"Ada apa dengan kalian ini?"
Kamu dan Hwalhan terdiam saat manager Yongmin berbicara dihadapan kalian. Setelah keributan kecil itu, managernim membawa kalian masuk dan mengajak kalian kesebuah ruangan untuk membicarakan masalah ini. Padahal kamu harus cepat cepat menemui Chen.
"(Y/N).. kenapa kamu melakukannya?" Tanya managernim padamu.
Kamu menghela nafas dan menjawab dengan tenang. "Karena aku hanya bertanya tentang yang mengacau ditempat kerjaku. Tapi dia malah mencibir, dan menuduh yang tidak tidak seperti playing victim. Karena kesal, aku tarik dan pukul Hwalhan."
"Mengacau? Hwalhan, mengacau seperti apa?" Managernim kini bertanya pada Hwalhan.
Gadis itu menggeleng singkat, mengulas seringai tipis. "Itu urusan kami, managernim."
Manager Yongmin mengangguk mengerti. Rasanya dia seperti kepala sekolah yang menangani masalah murid yang berkelahi. Setelah berdebat sebentar, kamu akhirnya mengalah untuk meminta maaf. Dengan sedikit berat hati sih. Pikiranmu kacau, bahkan kamu tidak mendengarkan manager Yongmin sedari tadi.
"(Y/N), tunggu." Kamu berhenti saat manager Yongmin memanggilmu. Kamu kembali menutup pintu ruangan itu dan menghadapnya. "Bisa aku minta tolong? Jangan mengumbar kemesraanmu dengan Chen pada siapapun, apalagi karena cemburu seperti ini. Jongdae itu.. nggak bisa apa apa."
Deg..
"Kalau dia mendapat hujatan, dia hanya bisa diam dan memaafkan. Anak itu selalu saja nggak melakukan apa apa. Kuharap setidaknya kamu bisa mencegahnya mendapat masalah. Bisakah?"
Kesal.. Kamu kesal sekali. Saking kesalnya kamu lupa apa saja yang membuat perasaanmu setidak enak ini. Kenapa managernim.. Rasanya kamu..
"Iya, nggak apa apa."
Kamu harus bersikap baik.. Semakin dipikir, perasaanmu jadi makin tidak baik. Kamu jadi ingin marah pada siapa saja. Semuanya jadi salahmu? Benar ya ternyata dari awal kamu tidak perlu dekat dekat dengan Chen? Harusnya kamu biarkan saja Chen pergi begitu?
Dap!!
"Sarang!!"
Kamu terdiam, sekilas kamu merasakan Baekhyun sedang menggoyangkan bahumu. Pikiranmu kosong, saking banyaknya hal yang kamu pikirkan. Kepalamu rasanya berdengung, kamu pusing sekali. Kamu jadi ingin teriak sekeras kerasnya, tapi harus kamu tahan. Tidak boleh terlihat marah, apalagi dihadapan member yang tidak tau apa apa. Kamu tidak bisa mendengar yang mereka katakan.
"Gwenchana? Mau aku antarkan pulang saja?" Tanya Chanyeol yang khawatir padamu.
Kamu tidak ingin pulang, kamu ingin bertemu dengan Chen. Tapi juga.. sulit kalau ternyata Hwalhan masih disana. Kamu berjalan cepat dan memberesi barangmu yang tertinggal diruang practice mereka.
"(Y/N), kamu nggak apa apa?" Chen bertanya sambil mendekatimu. "Managernim bilang apa? Kenapa kamu baliknya terlambat?"
Kamu menepis tangan Chen yang akan menyentuh bahumu. Menatap lelaki itu dengan senyap. "Dekat dekat denganku bisa membuatmu kena masalah. Aku juga nggak bisa mencegah biar kamu nggak dapat skandal. Makanya.. jauh jauh saja dariku." Ucapmu dengan tenang lalu berbalik untuk pergi.
Ini sudah tidak beres. Chen menarik pundakmu agar kamu berbalik padanya. "Dear, dengar—"
Sreett!!
Kamu menarik lengan Chen dengan kuat hingga lelaki itu terhuyung kearahmu. Kamu mencengkeram lengannya, sebelum mendorongnya menjauh. Mengabaikan reaksi terkejut member atas apa yang kamu lakukan.
"Dengar? Kamu dengar kan..? Idol sepertimu seharusnya nggak pernah bersamaku. Yang terjadi diantara kita akhirnya hanya seperti ini."
"Gila ya!? Sekarang kamu berani bertingkah!"
Kamu melepas kasar cengkraman-mu sebelum Hwalhan yang menyerangmu. Chen terdiam sejenak, nampak urung memikirkan sesuatu. "Dear, dengarkan aku. Tolong jelaskan padaku. Kamu kan bisa katakan apa saja padaku..? Aku akan membantumu."
"Jangan sok keren, kamu kan nggak bisa apa apa. Memangnya apa yang bisa kamu lakukan?"
Deg!!
Member terdiam, sama sekali tidak menyangka kamu akan mengatakan itu. Kata kata itu, yang paling dibenci Chen. Kalau dengan hate comment, Chen mungkin bisa mengabaikannya. Tapi diantara semua orang, kenapa harus kamu yang bilang begitu? Dan disaat situasi seperti ini.
"Kamu tau itu nggak sopan banget?!"
Hwalhan mendorongmu hingga terjatuh kebelakang. Ia hampir saja menamparmu kalau Suho tidak segera menarikmu bangun dari tempatmu terjatuh. Chen mencekal lengan Hwalhan, nampaknya hanya itu yang bisa membuatnya reda. Kamu menepuk-nepuk celanamu beberapa kali. Kemudian berpaling pada member.
"Ha, sepertinya aku harus pergi. Nggak nyaman, aku boleh duluan kan? Ada yang harus aku siapkan.."
"Eh? Oh.. ya, pergilah."
Semoga saja, sekarang member jadi canggung didepanmu.
♪
Semua sudah disusun rapi, seperti deretan domino. Ya, semuanya.. Rencana yang sudah tersusun dengan teliti. Berjalan mulus seperti domino yang berjatuhan. Lancar sekali, bahkan melebihi dugaannya. Saat ini hampir pada klimaksnya, tinggal beberapa keping lagi. Ketika selesai, maka hubungan keduanya akan rusak.
'Saat semua membenci dirinya.. hanya aku yang akan tersisa untuknya, romantis sekali bukan!?'
Ya, karena aku dan kamu adalah happy ending!
_________________________
TBC..Eyyy kayaknya putus lagi ga nih??
Hope you like♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You | Chen (Revisi)
CasualeHanya tentang kehidupan antara Kim Jongdae dan Chen diatas jalanan darah, bukan jalanan berbunga. Rangkaian naskah tentang kesehariannya. Bersama member, fans, keluarganya. Cerita tentang hari harinya bersama orang orang miliknya, termasuk kamu. [S...