

Chen membasuh wajahnya lalu menatap kearah kaca. Dia mimisan lagi, sudah sering seperti ini-- apalagi kalau dia sedang banyak pikiran seperti sekarang. Hari ini adalah penentuan, apakah wajahnya masih akan diterima oleh media. Chen memejamkan matanya erat, mencoba untuk tidak takut. Meskipun tangannya bergetar hebat sekarang. Begitu dia masuk kedalam gedung besar itu, keputusannya tidak akan bisa berubah lagi.

"Jongdae?"

Chen tersenyum sekilas kearahmu. Kamu berjalan mendekat padanya. Mengeringkan wajah Chen dengan handuk secara lembut. Lalu kamu mengusap usap sekitaran wajahnya- pipi, dahi, atau area matanya. Jam berapa Chen tidur tadi sampai matanya terlihat lelah begini. Apakah akhirnya Chen tidak tidur sama sekali. Pagi pagi sekali dia sudah bangun mendahuluimu.

"Kenapa bangun sepagi ini?"

"Aku bahkan belum tidur."

Mendengar jawabannya kamu langsung menghela nafas panjang. Jelas saja kalau dia tidak bisa tidur dalam situasi seperti ini. Hatinya yang terombang ambing, pikirannya yang kacau. Chen pasti merasakan dilema berat yang berkepanjangan. Keraguan hebat karena tak bisa mengatakan isi hatinya. Kamu juga takut, akan bagaimana jadinya setelah ini.

"Kamu ke-dorm dulu?"

"Iya, siang nanti baru aku ke-agensi. Kamu nggak apa apa.. nunggu beritanya sendirian disini kan?"

Kamu terdiam sejenak, kemudian mengangguk meyakinkan. "Iya, yang aku khawatirkan malah kamu."

"Maaf, Dear."

Kamu tidak boleh menangis. Jangan dulu sampai Chen tidak melihatmu. Sudah tertunda 10 hari untuk Chen memutuskan apakah akan melakukannya. Sekarang harinya, hari dia akan melakukannya. Begitu Chen menutup pintu, kamu langsung terduduk karena kakimu lemas. Kamu takut sekali, tubuhmu bahkan hampir bergetar saking takutnya. Kamu tidak bisa untuk tidak berpikir negatif. Kamu merasa akan terjadi sesuatu yang besar setelah hal itu dipublikasikan pada media.

Sebagai EXO-L hatimu merasa sakit begitu tau sebentar lagi akan ada berita tentang idolamu. Kamu juga takut, nantinya Chen yang akan mendapat hujatan. EXO dan EXO-L akan selalu percaya bukan? Mereka pasti terkesan bangga karena Chen berani berkata lewat dirinya sendiri. Pasti begitu kan? EXO-L akan selalu bersama EXO, mereka sudah berjanji.

Tep..

"Anda yakin, Chen-sshi?"

"Iya, saya akan melakukannya."

CEO Kim memberi keputusan penuh pada Chen untuk menekan sendiri layar itu yang akan langsung mempublikasikan beritanya. Chen menarik nafas panjang, tangannya yang bergetar mulai terjulur untuk menekan layar didepannya. Sungguh, Chen sangat takut sekarang. Sebisa mungkin didalam pikirannya ia mengulang kata kata baik dari setiap member yang mendukungnya. Dia sudah sampai sini, Chen tidak bisa mundur lagi.

Dia akan menekannya, dan setelah itu semuanya takkan sama lagi. Siang hari yang tenang, 13 Januari 2020, dengan suasana yang tenang. Berbanding terbalik dengan hatinya. Mungkin akan jadi permulaan dari semuanya.

Mengunggah posting..
Tring!

_________________________TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________________
TBC..

Setelah chapter ini, nggak ada chapter uwu lagi alias bakal angst semua hehe :)
Sama seperti hari hariku setelah tanggal 13 Januari 2020, semuanya nggak sama lagi
Percayalah, aku bikin ini sambil nangis nahan sakit hehe :)

Hope you like♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~

Dear You | Chen (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang