🎼Gift

28 5 0
                                    

Kamu dan Chen berdiri bergandengan disebuah tanah lapang yang sangat luas dengan rerumputan tinggi disana. Suasananya sangat damai, benar benar menyenangkan. Langit birunya seperti tidak berujung. Chen menoleh kearahmu, memberikan senyum termanisnya.

"Ayah! Ibu!"

Klip..

Chen membuka mata dan menerjap beberapa kali untuk mengumpulkan nyawa agar sadar sepenuhnya. Rasanya tadi dimimpinya ada yang memanggilnya ayah. Karena semalam kamu bertanya tentang apakah tidak apa apa kalau Chen memiliki bayi ditengah karirnya begini, dia jadi berharap dan sampai kebawa mimpi. Ia melirik kearah ponselnya, ah iya hari ini dia akan pulang.
Setelah mandi dan sebagainya ia turun kelantai bawah dan mendapati beberapa member sudah ada disana. "Woah, hari ini kita sarapan barengan?" Tanyanya kagum, dia juga rindu berkumpul dengan membernya. Kyungsoo mengangguk pelan seraya menyajikan makanan yang sudah selesai. Ia mengambil tempat disamping Sehun.

"Hyung hyung! Kapan mau ketemu sama baby Jin?" Kai bertanya pada Suho, baby Jin itu anaknya Mihawk omong-omong.

"Jumat sepertinya. Mau ikut?"

"Nggak ah, titip salam saja. Ah, aku punya mainan buat baby Jin, tolong kasih dia nanti."

Didalam pembicaraan itu, Chen tidak bisa ikut nimbrung. Bagaimana ya rasanya jadi seorang ayah? Apakah sebahagia yang orang orang bilang? Mimpinya tadi.. semoga saja bisa jadi kenyataan suatu saat nanti.

"Dae, hari ini kamu pulang?" Tanya Chanyeol sambil menyikut lengannya pelan. "Eung, (Y/N) dari kemarin sakit. Rekaman kita sudah selesai kan?"

"Eiii jangan khawatir! Jalani saja harimu sama Sarang dengan baik!"

"Kalau kalian nggak berduaan, bagaimana baby Kim bisa jadi?"

"Frontal banget,"

Anak ya? Walau dia yakin akan ada banyak resikonya, tapi Chen juga tidak bisa menahan diri. Apalagi setelah tau selama beberapa bulan terakhir sesekali kamu sering sakit dan muntah-muntah. Berharap kan memang tidak dilarang, tapi dari semua orang yang harapannya akan seindah bayangannya, mungkin hanya Chen yang berbeda. Perasaannya saja atau hari ini tentang anak terus. Dari mimpi sampai obrolan, bahkan sejak terakhir kali dia bermain dengan Naya tempo hari lalu. Apakah ini pertanda? Atau dia hanya terbawa suasana?

Cklek..

"Dear, aku pulang!"

"Oh? Yeyyy kamu pulang! Jongdae!"

Kamu langsung memeluk Chen dengan erat. Kamu tersenyum manis saat Chen memberimu kecupan beruntun disekitar wajahmu. "Kangen aku?" "Iya!! Bagaimana hari harimu?" Kamu bertanya dengan antusias. Chen terkekeh pelan, tidak biasanya kamu bertanya dengan nada senang begini.

"Tentu saja menyenangkan. Kan ini perjuangan biar bisa ketemu Eri~"

"Kamu sudah bekerja keras~ Aku punya hadiah untuk kerja kerasmu!"

Setelah berseru, kamu meraih selembar foto yang tergeletak tak jauh dari tempatmu. Chen hanya tertawa pelan dan dengan senang hati menerimanya. Sejenak wajahnya nampak kebingungan.

"Impianmu jadi papa bayi bebek akhirnya terkabul~"

Deg..

Kamu terperangah melihat ekspresi Chen begitu kamu mengatakannya. Raut wajah itu, senyum itu, lebih bahagia dibanding senyum yang biasa dilakukannya. Benar benar sebahagia itu, Chen memelukmu dengan erat sekali bahkan sampai kalian sama sama merasa sesak. Kamu bahkan tidak bisa menahan airmatamu saat Chen membisikkan kata terimakasih berulang kali. Perjuangan kalian selama ini, setelah melewati banyak hal bersama. Dipuncak kebahagiaan ini, Chen benar benar berterimakasih.

"Jongdae, kamu bisa bayangin nggak sih..? Aku bakal nulis buku sambil bawa bayi bebek diperutku.."

"Papa bebeknya bakal terus bernyanyi ya?"

Kamu mengusap sudut mata Chen yang masih berlinang airmatanya. Astaga, Chen terlihat imut sekali disaat seperti ini. Dia tidak banyak berekspresi, tapi kali ini dia benar benar meluapkan kebahagiaannya. Hadiah terbaik dari Tuhan, akhirnya bisa kalian alami bersama.

Kedua pasang kekasih itu asik bergelanyut sejak tadi malam. Ralat-- lelakinya yang dari tadi menggelayuti gadisnya. Dari tadi malam Chen tidak melepaskan pelukannya padamu. Bahkan ketika kamu kekamar mandi pun, ia akan menunggu didepan pintu dan langsung memeluk pinggangmu dari belakang.
Setelah kamu beritahu kehamilanmu pada Chen, dia langsung menempel padamu. Bahkan saat kalian mengabari keluargamu di Indonesia, mereka terdengar sangat antusias. Dan niatnya hari ini kalian akan berkunjung kedorm. Sekaligus merayakan kehamilanmu katanya. Lumayan sambil bisa lihat idol Korea seperti mereka hehehe.

"Wah, kemarin kamu langsung rekaman?" Tanyamu sambil menunjukkan video Youtube yang Chen publish kemarin.

Lagu dengan judul 'Gift' yang berarti hadiah, Chen menyanyikannya karena dia telah mendapat hadiah itu. Kamu agak khawatir apakah Chen tidak sedikit terang-terangan. Bagaimanapun EXO-L itu layaknya detektif. Perkara plat nomer yang ada dimobil dalam MV saja bisa jadi bahan teori. Kamu sendiri juga kadang kagum dengan kekuatan fandom-mu.

"Jongdae, kalau aku ngidam minta yang aneh aneh, bakal kamu turuti nggak?"

"Sebisaku ya, sayang. Akan aku usahakan apapun buat Baby Kim."

Yap, kalian sepakat memanggilnya baby Kim karena memang belum terpikirkan nama. Toh masih lama, kalian buat saja nama sebutan seperti ini hehe. "Aku juga bakal usahakan nggak minta yang aneh aneh. Jangan sampai merepotkanmu." Ucapmu sambil tersenyum lebar. Chen mengecup pipimu dengan sayang. Disaat seperti ini dia paling suka dengan sifatmu yang cepat mengerti.

"Rasanya aku ingin makan sesuatu.. Mau makan ramyeon?"

Chen menerjap beberapa kali. "Hee.. sepagi ini?" Tanyanya sambil menyeringai tipis dan menaik turunkan alisnya.

"Aku hanya ingin bukannya ngidam--" Tunggu, kami merasa ada yang salah dengan pengucapanmu. "Ah-"

Chup!

_________________________
TBC..

Ada apa dengan ramyeon? Bucin drakor pasti paham :"

Hope you like♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~

Dear You | Chen (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang