Malam harinya kamu sudah diperbolehkan pulang. Kamu ditemani Chen pulang keapartementmu. Lelaki itu bilang juga akan menginap malam ini, dia mau menjagamu katanya. Padahal selama dirumah sakit dia sudah terus terusan menjagamu. Tidak apa, kamu tidak merasa keberatan kalau tentang pacarmu itu.
"Dear, kamu laper nggak?" Tanya Chen padamu dan kamu balas menggeleng. "Memangnya oppa laper?"
"Nggak kok, aku pinjam kamarmu buat ganti baju."
"Iya, aku siapin selimut dan bantal untukmu."
Karena Chen sudah pernah beberapa kali menginap disini, ia sering meninggalkan beberapa pakaiannya. Katanya kalau semisal dia mau menginap disaat saat tak tertentu seperti ini, tidak usah bawa bawa baju ganti agar praktis. Setelah kamu selesai menata selimut dan bantal, kamu berjalan kekamarmu karena merasa seharusnya Chen sudah selesai. Kedua sorot matamu melembut saat melihat kekasihmu terbaring pulas diatas ranjangmu dengan pakaiannya yang sudah dilipat rapi.
"Kenapa aku baru sadar kalau kamu menggemaskan banget pas tidur sih?" Ucapmu lirih sambil terkekeh pelan, tak mau mengusik tidurnya.
Tanganmu meraih pembersih wajah yang kamu simpan lalu mengusapkannya perlahan diatas wajah tampan kekasihmu. Masih ada sisa make-up disana, dan kamu tau kalau tidur dengan wajah yang tidak bersih total itu tidak baik. Begitu selesai, kamu membenarkan tatanan selimutnya dan keluar dari kamarmu. Untuk malam ini, tidur disofa panjang yang cukup lebar diruang tengah tidak masalah. Toh kamu bisa menonton televisi juga sebelum tidur. Daripada kamu harus membangunkan seseorang yang kelelahan menjagamu sejak kemarin.
Begitu Chen terbangun dan menyadari matanya menangkap keadaan yang cukup familiar diingatannya. Saat kesadarannya sudah terkumpul, ia mengubah posisinya menjadi terduduk dan menatap kesekitar. Dia ingat, ini apartement-mu, tapi tidak ada kamu didalam kamar ini. Segera setelahnya lelaki dengan marga Kim itu keluar dari kamarmu, dan mendapatimu tertidur disofa ruang tengah.
"Astaga.. dia semalam membiarkanku tertidur dikamarnya dan dia yang tidur disini? Aku bisa dibantai Baekhyun kalau dia tau.." Ujarnya sambil menepuk keningnya dan mengumpati dirinya sendiri.
Sesaat setelah merutuki dirinya sendiri, Chen mematikan televisi yang masih menyala dan menggendongmu ala bridal style kemudian membawamu masuk kedalam kamar. Meletakkan dirimu yang sedang tertidur lelap dengan perlahan, seolah kamu adalah benda berharga yang rapuh dan mudah pecah. Setelah itu ia ikut memposisikan diri disampingmu. Membalut tubuh kalian berdua dengan selimut dan mendekapmu dengan erat.
♪
"Kirimkan naskah dari penulis Stone Walker sekarang!"
"Sampel-nya sudah datang!"
"Proofreading dan review sudah selesai!"
"Hwaiting! Deadline selesai hari ini!"Beberapa divisi termasuk divisi-mu benar benar sibuk menyelesaikan deadline hari ini. Sejak hari itu, kamu baru diperbolehkan Chen masuk bekerja dua hari setelahnya. Dan kamu harus ekstra cepat mengejar ketertinggalanmu. Untungnya deadline kali ini bisa teratasi dengan baik. Kalian semua berteriak lega setelah deadline terselesaikan.
"(Y/N)! Dokumentasi-kan Galeri denganku saja!"
Kamu yang tengah meregangkan otot tubuhmu menoleh kearah Ken. Ya, akhir akhir ini kalian semakin dekat karena pekerjaan kalian saling membutuhkan dan terhubung. "Eum.. ya, boleh saja." Jawabmu, karena sebenarnya kamu bisa melakukannya sendiri atau meminta bantuan Hani. Kamu diminta untuk memotret beberapa bagian Galeri sebelum divisi Script Writer mendokumentasikan dengan rinci. Dan menurutmu itu akan jadi satu hal yang menarik, kamu jadi bisa melihat lihat lukisan artistik di Galeri.
"Eh, sebentar, Ken." Ucapmu saat merasa ponselmu bergetar. Kamu mendapat pesan dari Chen.
JDear
Dear, jam kerjamu sudah selesai kan?
Aku jemput ya?You
Eung!
Aku ada di Galeri, oppa susul saja langsung
Mungkin sebentar lagi aku selesaiBegitu pesan terakhir terkirim, kamu melanjutkan berjalanmu dengan Ken. Jarak dari apartementmu ketempat kerja-mu memakan waktu sekitar 15 menit. Kalau dari dorm bisa sampai 20 menit.
"Foto yang ini juga, (Y/N)." Kata Ken padamu dan kamu mengangguk dan segera menurutinya. Kalian menyusuri lorong Galeri bersama sambil berbincang-bincang kecil. Tanpa sadar hingga kamu ikut terbawa arus pembicaraan yang diciptakan Ken.
Pandanganmu jatuh pada lukisan yang dilukis Hani. Seorang lelaki berhadapan dengan perempuan, mereka berada dipadang bunga yang luas. Itu kamu, dan Chen, kamu yang request karena kebetulan Nala sedang buntu inspirasi.
"Lihat yang ini, Ken. Cantik banget kan?"
"Iya, seperti katamu, itu cantik."
"Tentu saja~ Inikan spesial!"
Kamu asik terlarut dalam pikiranmu hingga tak menyadari kalau Ken sedari tadi menatapmu. Dan saat kamu menoleh, entah sadar atau tidaknya, Ken mencium-mu. Ya, tepat dibibirmu.
Plak!
Dan setelah kamu tersadar, kamu reflek menamparnya. Menutup mulutmu tak percaya lalu mendorongnya menjauh. Tanpa seizinmu, matamu mulai berair. Kamu menggeleng menyalahkan dirimu kemudian berbalik dan mengambil langkah pergi dari sana. Namun, seseorang berhenti tepat didepanmu. Dan saat mendongak, itu adalah Chen.
"Hei.. kamu nangis?"
Chen melirik kearah belakangmu sebelum mendekati Ken yang mematung tak jauh dari kalian berdua. "Kau apakan dia?" Tanyanya tanpa basa basi. Ken tidak bergeming, dia hanya menatapmu dengan sendu.
"Oppa.. bisa kita pergi saja?" Pintamu sambil menarik ujung baju bagian lengan kekasihmu.
Chen mengangguk dan menatap Ken sejenak sebelum berbalik untuk meninggalkan tempat itu. Tapi Ken lebih dulu memanggilnya, mengetuk-ngetuk lukisan disampingnya sebagai jawaban atas pertanyaannya tadi. Idol dengan nama asli Kim Jongdae itu menyerngit, tak mengerti apa yang dimaksud. Kedua matanya menelisik apa maksud disana, sebuah lukisan dua kekasih yang berciuman--
Deg..
Chen kembali menatap Ken yang tengah tersenyum seolah tidak pernah terjadi apa apa. Chen beralih menatapmu setelah itu. Dengan ekspresi yang belum pernah kamu lihat, tatapan kecewa dan merendahkan dilayangkan padamu.
_______________________
TBC..Gamao bikin konflik panjang panjang ah :)
Hope you like♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You | Chen (Revisi)
RandomHanya tentang kehidupan antara Kim Jongdae dan Chen diatas jalanan darah, bukan jalanan berbunga. Rangkaian naskah tentang kesehariannya. Bersama member, fans, keluarganya. Cerita tentang hari harinya bersama orang orang miliknya, termasuk kamu. [S...